Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

akad perkawinan, calon suami, calon istri, wali nikah, dua orang saksi, dan mahar atau maskawin. 6 Apabila rukun dan syarat sudah terpenuhi maka perkawinan sudah sah dan tidak perlu dilakukan perkawinan ulang. Didalam kitab-kitab fikih para ulama berbeda pendapat tentang masalah perkawinan ulang, itu pun dikarenakan ada sebab, yaitu pihak perempuan hamil sebelum melakukan perkawinan. Begitu juga didalam KHI yang menyebutkan bahwa perkawinan ulang tidak perlu dilakukan, pasal ini terkait juga dengan permasalahan kawin hamil. Tetapi kenyataan yang terjadi di lapangan perkawinan ulang masih dilakukan oleh beberapa pihak, salah satunya yang dilakukan oleh penganut aliran Rifa’iyah di Kelurahan Pagerkukuh, Kecamatan Wonosobo, Jawa Tengah, tetapi berbeda dengan permasalahan perkawinan hamil. Hal inilah yang membuat penulis terdorong untuk menelusuri dan melakukan penelitian terkait dengan permasalahan tersebut. Seperti yang terdapat dalam KHI pada pasal 14 tentang rukun nikah, yang menyebutkan apa yang biasa dalam kitab fikih disebut dengan rukun nikah. Dikatakan bahwa untuk melaksanakan pernikahan harus ada : 1. Calon suaimi, 2. Calon istri, 3. Wali nikah, 4. Dua orang saksi, dan 5. Ijab dab Kabul. 7 Dalam agama Islam tidak ada perintah atau aturan untuk melakukan perkawinan ulang, selagi perkawinan itu dilakukan dengan sah artinya memenuhi 6 Muhammad Jawad Mughniyah, Al-fiqh ‘ala madzaahibu al- Khamsah , Fikih Lima Madzhab, Penerjemah Masykur A.B, dkk ,Jakarta: PT Lentera Basritama, 1999. Cet. Ke-4, h.309. 7 Abdurrahman , Kompilasi Hukum Islam di Indonesia,Jakarta, Akademika Pressindo, 2004. Cet. Ke-4, h.69. rukun dan syarat perkawinan. Tetapi, kenyataan dilapangan masih ada pihak yang melakukannya, salah satunya yaitu penganut aliran Rifa’yah. Apa karena ada rukun atau syarat yang belum terpenuhi yang sesuai dengan ajaran aliran tersebut, atau karena ada faktor lain. Oleh karena permasalahan di atas, penulis terdorong ingin mengetahui apa alasan dan tujuan serta apa dasar atau dalil-dalil yang di gunakan penganut aliran Rifa’iyah untuk melakukan perkawinan ulang. Agar dapat mengetahui hukum dari permasalahan diatas maka harus diadakan penelitian, yaitu dengan cara melakukan penelitian secara mendalam kepada para tokoh penganut aliran Rifa’iyah di Kelurahan Pagerkukuh Kecamatan Wonosobo, Jawa Tengah, dan melakukan penelitian dari buku-buku yang ada kaitannya dengan permasalahan tersebut yaitu tentang perkawinan ulang. Berangkat dari permasalahan itulah penulis bermaksud untuk menulis skripsi yang berjudul: “PERKAWINAN ULANG BAGI PENGANUT ALIRAN RIFA’IYAH Studi Kasus di Kelurahan Pagerkukuh Kecamatan Wonosobo, Jawa Tengah”. Karena apa yang dilakukan oleh para tokoh atau penganut aliran tersebut merupakan suatu hal yang sangat jarang ditemui atau diketahui masyarakat luas. Sehingga, terkesan aneh atau lain dengan yang dilakukan oleh orang Islam pada umumnya.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi masalah agar tidak meluas dan pembahasannya tidak sulit dipahami, maka penulis memberikan batasan masalah dengan hanya membahas seputar perkawinan ulang dalam Rifa’iyah.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penulis rinci dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa alasan melakukan perkawinan ulang dalam aliran Rifa’iyah? 2. Apa tujuan melakukan perkawinan ulang dalam aliran Rifa’iyah? 3. Apa dasar atau dalil-dalil yang digunakan untuk melakukan perkawinan ulang dalam aliran Rifa’iyah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap masalah tentang perkawinan ulang yang dilakukan penganut aliran Rifa’iyah di kelurahan Pagerkukuh Kecamatan Wonosobo, Jawa Tengah. Secara lebih rinci penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui apa alasan melakukan perkawinan ulang. 2. Untuk mengetahui apa tujuan melakukan perkawinan ulang 3. Untuk mengetahui apa dasar atau dalil-dalil yang digunakan untuk melakukan perkawinan ulang.

2. Manfaat Penelitian

Harapan penulis dengan melakukan penelitian ini bisa mendatangkan manfaat yang besar bagi penulis sendiri dan umumnya bagi masyarakat luas. Penulis juga berharap dengan penelitian ini bisa menjawab keraguan penulis selama ini tentang permasalahan ini.

D. Studi Review

Sejauh penelusuran yang sudah penulis lakukan, belum ada skripsi yang penulis temukan yang membahas tentang perkawinan ulang atau tentang aliran Rifa’iyah.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan memakai pendekatan penelitian hukum empiris yaitu penelitian terhadap identifikasi hukum tidak tertulis dan efektifitasnya yang ada dimasyarakat. 8

2. Jenis Penelitian

Setelah penulis melihat data yang dibutuhkan dalam judul skripsi ini, maka jenis penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif lebih khususnya dengan menggunakan penelitian lapangan field research yaitu penelitian yang mengharuskan peneliti untuk mencari data-data primer ke lapangan, dimana dalam 8 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta; U-Press,1986 .Cet.ke-3, h.51.