2. Rukun Perkawinan
Dalam memahami tentang jumlah rukun nikah, ada perbedaan dikalangan para ulama atau imam madzhab, di antaranya menurut imam Hanafi rukun nikah
hanya ada dua, yaitu ijab dan qabul, tidak ada yang lain.
12
Sedangkan menurut imam Maliki rukun nikah ada lima, yaitu 1 wali, 2 mahar harus ada tetapi tidak harus
disebutkan pada saat akad, 3 suami, 4 isteri, 5 sighah.
13
Menurut Imam Syafi’i rukun nikah ada lima, yaitu 1 suami, 2 isteri, 3 wali, 4 dua orang saksi, 5
shigat ijab dan qabul.
14
Meskipun keduanya berpendapat sama tentang jumlahnya akan tetapi sedikit berbeda pada penjelasan yang termasuk kedalam rukunnya. Imam
Maliki memasukkan mahar kedalam rukun sedangkan Imam memasukannya kedalam syarat. Begitu pula sebaliknya Imam Syafi’i menempatkan dua orang saksi kedalam
rukun sedangkan Imam Maliki tidak menempatkannya kedalam rukun.
15
Dari beberapa perbedaan pendapat , Jumhur ulama berpendapat bahwa rukun perkawinan ada lima, yaitu:
1. Adanya calon suami 2. Adanya calon istri
12
Wahbah al-Zuhaily.op.cit. h. 6572.
13
Abd al-Rahman al-Juzairi, al-Fiqh ‘Ala Madzahib al-Arba’ah , Beirut: Dar al-Fikri, 1996, h. 12.
14
Abdurrahman Ghazaly, op cit. h. 51.
15
Amir Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Pedata Islam di Indonesia, Jakarta: Kenc ana, 2004, h. 61.
3. Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita 4. Adanya dua orang saksi
5. Sighat akad nikah, yaitu ijab dan kabul.
3. Syarat sah Perkawinan
Syarat-syarat perkawinan merupakan dasar bagi sahnya perkawinan. Apabila syarat-syaratnya terpenuhi, maka perkawinan itu di anggap sah dan menimbulkan
adanya segala hak dan kewajiban sebagai suami istri. Pada garis besarrnya syarat sah perkawinan ada dua macam :
1. Calon mempelai perempuan halal dikawin oleh laki-laki yang ingin menjadikannyua istri. Jadi, perempuannya itu bukan merupakan orang yang
haram dinikahi, baik karena haram dinikah untuk sementara maupun untuk selamanya.
2. Akad nikahnya dihadiri para saksi.
16
Secara rinci, masing-masing rukun menurut pendapat jumhur diatas akan dijelaskan syarat-syaratnya sebagai berikut :
1. Syarat- syarat calon mempelai pria a. Beragama Islam
b. Laki- laki c. Jelas orangnya
16
Abdurrahman Ghazaly, op.cit. h. 46.
d. Dapat memberikan persetujuan e. Tidak terdapat halangan perkawinan.
17
2. Syarat- syarat calon mempelai wanita a. Beragama Islam
b. Perempuan c. Jelas orangnya
d. Dapat diminati persetujuan e. Tidak terdapat halangan perkawinan.
18
3. Syarat- syarat wali nikah a. Laki-laki
b. Dewasa c. Mempunyai hak perwalian
d. Tidak terdapat halangan perwalian.
19
4. Syarat- syarat saksi nikah a. Baligh
b. Berakal c. Mendengar dan memahamiijab qabul
d. Sekurang-kurangnya dua orang saksi e. Adil
f. Beragama Islam
17
Amir Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, op.cit. h. 62.
18
Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press, 1998, h. 71.
19
Ahmad Kuzari, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: Rajawali Press, 1995, h. 34.