76
return saham PBV diperhitungkan dalam pengambilan keputusan pada perusahaan Perbankan pada tahun 2008 – 2011 yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Rasio ini memberikan petunjuk bagaimana investor memandang
suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi akan memiliki nilai buku book value yang lebih tinggi dibanding
perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian rendah. Investor juga dapat memperkirakan saham-saham yang mengalami undervalued dan
overvalued sehingga membuka peluang bagi investor untuk menentukan strategi investasi yang sesuai untuk menghasilkan imbal hasil saham yang
relative tinggi.
4.2.5 Earnings per Share EPS
Rasio Earnings per Share memiliki t hitung 0.053 dengan nilai signifikansi sebesar 0.958 lebih besar dari 0.05. Dengan menggunakan
tabel t, diperoleh t tabel sebesar 1.993. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0.053 lebih kecil dari t tabel sebesar 1.993 sehingga Ho
diterima dan Ha ditolak dimana artinya, EPS tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham secara parsial pada perusahaan perbankan di BEI.
Hal ini juga dapat dilihat pada statistik deskriptif yang memperlihatkan variabel Earnings per Share EPS mempunyai nilai minimum 1.3300,
nilai maksimum 444.0000, nilai rata – rata 98.020379, dan standar deviasi 1.161947 dengan jumlah pengamatan 79 sampel. Dengan demikian, dapat
Universitas Sumatera Utara
77
disimpulkan dari nilai maksimum sebesar 444.0000, nilai rata – rata EPS yang mempengaruhi return saham pada perusahaan Perbankan sebesar
98.02 yang sangat jauh dari nilai maksimal. Hasil ini tidak mendukung hasil penelitian Ratna Dina 2009 yang menemukan bahwa variabel EPS
memiliki pengaruh positif terhadap perubahan return saham pada perusahaan perbankan di BEI. Hasil penelitian ini menemukan bahwa
nilai EPS bukan satu - satunya yang dilihat investor dalam berinvestasi, tetapi juga melihat faktor – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitin
ini. EPS yang semakin tinggi akan semakin menarik minat investor
dalam menanamkan modalnya, karena EPS menunjukkan laba yang berhak didapatkan oleh pemegang saham atas satu lembar saham yang
dimilikinya. Karena korelasi antara EPS dengan return saham sangat kuat, sehingga jika nilai EPS diperkirakan akan naik, maka return saham akan
mengalami kenaikan juga karena tingginya permintaan investor dan atau calon investor yang berminat dengan saham tersebut. Dengan demikian,
investor yang rasional akan memilih saham emiten yang memiliki nilai EPS yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah LDR, ROE, DER, PBV, dan EPS memiliki pengaruh terhadat return saham pada perusahaan Perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 21 perusahaan yang listing selama periode 2008 – 2011.
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini :
1. pengaruh LDR, ROE, DER, PBV, dan EPS sebagai variabel independen terhadap return saham sebagai variabel dependen secara simultan
menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini hampir
serupa dengan hasil penelitian M. Ikhsan P yang menyatakan bahwa secara simultan tidak satupun dari variabel independen ROA, ROE, dan DER
yang ditelitinya berpengaruh terhadap return saham, 2. hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio
LDR tidak memiliki pengaruh terhadap return saham pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bertolak belakang
dengan penelitian Pandu Muhardian 2008 yang menyatakan bahwa LDR memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Return on Equity ROE
Universitas Sumatera Utara