Kesulitan Keuangan Perusahaan Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

32 d. Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Financial Distress Menurut Almilia dan Kristiadji 2003, prediksi financial distress kesulitan keuangan perusahaan menjadi perhatian dari banyak pihak. Pihak-pihak yang menggunakan model tersebut meliputi: 1 Pemberi pinjaman Informasi mengenai financial distress mempunyai relevansi terhadap institusi pemberi pinjaman, baik dalam memutuskan apakah akan memberikan suatu pinjaman dan menentukan kebijakan untuk mengawasi pinjaman yang telah diberikan. 2 Investor Model prediksi financial distress dapat membantu investor ketika akan menilai kemungkinan masalah suatu perusahaan dalam melakukan pembayaran kembali pokok dan bunga. 3 Pembuat peraturan Lembaga regulator mempunyai tanggung jawab mengawasi kesanggupan membayar hutang dan menstabilkan perusahaan individu, hal ini menyebabkan perlunya suatu model yang aplikatif untuk mengetahui kesanggupan perusahaan membayar hutang dan menilai stabilitas perusahaan. 4 Pemerintah Prediksi financial distress juga penting bagi pemerintah dalam antitrust regulation. 33 5 Auditor Informasi financial distress dpat menjadi alat yang berguna bagi auditor dalam membuat penilaian going concern suatu perusahaan. 6 Manajemen Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka perusahaan akan menanggung biaya langsung fee akuntan dan pengacara dan biaya tidak langsung kerugian penjualan atau kerugian paksaan akibat ketetapan pengadilan. Sehingga dengan adanya model prediksi financial distress diharapkan perusahaan dapat menghindari kebangkrutan dan otomatis juga dapat menghindari biaya langsung dan tidak langsung dari kebangkrutan. Apabila manajemen perusahaan bisa mendeteksi kebangkrutan ini lebih awal, maka tindakan-tindakan penghematan bisa dilakukan, misalnya dengan melakukan merger atau restrukturisasi keuangan sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari. Posisi keuangan auditee mungkin memiliki implikasi penting pada keputusan mempertahankan KAP. Kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut cenderung meningkatkan evaluasi subjektivitas dan kehati-hatian auditor. Dalam kondisi seperti ini suatu perusahaan akan cenderung melakukan auditor switching. Auditor switching juga bisa 34 disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan kemampuan keuangan perusahaan. Ada dorongan yang kuat untuk berpindah auditor pada perusahaan yang terancam bangkrut. Kesulitan keuangan signifikan mempengaruhi perusahaan yang terancam bangkrut untuk berpindah KAP Schwartz dan Menon, 1985. Selain itu, Schwartz dan Soo 1995 dalam Damayanti dan Sudarma 2008 menyatakan bahwa perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah auditor daripada perusahaan yang tidak bangkrut.

6. Opini Audit

Pernyataan atas suatu asersi yang dikeluarkan oleh auditor disebut juga pendapat atau opini audit. Opini harus didasarkan atas pemeriksaan yang dilaksanakan sesuai dengan standar audit dan temuan auditor. Hasil pemeriksaan akuntan tertuang dalam suatu laporan yang menyatakan bahwa apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Menurut Mulyadi 2002, opini audit ada lima, yaitu pendapatwajar tanpa pengecualian unqualified audit opinion , wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan unqualified opinion report with explanatory language, wajar dengan pengecualian qualified audit opinion, pendapat tidak wajar adverse opinion report , dan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion report . 35 Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI,2011 Menurut Petronela 2004:47 menyatakan opini audit diberikan oleh auditor dalam beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberi kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya. Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan bahwa opini audit adalah suatu pernyataan yang diberikan oleh auditor terhadap laporan keuangan perusahaan yang didasarkan pada keyakinan profesionalnya. Opini audit merupakan salah satu hal yang penting dalam pengauditan laporan keuangan, laporan keuangan suatu entitas di audit diharapkan agar mendapatkan opini audit, sehingga laporan keuangan yang telah diaudit tersebut dapat dijadikan dasar sebagai sumber informasi untuk para pengguna laporan keuangan baik pihak ekstern maupun intern perusahaan. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik SPAP mengharuskan pembuatan laporan setiap kali kantor akuntan publik dikaitkan dengan 36 laporan keuangan. Laporan auditan hanya dibuat jika audit benar-benar dilakukan. Laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi lainnya karena laporan tersebut dapat menginformasikan kepada pemakai informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Bagian dari laporan audit yang merupakan informasi utama dari laporan audit adalah opini audit. Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya. Menurut Bastian 2007:136, terdapat lima jenis pendapat yang dapat diberikan oleh auditor, yaitu: Pendapat Wajar tanpa Pengecualian Unqualifed Opinion , Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas Modified Unqualified Opinion, Pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion, Pendapat tidak wajar adverse opinion, dan Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer. a. Pendapat Wajar tanpa Pengecualian Unqualifed Opinion Pendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan auditor apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar pemeriksaan, penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan tidak terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang memerlukan bahasa penjelas. 37 Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas suatu entitas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas Unqualified Opinion With Explanatory Language Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas dapat ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku. Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar pemeriksaan, penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang memerlukan bahasa penjelas. Kondisi atau keadaan yang memerlukan bahasa penjelas tambahan antara lain dapat diuraikan sebagai berikut. 1 Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain. Auditor harus menjelaskan hal ini dalam paragrapf pengantar untuk menegaskan pemisahan tanggungjawab dalam pelaksanaan audit. 2 Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh profesi atau pihak yang berwenang. Penyimpangan tersebut adalah yang terpaksa dilakukan agar pemakai laporan keuangan auditan tidak tersesatkan. Auditor harus menjelaskan penyimpangan yang 38 dilakukan berikut taksiran pengaruh maupun alasan penyimpangan dilakukan dalam satu paragraf khusus. 3 Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian yang material. 4 Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. 5 Auditor menemukan penggunaan prinsip dan metode akuntansi. c. Pendapat Wajar dengan pengecualian Qualified Opinion

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

18 117 88

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan, Opini Audit, dan Fee Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 64 121

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perusahaan dalam melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2011)

0 7 116

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

ANALISIS PENGARUH PERGANTIAN KOMITE AUDIT, REPUTASI KAP, KESULITAN KEUANGAN, DAN OPINI AUDIT TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA.

0 0 17

ABSTRAK Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

0 0 14

ANALISIS PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, OPINI AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Pada Periode

0 0 17