Macam-macam Disiplin Kedisiplinan siswa

Berdasarkan definisi yang dikutip oleh E Mulyasa, penulis memberi kesimpulan bahwa disiplin sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah dan staf, serta peserta didik yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati. Dari beberapa pendapat di atas tentang disiplin sekolah, penulis menyimpulkan bahwasanya disiplin di sekolah bukan bermaksud mempersulit kehidupan peserta didik dan bukan pula menghalangi kesenangan orang-orang yang tergabung dalam lembaga tersebut. Akan tetapi dengan adanya disiplin yang konsisten maka sekolah dapat menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas tingkah laku siswa dan orang-orang yang tergabung dalam lembaga tersebut.

2. Macam-macam Disiplin

Pembahasan berikutnya akan membahas tentang beberapa macam disiplin yang akan dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Menurut Piet A. Sahertian, disiplin dapat terbagi dalam tiga macam yaitu: a. Disiplin tradisional adalah disiplin yang bersifat menekan, menghukum, mengawasi, memaksa dan akibatnya merusak penilaian yang terdidik. b. Disiplin modern, pendidikan hanya menciptakan situasi yang memungkinkan agar peserta didik dapat mengatur dirinya. Jadi,situasi yang akrab, hangat, bebas dari rasa takut sehingga terdidik mengembangkan kemampuan dirinya. c. Disiplin liberal, disiplin yang diberikan sehingga anak merasa memiliki kebebasan tanpa batas. 19 Menurut Soedijarto, dalam bukunya Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, dalam kehidupan sehari-hari disiplin terbagi menjadi tiga macam yaitu: Disiplin diri, disiplin belajar, dan disiplin kerja. Seseorang dikatakan memiliki disiplin diri yang kuat bila ia dapat mengendalikan dirinya sendiri. Seseorang anak yang menginjak dewasa akan memiliki disiplin yang kuat apabila dalam proses perkembangannya memperoleh pengalaman yang positif dari usahanya melaksanakan disiplin, tetapi 19 Piet A. Sahartian, Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya:Usaha Nasional,1994,Cet.Ke1.h.127 sebaliknya akan goyah kalau dalam perjalanan menuju kedewasaan dalam mencoba berdisiplin. 20 Menurut bukunya Pengelolaan Kelas dan Interaksi Belajar Mengajar disiplin dibedakan empat macam, yaitu: Disiplin buatan guru, disiplin buatan kelompok, disiplin yang dibuat oleh diri sendiri dan disiplin karena tugas. Disiplin yang dibuat oleh guru tersebut menurut Amir Achin dimaksudkan untuk menciptakan situasi yang baik demi berlangsungnya proses belajar mengajar. Situasi yang berstruktur itu the structured situation diciptakan dan dibina serta dikembangkan oleh guru yang baik, tanpa melupakan peserta didik. Menurut Amir Achin, kelompok peserta didik ini memiliki peran penting dalam memusatkan nilai dan norma masyarakat kepada setiap diri peserta didik. Dalam kaitan ini Amir achin berpendapat bahwa: apabila proses ini bertumbuh terus di mana anak itu semakin menjadi remaja yang bertanggung jawab dan matang berfikir, maka ia akan mulai berfikir bagaimana menyumbang dan mengembangkan serta bertanggung jawab terhadap kelompok dan akhirnya terhadap masyarakat lingkungannya. Amir Achin berpendapat bahwa, yang terpenting bagi seorang murid adalah bagaimana mempersiapkan dan memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat kematangan siswa, yang dapat memotivasi siswa agar di dalam mengerjakan tugas para siswa dapat mendisiplinkan diri sehingga tujuan intruksional dapat tercapainya dan pembentukan keadilan disiplin pribadi dapat terbentuk secara wajar dan sehat. 21 Sedangkan menurut John Pearce menyatakan macam-macam disiplin sebagai berikut: a. Keras dan otoriter. Orang tua yang terlalu keras berisiko mempunyai anak yang pendiam yang mungkin pada masa-masa selanjutnya akan menjadi anak yang pemberontak dan mendendam terhadap orangtua serta orang lain yang berkuasa. b. Tidak mau repot dan murah hati. Orang tua yang lembut dan murah hati, anak biasanya merasa bahwa ia dapat melakukan sebagian besar yang ia inginkan dan mendapatkan apa yang ia inginkan. c. Tidak konsisten dan tidak terduga. Ini merupakan disiplin yang paling umum dan yang paling tidak efektif. Namun, kita semua melakukannya karena tidaklah mungkin untuk senantiasa bersikap konsisten. Karena anak tidak dapat menduga apa yang 20 Soedijarto ,Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, Jakarta:Balai Pustaka, 1989, Cet.Ke-1,h.164 21 Amir Achin, Pengelolaan Kelas dan Interaksi Belajar Mengajar, Ujung Pandang:IKIP. Ujung Pandang Press,1990Cet.Ke-2,h.62. akan terjadi bila ia berbuat salah, ia menjadi kacau dan bingung dan akhirnya biasanya melakukan apa saja yang ia sukai. 22 Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa guru dapat memilih macam-macam disiplin yang sesuai dengan kepribadian siswa tersebut. Sehingga dengan disiplin yang di terapkan oleh guru, siswa diharapkan akan mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan atau tata tertib yang berlaku baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat sekitar.

3. Tujuan dan Fungsi Disiplin.