Hubungan Tingkat Salinitas dengan Jumlah Jenis Fungi

dan yang mengalami dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas didapatkan 22 jenis fungi dengan 6 genus fungi yaitu Aspergillus, Penicillium, Trichoderma, Arthrinium, Curvularia, dan Mucor. Pada penelitian Winda Ayunasari 2009 bahwa jumlah jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A. marina yang belum mengalami dekomposisi kontrol dan yang mengalami dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas didapatkan 13 jenis fungi dengan 4 genus yaitu Aspergillus, Penicillium, Curvularia, dan Saccharomyces. Genus Aspergillus dan Penicillium memiliki jumlah jenis yang paling banyak ditemukan baik pada kontrol maupun pada berbagai tingkat salinitas.

4.5. Hubungan Tingkat Salinitas dengan Jumlah Jenis Fungi

Banyak faktor lingkungan yang dapat mempercepat proses dekomposisi, salah satunya adalah faktor salinitas. Peranan mikroorganisme seperti fungi juga sangat penting. Hubungan antara tingkat salinitas dengan jumlah jenis fungi yang telah mengalami proses dekomposisi pada kontrol dan setelah aplikasi fungi Aspergillus sp., Curvularia sp. dan Penicillium sp. pada beberapa tingkat salinitas dapat dilihat pada Gambar 1. di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Perbandingan Jumlah Jenis Fungi Setelah Aplikasi Fungi pada Beberapa Tingkat Salinitas Jumlah jenis fungi yang terdapat pada serasah daun A.marina yang mengalami proses dekomposisi setelah aplikasi fungi pada tingkat salinitas 0-10 ppt, 10-20 ppt, dan 20-30 ppt lebih banyak dibandingkan pada kontrol. Serasah daun A. marina pada salinitas 0-10 ppt setelah aplikasi Penicillium sp. diperoleh jumlah jenis fungi terbanyak yaitu 14 jenis dan paling sedikit pada kontrol sebanyak 9 jenis. Serasah daun A. marina pada salinitas 10-20 ppt setelah aplikasi Curvularia sp. diperoleh jumlah jenis fungi terbanyak yaitu 12 jenis dan paling sedikit pada kontrol sebanyak 10 jenis. Sedangkan serasah daun A. marina pada salinitas 20-30 ppt setelah aplikasi Penicillium sp. diperoleh jumlah jenis fungi terbanyak yaitu 11 jenis dan paling sedikit pada aplikasi Aspergillus sp. sebanyak 8 jenis. Tingginya jumlah jenis fungi pada tingkat salinitas ini mungkin disebabkan karena salinitas 0-10 ppt dan 10-20 ppt pada kawasan pesisir mangrove mirip dengan kondisi air tawar perairan payau. Tingginya jumlah jenis fungi pada tingkat salinitas Universitas Sumatera Utara 0-10 ppt dan 10-20 ppt menunjukkan bahwa setiap mikroorganisme memiliki kisaran toleransi terhadap salinitas. Penurunan jumlah jenis fungi pada tingkat salinitas 20-30 ppt karena hanya sebagian kecil yang mampu bertahan hidup pada salinitas tinggi halofil. Menurut Rasmussen Stangehellini 1998, penambahan tingkat salinitas secara bertahap menunjukkan penurunan yang nyata terhadap pertumbuhan miselium beberapa jenis fungi dan menurut Atlas Bartha 1981, tekanan osmotik yang terlalu besar dan konsentrasi garam yang tinggi cenderung merusak struktur protein terutama yang berperan terhadap aktivitas enzimatis. Menurut Austin and Vitousek 2000 bahwa keberadaan salinitas yang tinggi merupakan salah satu karakteristik dari hutan mangrove. Hidup pada lingkungan dengan salinitas yang tinggi mengharuskan mikroorganisme harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Hanya jenis-jenis fungi tertentu saja yang mampu mengembangkan mekanisme fisiologis dan adaptasi morfologi dalam menghadapi kondisi salinitas yang tinggi untuk dapat bertahan hidup. Jenis-jenis fungi yang mampu bertahan hidup pada kadar salinitas tinggi tersebut umumnya tergolong kedalam fungi halofilik. Hasil isolasi fungi dari serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi berdasarkan lama dekomposisi 15 hari pertama ditemukan genus Aspergillus, Penicillium, Curvularia, Arhtrinium, dan Saccharomyces. Beberapa dari genus ini diduga merupakan dekomposer awal. Sedangkan pada 105 hari menunjukkan bertambahnya jumlah jenis fungi yang berasosiasi pada serasah daun A. Marina tersebut yang terdiri atas genus Aspergillus, Penicillium, Curvularia, Mucor, Arthirinium, Basipetospora, 1 genus tak teridentifikasi. Peran fungi Aspergillus sp., Curvularia sp. dan Penicillium sp. yang ditambahkan pada serasah daun A. marina juga diduga merupakan dekomposer awal. Meningkatnya jumlah jenis fungi setelah aplikasi fungi ini disebabkan oleh kayanya nutrisi yang terdapat pada serasah sehingga mendukung pertumbuhan fungi yang lain. Menurut Alexander 1977, mikroba perombak bahan organik terdiri atas genus Universitas Sumatera Utara Aspergillus, Penicillium, Trichoderma, Phanerochaeta, Cellulomonas, Pseudomonas, Thermospora, dan Streptomyces. Fungi perombak bahan organik umumnya mempunyai kemampuan yang lebih baik dibanding bakteri dalam mengurai sisa-sisa tanaman hemiselulosa, selulosa dan lignin. Umumnya mikroba yang mampu mendegradasi selulosa juga mampu mendegradasi hemiselulosa Alexander, 1977. Kehadiran fungi pada serasah daun umumnya bersifat saprofit dan berperan sebagai pengurai bahan organik. Fungi tersebut berperan besar dalam menjaga kelangsungan daur unsur hara khususnya daur karbon, nitrogen, dan fosfor Hobbie et al,. 2003.

4.6. Hubungan antara Tingkat Salinitas dengan Jumlah Rata-Rata Fungi