C. Perbedaan Electronic Data Capture dengan Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu APMK
Sebelum berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 142PBI2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1111PBI2009 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 168PBI2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009 tentang Uang Elektronik Electronic Money, Bank Indonesia menggolongkan kartu Kredit, Kartu ATM,
Kartu Debit, dan Kartu Prabayar Uang Elektronik dalam satu kategori yaitu alat pembayaran menggunakan kartu, Namun setelah Bank Indonesia mengeluarkan
regulasi yang baru tertanggal 6 Januari 2012 terjadi perubahan yang mana kartu kredit, kartu debit dan kartu ATM digolongkan sebagai alat pembayaran
menggunakan kartu, lalu disusul dengan keluarnya regulasi terbaru mengenai uang elektronik meliputi kartu prabayar dengan sistem EDC.
Uang elektronik dalam pengaplikasiannya pada sebuah alat pembayaran lebih dikenal dengan sebutan sebagai stored valueprepaid cash card kartu
prabayar. Dilihat dari penggunaannya, hal itu membedakannya dengan alat pembayaran menggunakan kartu APMK seperti kartu kredit, kartu ATM
danatau kartu debit. Uang elektronik merupakan suatu kegiatan prabayar antara pemegang kartu dan penerbit, dimana pemegang kartu mendepositkan terlebih
dahulu sejumlah dana kepada server penerbit sebelum menggunakan kartu e- money tersebut pada sebuah mesin EDC. Karena sifatnya yang demikian ,
pengaturan mengenai uang elektronik dipisahkan dari pengaturan alat pembayaran menggunakan kartu. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada tabel berikut:
19
PERBEDAAN KARTU
KREDIT KARTU
DEBIT KARTU ATM
UANG ELEKTRONIKEDC
Letak Dana
Pembiayaan oleh bank penerbit
Deposit atau
tabungan pada
bank penerbit Prabayar
dan tersimpan pada media
pembayaran
Keterlibatan bank penerbit
Pembayaran dengan rekening
kartu kredit Pembayaran
dengan rekening yang
terdapat pada
bank penerbit
Pembayaran dengan
rekening yang
ada pada media kartu
Informasi pemegang kartu
Otorisasi merchant
dan penerbit
Menggunakan identitas pemilik
rekening di bank penerbit
Tanpa identitasanonymous
19
http:www.bi.go.ididsistem-pembayaranedukasiDocuments aa62cadfc7d2408c9390 d8ebad98f5b1DraftOutlook_FINAL.pdf, diakses tanggal 24012015 jam 19:34 WIB
Otorisasi transaksi
Menggunakan tanda
tangan pemegang kartu
Menggunakan PIN dan tanda
tangan Tanpa otorisasi PIN
maupun tanda tangan
Risiko penyalahgunaan
Sebagian besar
ditanggung oleh bank penerbit
Pemegang kartu atau
pemilik rekening
menanggung sebagian risiko
Pemegang kartu
menanggung seluruh risiko
Limit Pembayaran
Tergantung perjanjian antara
pemegang kartu dan
bank penerbit
Tergantung dari jumlah
saldo pada
rekening pemegang kartu
Tergantung deposit
yang ada pada kartu tersebut
Tingkat popularitas
Paling popular
karena dapat
digunakan secara internasional
Hanya lokal dan nasional
Cara pembayaran
elektronik paling baru dan
belum banyak
digunakan Perbedaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu dan Uang Elektronik
Dasar pertimbangan perlu dilakukannya perubahan terhadap PBI Nomor 1112PBI2009 tentang uang elektronik electronic money dan memisahkan
ketentuan mengenai uang elektronik dari Peraturan Bank Indonesia yang mengatur tentang Alat Pembayaran Menggunakan Kartu APMK yaitu untuk :
a. menyelaraskan ketentuan uang elektronik dengan ketentuan transfer dana
b. memperkuat dan mempertegas pengaturan terhadap : 1 unsur-unsur uang elektronik
2 keamanan teknologi 3 pengenaan biaya dalam penggunaan uang elektronik
4 fasilitas transfer dana melalui uang elektronik 5 penguangan sebagian atau seluruh nilai uang elektronik
6 larangan kerjasama secara eksklusif khususnya yang terkait dengan Penyedia layanan umum, serta
c. memperluas jangkauan layanan sistem pembayaran dan keuangan melalui uang elektronik dalam rangka mendukung Strategi` Nasional
Keuangan Inklusif.
D. Risiko-risiko Sistem Pembayaran nontunai Electronic Data Capture