Standar Auditing Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)
25
perusahaan untuk meminta audit yang berkualitas dalam rangka pengawasan terhadap kontrak-kontrak yang terjadi dalam perusahaan.
Berdasarkan kedua argumen tersebut terlihat bahwa biaya agensi mampu menjelaskan terjadinya diferensiasi kualitas auditor.
Di Indonesia sendiri, isu mengenai diferensiasi kualitas auditor semakin mengemuka saat pemerintah mengatur jangka waktu
pemberian jasa audit oleh KAP dan partner audit melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423KMK.062002, KMK Nomor
359KMK.062003 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17PMK.012008. Dengan adanya regulasi ini perusahaan diharuskan
untuk melakukan pergantian auditor dan KAP setelah jangka waktu tertentu sehingga mendorong perusahaan untuk memikirkan mengenai
kualitas audit yang dibutuhkan. Menurut Becker et al. 1998 tingkat efektivitas pelaksanaan audit
bervariasi bergantung pada kualitas auditor. Bila dibandingkan dengan auditor yang berkualitas rendah, auditor yang berkualitas tinggi lebih
mampu mendeteksi penyimpangan dalam penerapan praktik akuntansi dan saat sudah terdeteksi, auditor ini mampu untuk menolak praktik
tersebut danatau merubah laporan auditnya. Francis 1984 lebih luas lagi melihat bahwa diferensiasi kualitas audit muncul dari adanya
pandangan bahwa jasa audit itu sendiri bersifat heterogen. Heterogenitas itu terjadi karena adanya persaingan pasar, diferensiasi
jasa audit, dan skala ekonomi dari KAP besar.
26
Beberapa penelitian empiris membuktikan adanya diferensiasi kualitas audit, yang dalam hal ini diamati melalui investasi KAP dalam
reputasi brand-name the Big dan Non Big. Becker et al. 1998 berhasil membuktikan bahwa KAP Big Six memiliki kualitas audit
yang lebih tinggi daripada KAP Non Big Six, berdasarkan pada bukti bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Six melaporkan
discretionary accrual yang lebih besar daripada discretionary accrual
yang dilaporkan perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Six. Hal yang serupa juga terjadi dalam penelitian Francis et al. 1999 yang
membuktikan adanya audit fee KAP Big Eight lebih tinggi daripada KAP Non Big Eight baik pada perusahaan besar maupun kecil. Hal ini
konsisten dengan pandangan diferensiasi.
Menurut DeAngelo 1981 kualitas audit adalah sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan
tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang besar akan
berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil. Deis dan Giroux 1992
melakukan penelitian tentang empat hal dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu 1 lama waktu auditor telah
melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan tenure, semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama
maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, 2 jumlah
27
klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha
menjaga reputasinya, 3 kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut
untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan 4 review oleh pihak ketiga, kualitas sudit akan meningkat jika auditor tersebut
mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga. Penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari 2003 menguji
pengaruh independensi dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis bahwa spesialisasi
auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan, serta independensi berpengaruh negatif terhadap integritas laporan
keuangan. Selain itu, mekanisme corporate governance berpengaruh secara statistis signifikan terhadap integritas laporan keuangan
meskipun tidak sesuai dengan tanda yang diajukan dalam hipotesa. Kesimpulan dari uraian di atas adalah diferensiasi kualitas audit
merupakan perbedaan kualitas audit yang dapat diukur dengan berbagai cara salah satunya dengan reputasi brand-name dari KAP
tersebut. Beberapa penelitian empiris membuktikan perusahaan yang diauidt oleh KAP brand-name atau the big-four melaporkan
discretionary accrual yang lebih besar daripada discretionary accrual
yang dilaporkan perusahaan yang diaudit oleh KAP non big-four.