BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1.1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Nusantara IV Persero
Pada tahun 1958 sesuai Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958, perusahaan- perusahaan swasta asing Belanda seperti HVA dan RCMA dinasionalisasikan oleh
Pemerintah RI, dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan Milik Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1959. Selanjutnya pada tahun 1967
Pemerintah melakukan pengelompokkan menjadi Perusahaan Perkebunan Negara PPN Aneka Tanaman, PPN Karet dan Serat.
Melalui Kepres Nomor 144 Tahun 1968 PPN yang ada di Wilayah Sumatera Utara dan Aceh dikelompokkan ulang menjadi Perusahaan Negara
Perkebunan PNP I sd PNP IX. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1971, Perusahaan Negara Perkebunan PNP dialihkan menjadi Perusahaan
Terbatas Persero, dengan nama resmi PT. Perkebunan I sd IX Persero. Pada Tahun 1994 PTP VI, VII dan VIII digabung dalam kelompok
PTP.Sumut III, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1996 semua PTP yang ada di Indonesia dikelompokkan kembali melalui
penggabungan dan pemisahan proyek-proyek yang melahirkan PT.Perkebunan Nusantara PTPN-I sd PTPN-XIV.
Universitas Sumatera Utara
Terhitung sejak 11 Maret 1996 gabungan PTP.VI,VII dan VIII diberi nama PT.Perkebunan Nusantara IV Persero, yang kini berkantor pusat di JL.
Lctjcnd.Socprapto No.2 Medan. Unit usaha yang dikelola PTPN-IV sejumlah 38 Unit Usaha, terletak di l0
Daerah KabupatenKota dalam satu Propinsi Sumatera Utara. Salah satu unit usahanya adalah Kebun Gunung Bayu. Berikut ini pertumbuhanperkembangan
Kebun Gnung Bayu sebagai berikut: Pada tahun 1971: NV. RCMA Rubber Culture Maatschaapi Amsterdam
warga Negara Belanda membuka lahan perkebunan di Gunung Bayu Kabupaten Simalungun di bawah pimpinan Mr. Van Leuwen Boomkamp, dimana lahan tersebut
ditanami budi daya karet dan kelapa sawit. Untuk menunjang pengolahn panen kelapa sawit perkebunan Gunung Bayu
maka NV. RCMA mendirikan 1 buah pabrik Minyak sawit PMS pabrik tersebut diresmikan pada tanggal 24 Februari 1924. Pabrik minyak kelapa sawit PMS
tersebut menghasilkan produk setengah jadi berupa Crude Palm Oil CPO atau minyak sawit mentah dan Palm Kernel PK atau inti sawit, pabrik masih berpotensi
sampai saat ini. Kemudian juga dibangun pabrik pengolahan karet tersebut sudah dibongkar pada tahun 1948 karena tanaman karet seluruhnya sudah dikonversikan
menjadi tanaman kelapa sawit. Pertumbuhanperkembangan Kebun Gunung Bayu adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1917 – 1958: kebun Gunung Bayu dikelola dibawah naungan NV. RCMA.
Universitas Sumatera Utara
2. Tahun 1958 – 1960: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Milik Perkebunan Negara
Belanda beserta peraturan Pelaksanaan No. 19 Tahun 1959 yang dikaitkan dengan perjuangan bangsa Indonesia membebaskan Irian Barat dari Penjajahan
Belanda, maka NV. RCMA sebagi salah satu Perkembangan milik Belanda yang berada dalam wilayah pemerintahan Republik Indonesia yang akhirnya diambil
menjadi pemilik Pemerintah Republik Indonesia. 3. Tahun 1960 – 1961: Perusahaan Perkebunan Negara PPN kesatuan SUMUT
IV. 4. Tahun 1961 -1968: Perusahaan Perkebunan PPN aneka Tanaman IV.
5. Tahun 1968 – 1985: Perusahaan Negara Perkebunan VII PNP VII. 6. Tahun 1985 – 1993: Sejak tanggal 15 Januari 1985 PNP VII dilikuidasi menjadi
Perseroan Terbatas Perkebunan VII Persero Bah Jambi Unit Kebun Gunung Bayu termasuk didalamnya.
7. Tahun 1993: Terhitung sejak tanggal 21 Mei 1993 sesuai dengan keputusan Direksi PTP VII No. 07.01.KPTSORG04V1993 tentang pemekaran, Kebun
Gunung Bayu dipecah menjadi 2 dua Unit Pelaksanaan Perusahaan yaitu: Kebun Gunung Bayu, PKS Gunung Bayu.
8. Tahun 2001: Berdasarkan SK Direksi PT. Perkebunan Nusantara IV Persero No.04.13KPTSVIII2001 dilakukan penggabungan kembali antara Gunung
Bayu dan PKS Gunung Bayu menjadi 1 satu Unit Usaha, pelaksana
Universitas Sumatera Utara
penggabungan secara administrasi efektif terhitung dimulai tanggal 1 Oktober 2001.
4.1.1.2. Letak Geografis