hal ini penulis mencari data-data yang dibutuhkan, berupa pernyataan tertulis atau lisan dan perilaku yang dapat dipahami.
9
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh seorang peneliti langsung dari objek yang diteliti. Misalnya, dengan cara wawancara dengan
para tokoh Rifa’iyah.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari objek yang diteliti, tetapi melalui sumber lain baik
lisan maupun tulisan. Seperti buku dan kitab yang berkaitan dengan masalah perkawinan di Rifa’iyah.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Field Research Penelitian Lapangan
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dari lapangan yaitu dengan cara observasi. Dimana peneliti
melakukanpenelitian berupa wawancara langsung dengan tanya jawab secara
9
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004,Cet. Ke-18, h.3.
lisan dengan narasumber yaitu para tokoh Rifa’iyah berkaitan dengan masalah perkawinan ulang.
b. Library Research Penelitian Kepustakaan
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data, buku-buku, atau teks-teks tulisan lain. Dengan cara membaca dan memahami
serta menganalisa hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas yaitu tentang perkawinan ulang di dalam aliran Rifa’iyah.
5. Teknik Analisis Data
Metode data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data tersebut secara jelas dan mengambil isinya dengan menggunakan content analysis. Data
kemudian di interpretasikan dengan menggunakan bahasa penulis sendiri, dengan demikian akan nampak rincian jawaban atas pokok permasalahan yang diteliti.
Adapun untuk teknis penulisan ini penulis berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2007”, dengan beberapa pengecualian: a.
Ayat Al-Qur’an yang dikutip tidak diberi footnote, tapi langsung ditulis nama surat dan ayat di akhir kutipan.
b. Dalam daftar pustaka Al-Qur’an ditulis pada urutan pertama, kemudian
barulah sumber-sumber selanjutnya ditulis secara Alfabet, berdasarkan nama pengarang.