Sistem pengukuran kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

2.1.2. Sistem pengukuran kinerja

Pengukuran kinerja memiliki kaitan erat dengan akuntabilitas, untuk memantapkan mekanisme akuntabilitas, diperlukan manajemen kinerja yang di dalamnya terdapat indikator kinerja dan target kinerja, pelaporan kinerja, dan mekanisme reward and punishment. Indikator pengukuran kinerja yang baik mempunyai karakteristik relevant, unambiguous, cost-effective, dan simple Accounts Commission for Scotland, 1998 serta berfungsi sebagai sinyal atau alarm yang menunjukkan bahwa terdapat masalah yang memerlukan tindakan manajemen dan investigasi lebih lanjut. Fokus pengukuran kinerja terdiri dari tiga hal yaitu produk, proses, dan orang pegawai dan masyarakat yang dibandingkan dengan standar yang ditetapkan dengan wajar benchmarking yang dapat berupa anggaran atau target, atau adanya pembanding dari luar. Hasil pembandingan digunakan untuk mengambil keputusan mengenai kemajuan daerah, perlunya mengambil tindakan alternatif, perlunya mengubah rencana dan target yang sudah ditetapkan apabila terjadi perubahan lingkungan.

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain: motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, pelatihan, minat, sikap kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik. Ada beberapa elemen pokok, yaitu: 1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi; 2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja; 3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi; p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara 4. Evaluasi kinerjafeed back, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Menurut Mahsun 2006 dalam konteks pemerintahan sebagai sektor publik ada beberapa aspek yang dapat dinilai kinerjanya: 1. Kelompok Masukan Input; 2. Kelompok Proses Process; 3. Kelompok Keluaran Output; 4. Kelompok Hasil Outcome; 5. Kelompok Manfaat Benefit; 6. Kelompok Dampak Impact. Fokus pengukuran kinerja sektor publik justru terletak pada outcome dan bukan input dan proses outcome yang dimaksudkan adalah outcome yang dihasilkan oleh individu ataupun organisasi secara keseluruhan, outcome harus mampu memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi sektor publik. Menurut Mangkunegara 2006 terdapat aspek-aspek standar pekerjaan yang terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif, yaitu: 1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan; 2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan; 3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan; 4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja. Aspek kualitatif, yaitu: 1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan; 2. Tingkat kemampuan dalam bekerja; p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara 3. Kemampuan menganalisis datainformasi, kemampuankegagalan menggunakan mesinperalatan; 4. Kemampuan mengevaluasi keluhankeberatan konsumenmasyarakat. Kinerja tidak lepas dari proses, hasil dan daya guna. Kinerja prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan kinerja, seperti lingkungan kerja, kelengkapan kerja, budaya kerja, motivasi, kemampuan pegawai, struktur organisasi, kepemimpinan dan sebagainya. Hasil kerja seseorang dapat dinilai dengan standar yang telah ditentukan, sehingga akan dapat diketahui sejauhmana tingkat kinerjanya dengan membandingkan antara hasil yang dicapai dengan standar yang ada. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan berkaitan kuat terhadap tujuan-tujuan strategik organisasi. Ada 4 empat unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan, pencapaian tujuan organisasi, dan periode waktu tertentu.

2.2. Kepemimpinan