11
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat banyak.
Ada tiga kegiatan pokok yang dilakukan oleh bank Kasmir,
2008:9, yaitu :
1. menghimpun dana funding dari masyarakat dalam
bentuk simpanan giro, tabungan, deposito, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau
berinvestasi bagi masyarakat,
2. menyalurkan dana lending ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan investasi, dalam hal ini bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkannya,
3. memberi jasa-jasa bank lainnya services seperti
transfer, clearing, inkaso, letter of credit, safe deposit box, bank garansi, dan lain- lain yang merupakan jasa
pendukung dari kegiatan pokok bank,
4. menghimpun dana funding dari masyarakat dalam
bentuk simpanan giro, tabungan, deposito, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi
bagi masyarakat,
5. menyalurkan dana lending ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan investasi, dalam hal ini bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkannya,
6. memberi jasa-jasa bank lainnya services seperti
transfer, clearing, inkaso, letter of credit, safe deposit box, bank garansi, dan lain- lain yang merupakan jasa
pendukung dari kegiatan pokok bank.
2.1.4 Analisis Penilaian Saham
Ahmad 2004:74 menyatakan bahwa “saham merupakan surat berharga yang paling banyak dan luas perdagangannya”. Pemegang
surat berharga ini memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan memperoleh pembagian keuntungan deviden dari
Universitas Sumatera Utara
12
perusahaan juga kemungkinan adanya keuntungan atas kenaikan modal nilai surat berharga tersebut capital gain.
Terdapat berbagai jenis saham yang diperdagangkan di bursa efek, yaitu: Saham Biasa, Saham Preferen, dan Saham Treasuri.
1. Saham Biasa Common Stock Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak
istimewa. Pemegang Saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan.
Pemilik saham mempunyai hak suara pada RUPS Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya
one share one vote. “Pada likuidasi perseroan, pemilik saham memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah semua
kewajiban dilunasi” Anoraga, 2006 : 54. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2001 : 8, karakteristik
saham biasa : a. deviden dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba,
b. memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham one share one vote,
c. memiliki hak terakhir junior dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi
dibubarkan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi, d. memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain
sebesar proporsi sahamnya, e. hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.
2. Saham Preferen Preferred Stock Saham preferen merupakan saham yang diberikan atas hak
untuk mendapatkan dividen atau bagian kekayaan pada saat
Universitas Sumatera Utara
13
perusahaan dilikuidasi lebih dahulu dari saham biasa, di samping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan
direksi atau komisaris. “Saham preferen mempunyai ciri-ciri yang merupakan gabungan dari utang dan modal sendiri debt and
equity” Anoraga, 2006 : 55. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2001 : 8, karakteristik
saham preferen : a. memiliki hak lebih dahulu memperoleh dividen,
b. dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus perusahaan,
c. memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi dibubarkan, d. kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian
laba perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap,
e. dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan di atas pemegang saham
biasa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
3. Saham Treasuri “Saham treasuri treasury stock merupakan saham milik
perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai
treasuri yang nantinya dapat dijual kembali” Jogiyanto, 2003 : 76. Alasan-alasan perusahaan emiten membeli kembali saham beredar
sebagai saham treasuri adalah sebagai berikut: a. akan digunakan dan diberikan kepada manajer-manajer atau
karyawan-karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan kompensasi dalam bentuk saham,
Universitas Sumatera Utara
14
b. meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan meningkatkan nilai pasarnya,
c. menambah jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan menguasai perusahaan lain,
d. mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan laba per lembarnya,
e. alasan khusus lainnya yaitu dengan mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga dapat mengurangi
kemungkinan perusahaan lain untuk menguasai jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambilan alih
tidak bersahabat hostile takeover. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2001 : 6, dilihat dari cara
peralihannya saham dapat dibedakan atas: 1. Saham Atas Unjuk bearer stocks, artinya pada saham
tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka pemegang saham tersebut yang diakui sebagai pemiliknya
dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS,
2. Saham Atas Nama registered stocks merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya, di mana cara
peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2001 : 7, ditinjau dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan atas:
1. Blue-Chips Stocks, yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan
konsisten dalam membayar dividen,
2. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang
memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari
Universitas Sumatera Utara
15
rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan
pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menahan
laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham,
3. Growth Stocks, yaitu saham-saham dari emiten yang
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi,
4. Speculative Stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang
tidak secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan
penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti,
5. Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga
saham ini tetap tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari
kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya
bergerak dalam produk yang dibutuhkan masyarakat seperti consumer goods.
Dalam konteks teori ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi dalam bentuk saham, yaitu :
1. Analisis fundamental Menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai
landasan yang kuat yang disebut nilai intrinsik yang dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap
kondisi perusahaan pada saat sekarang dan prospeknya di masa mendatang. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari faktor-faktor
perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan return yang diharapkan dengan resiko yang melekat pada saham tersebut. Nilai
Universitas Sumatera Utara
16
inilah yang diestimasi oleh para investor untuk mengestimasi besarnya return yang akan diperoleh.
Dari laporan keuangan dapat diketahui beberapa faktor fundamental, antara lain: rasio-rasio keuangan, arus kas, dan ukuran-
ukuran kinerja lainnya yang dihubungkan dengan return saham. Dengan analisis fundamental yang mendalam dan
menyeluruh atas kondisi suatu perusahaan emiten, investor akan memilih mana saham dinilai terlalu rendah dan mana saham yang
dinilai terlalu tinggi. Faktor-faktor fundamental yang mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dianalisis dari laporan
keuangan yang dikeluarkan secara periodik yang tercermin melalui rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan adalah perbandingan antara
dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu. Rasio keuangan
menyederhanakan informasi yang mengambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Penilaian secara cepat hubungan
antara pos tadi kemudian membandingkannya dengan rasio lain sehingga diperoleh informasi untuk kemudian diberikan suatu
penilaian, dapat dilakukan dengan penyederhanaan informasi ini Ang, 1997.
Ang 1997 menyatakan bahwa “analisis faktor fundamental didasarkan pada analisis keuangan yang tercermin dalam rasio-rasio
keuangan yang terdiri dari lima rasio, yaitu Rasio Likuiditas, Rasio
Universitas Sumatera Utara
17
Rentabilitas profitabilitas, Rasio Solvabilitas solvency, Rasio Pasar, dan Rasio Aktivitas”.
2. Analisis Teknikal Merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data
atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham maupun pasar secara keseluruhan. Analisis
teknikal menggunakan data pasar yang sudah dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan, earning per share serta factor-
faktor lain yang bersifat teknis. Model analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku investor di masa yang akan datang
berdasarkan kebiasaan di masa lalu nilai psikologis.
2.1.5 Loan to Deposit Ratio LDR