Sinopsis Novel Perempuan Berkalung Sorban

44 menangani perjuangan hak-hak perempuan. Karena pada saat ini perjuangan terhadap hak-hak perempuan Islam belum pernah diangkat melalui media cetak dan media visual secara bersamaan, yang mana kita ketahui bahwa kini novel dan film merupakan media yang sangat populer di masyarakat.

C. Sinopsis Novel Perempuan Berkalung Sorban

Dalam novel ini pada bagian pertama diceritakan mulai dari masa kecil tokoh utama yakni Annisa, anak dari ibu yang bernama Hajjah Mutmainnah, dan ayahnya yang bernama Kyai Haji Hanan Abdul Malik pendiri pesantren Tambak beras, Tebuireng Bahrul Ulum di daerah Jombang Jawa Timur, selain itu Anissa memiliki dua kakak laki-laki yang bernama Rizal dan Wildan. Selain itu juga memiliki paman yang bernama lek Khudori sapaan Anisa pada pamannya. Pada bagian kedua disampaikan bahwa Anisa ini dari sejak kecil sudah mulai kelihatan akan kebandelannya terhadap orang tuanya, selain itu Anisa juga seringkali memberontak akan hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nuraninya, sehingga Nisa ini sering mengadu segala keganjalan atau ketidaksukaannya terhadap sesuatu pasti ia sampaikan kepada lek Khudori, karena hanya lek Khudori yang peduli akan nasib-nasib perempuan, selain itu lek Khudori juga sangat mendukung akan kesetaraan gender antara laki-laki dengan perempuan sebatas dalam koridor syariah. Selanjutnya dalam bagian ketiga diceritakan pula kisah Anisa dalam mempertaruhkan masa remaja untuk bersenang-senang, dan mencari hal-hal 45 yang baru harus tertunda bahkan tidak mengalaminya karena pada saat nisa masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama atau Tsanawiyah istilah dalam pondok, Nisa harus menikah dengan seorang Sarjana Hukum yang bernama Syamsudin, anak seorang kyai ternama yang memiliki harta yang melimpah, dan Samsudin ini adalah pewaris lima hektar tanah dan satu hektar kebun kelengkeng. Meskipun Nisa menikah dengan seorang yang terpelajar dan kaya serta anak seorang kyai, tetapi Nisa tidak merasakan keindahan pernikahan tersebut, hal yang dirasakan Nisa tidak lain adalah penganiayaan dan pemerkosaan belaka, Nisa merasa seperti dijadikan sebagai budaknya dan hanya dijadikan sebagai pemuas nafsu syahwatnya belaka. Pada bagian keempat dikisahkan bahwa Nisa selalu menceritakan penderitannya tersebut kepada lek Khudori pamannya yang saat itu sedang melanjutkan studinya S2 di Kairo, Mesir melalui surat. Kemudian pernikahan Nisa ini semakin hari semakin berantakan, karena kebejatan suaminya. Akhirnya Nisa pun dipoligami dengan seorang janda yang bernama Kalsum, dan memiliki anak satu yang bernama Fadilah anak hasil hubungan gelapsebelum menikah. Setelah sekian lama kehidupan rumah tangga ini, semakin rumit dan Samsudin pun tidak tahan tinggal dirumah akhirnya dia pun sering keluar malam dan menginap dirumah seorang janda yang genit yang berjualan jamu di daerah Samsudin tinggal. Beberapa waktu kemudian pamannya Nisa yang bernama lek Khudori itu telah selesai menjalankan 46 pendidikannya, dan kemudian pulanglah ia ke Indonesia, dan bertemu dengan Nisa. Akhirnya pada saat tasyakuran atau penyambutan lek Khudori, Nisa pun memberanikan diri untuk bercerita kepada ibu dan ayahnya akan kejadian atau penderitaan yang dirasakan Nisa karena ulah Samsudin. Setelah itu akhirnya keluarga Nisa pun segera bertindak, dengan menuntut keluarga Syamsudin agar menjatuhkan talak tiga terhadap Nisa. Kemudian Nisa pun menyelesaikan sekolah Aliyanya, dan akhirnya ia ingin membuka lembaran baru di Jogja dengan melanjutkan di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan tanpa Nisa ketahui ternyata Nisa itu diawasi oleh lek Khudori, dan ternyata lek Khudori pun juga mendaftar untuk menjadi pengajar di Perguruan Tinggi di Jogja dan akhirnya kisah mereka pun berlanjut di Jogja. Setelah mereka bertemu akhirnya tak lama kemudian lek khudori melamar Nisa dengan mendatangi orang tua Nisa, dan akhirnya mereka pun direstui dan menikah, mereka hidup di Jogja dan memiliki anak satu, itu semua atas keridhoan Tuhan, karena jika sudah kun fayakun, maka apa yang menjadi kehendak tuhan pasti akan terwujud. Namun ditengah kebahagiaan Nisa akhirnya tuhan menakdirkan yang lain, Nisa hidup sebagai single parent, ibu yang tegar dan tabah untuk anaknya sebab Khudori meninggal karena kecelakaan mobil yang masih menjadi hal misterius diantara Nisa dan Samsudin mantan suami Nisa karena Anisa curiga jika ini adalah perbuatan 47 Samsudin yang masih menyimpan dendam terhadap kebahagiaan Nisa dan Khudhori.

D. Kontroversi Seputar Novel dan Film Perempuan Berkalung Sorban