Startegi jangka pendek. Strategi Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an LEMK

Materi program pengajaran terdiri dari paket-paket pelajaran mengenai semua jenis khat huruf-huruf kaligafi, sejarah perkembangan kaligafi dan wawasan seni budaya Islam secara umum. Ada empat jenjang kursus yang diistilahkan dengan basic yang harus diikuti oleh peserta kursus LEMKA, sebagian jenjang memiliki beberapa kelas. Dengan menyesuaikan tingkat kesukaran materi, nilai kegunaan yang diprioritaskan. Berikut pemaparannya: a. Basic I mempelajari materi khat Naskhi dengan penambahan materi sejarah kaligafi. b. Basic II mempelajari khat Tsulus dengan penambahan wawasan dasar seni Islam. c. Basic III memperlajari khat Diwani dan khat Farisi serta memperkenalkan khat Riqah serta menambahkan materi wawasan seni Islam lanjutan sampai dengan akhir. d. Basic IV pemantapan semua jenis khat yang pernah dipelajari di basic- basic sebelumnya kemudian diarahkan pada aplikasi seni mengolah tatawarna, melalui berbagai media seperti kanvas, kaca triplek dan sebagainya. Setiap jenjang basic kursus kaligafi di LEMKA ditempuh selama empat bulan dengan enam belas kali pertemuan sekali seminggu. Setiap satu pertemuan membutuhkan waktu 120 menit, di mulai setiap hari minggu dari jam 9 pagi hingga jam 12 siang. Setelah itu bagai peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan jenjang kursus di LEMKA, berhak mendapatkan sertifikat. Tentunya untuk mensukseskan strategi yang pertama ini LEMKA yang terdiri dari jajaran pengurus serta pengajar memberi contoh dalam pembinaan kaligrafinya kepada pesetra didik. Sebagaimana dijelaskan oleh pimpinan LEMKA, Didin Sirajudin mengatakan: “Dalam metode pembinaan, LEMKA belajar dengan metode demostratif, yaitu dengan cara guru mendeonstrasikan selanjuatnya murid menirukan. Disini guru tidak hanya menyuruh akan tetapi mendemostrasikan. ” 2 Dengan metode pengajaran kaligrafi ini, guru mengajak peserta didiknya agar selalu termotivasi, Sirajudin kembali menjelaskan: ”Seorang bijak mengatakan: guru biasa berbicara, guru yang baik menerangkan, guru yang hebat mendemonstrasikan dan guru yang agung memberi motivasi.” 3 Selain itu baik guru dan khususnya peserta didik akan terus bersemangat dalam pembelajaran seni kaligrafi Islam ini. Disini juga guru menanamkan pesan- pesan dakwah dalam pengajarannya, bahwasannya dengan dakwah melalui tulisan indah kaligafi ini maka akan semakin menarik orang dalam melihat terutama sebagai peserta didik akan lebih semangat mempelajarinya, dengan keindahan goresan kaligrafi yang dibuat diharapkan akan menambah rasa cinta terhadap agama itu sendiri, yakni Islam dan Al- Qur’an. 2. Pengajian kitab kuning Di LEMKA juga diajarkan pengajian kitab kuning yang berjudul Nashih Al-Khaththathin. Kitab yang ditulis sendiri oleh Sirajuddin ini berisi tentang nasehat-nasehat tentang adab maupun etika dalam menulis kaligrafi 2 Wawancara pribadi dengan D. Sirajuddin AR, Ciputat, 21 Februari 2015 3 Wawancara pribadi dengan D. Sirajuddin AR, Ciputat, 21 Februari 2015 kepada calon atau mereka yang sudah mahir menulis kaligrafi. Sebagaimana Sirajuddin mengatakan: Di LEMKA juga diajarkan pengajian kitab kuning, yang judulnya Nashih Al-Khaththathin. Kitab ini mengajarkan tentang akhlak tolabul ilmi, termasuk di dalamnya ilmu menulis. Diajarkan bagaimana prilaku khattat itu ketika seseorang sedang belajar kaligrafi. 4 Kitab ini, walaupun terlihat sederhana, mempunyai fungsi dan peranan yang cukup penting bagi para penulis kaligrafi. Hal ini terutama dalam membentuk karakter seorang penulis kaligrafi yang mampu menghasilkan karya seni bernilai tinggi dan memiliki integritas spiritual yang mumpuni. 3. Kegiatan aktual seperti: Mengikuti perlombaan. Dalam pembinaan krativitas dan pengembangan bakat melalui kursus kaligrafi, maka perlu sebuah kompetiasi atau perlombaan sebagai ajang praktek dan untuk memacau para kader dan terutama perserta didik. Banyak juga manfaat mengikuti perlombaan diantaranya menurut salah satu pengajar LEMKA Muhammad Jakfar mengatakan: “banyak manfaat yang dapat diambil dari mengikuti perlombaan kaligrafi, pertama dari segi ukhuwah Islamiyah dapat menjalin ajang silaturahim, dari segi keilmuan pastinya menambah pengalaman juga dapat mengembangkan karya kita menjadi lebih baik, karena dalam pembelajaran kursus kaligafi di LEMKA harus diaplikasikan pada kegiatan lomba.” 5 Dengan mengikuti ajang perlombaan khususnya perlombaan kaligrafi, pastinya peserta didik LEMKA akan dapat termotivasi. Kegiatan perlombaan yng diikuti tersebut terdiri dari Musabaqoh Tilawatil Al- Qur’an MTQ tentunya 4 Wawancara pribadi dengan D. Sirajuddin AR, Ciputat, 21 Februari 2015 5 Wawancara pribadi dengan Muhammad Jakfar, Ciputat, 28 Februari 2015