Agency Theory Kerangka Teoritis

27 Tingkat EBIT Earning Before Interest Tax untuk menentukan “income effect” dari berbagai pembayaran atau berbagai alternafif metode pembelanjaan terhadap yang dapat menghasilkan EPS Earning Per Share yang sama besarnya antara berbagai pertimbangan atau alternative pemenuhan dana tersebut. Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada berbagai perimbangan pembelanjaan dinamakan atau “Break-event point” dalam financial leverage.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan yaitu profitabilitas, tingkat pertumbuhan, tingkat pajak, struktur asset, dan ukuran perusahan. Berikut pembahasan dari masing-masing faktor

a. Struktur Aset

Menurut Gitman dalam Andi Setiawan 2010:56 struktur aset merupakan suatu kekayaan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yaitu pertama berupa aktiva lancar current asset yang dimana seluruh aktivanya mudah dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai dapat berupa cash yang nilainya paling likuid, marketable securities yaitu surat berharga yang dapat 28 dijual dengan cepat, account receivable yaitu total hutang perusahaan yang belum tertagih, inventories termasuk bahan baku dan hasil akhir dari proses kerja. Kedua aktiva tidak lancar fixed asset dimana seluruh aktivanya mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan. Struktur asset merupakan penentuan seberapa besar jumlah alokasi untuk masing-masing komponen, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Struktur aset dapat mempengaruhi sumber-sumber pembiayaan yang akan berpengaruh terhadap penentuan struktur modal perusahaan. Struktur aktiva yang diukur oleh proporsi aktiva tetap terhadap total aktiva, memiliki hubungan yang positif terhadap struktur modal. Artinya apabila struktur aktiva mengalami peningkatan maka semakin tinggi pula jumlah hutang dan semakin tinggi pula struktur modal perusahaan Titman dan Wessels:1998 dalam Fadli 2010. Laili Hidayat 2001:36 mengemukakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap srtuktur modal. Penelitian dari Sekar Mayang Sari 2001 serta Bhaduri 2002 mendukung penelitian Laili tersebut, di mana struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal. 29

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan mempunyai pengertian bahwa besarnya ukuran perusahaan yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan yang berasal dari nilai penjualan. Ukuran perusahaan juga merupakan variabel yang menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan dari besar kecilnya aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan rata-rata total aktiva. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan, sehingga dapat dilihat dari besarnya jumlah perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan Saidi, 2004 : 54. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Saidi 2004, dimana ukuran perusahaan di proxy dengan nilai logaritma natural dari total asset natural logarithm of asset. Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki sumber permodalan yang lebih terdiversifikasi sehingga semakin kecil kemungkinan untuk bangkrut dan lebih mampu memenuhi kewajibannya, sehingga perusahaan besar cenderung mempunyai hutang yang lebih besar daripada perusahaan kecil. Logaritma dari total asset dijadikan indikator dari ukuran perusahaan karena jika semakin besar ukuran perusahaan maka asset tetap yang dibutuhkan juga akan semakin besar.