Struktur Morfologis dan Anatomis Alat Pencernaan

22 Tabel 4. Jumlah ikan contoh yang diambil SK mm Jumlah ikan contoh ekor Jumlah ikan yang dianalisis ekor Total Jantan Betina Total Jantan Betina Ikan kecil 366 214 152 248 96 152 Ikan besar 115 34 81 68 52 16 Jumlah 481 248 233 316 148 168

4.3. Struktur Morfologis dan Anatomis Alat Pencernaan

Struktur morfologis dan anatomis alat pencernaan ikan swanggi yang dianalisis berupa panjang tubuh, panjang usus, tinggi badan, keliling badan, diameter mata, dan lebar bukaan mulut. Nilai perbandingan parameter-parameter tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai perbandingan parameter-parameter morfologis dan anatomis Selang Kelas Parameter PUPT HPT KPT dmPT lbmPT Vm Ikan Kecil Min-Max 0,43 – 0,88 0,23 – 0,64 0,38 – 0,88 0,10 – 0,17 0,08 – 0,25 0,2 - 7,0 105 - 196 Rata-rata 0,62 0,37 0,65 0,12 0,18 1,47 Uji proporsi 0,58p0,67 0,32p0,42 0,6p0,69 0,11p0,18 0,15p0,23 1,7p2,1 Ikan Besar Min-Max 0,47 – 0,80 0,30 – 0,61 0,43 – 0,87 0,08 – 0,22 0,12 – 0,28 0,2 - 8,2 197 - 288 Rata-rata 0,63 0,47 0,57 0,16 0,19 2,13 Uji proporsi 0,58p0,67 0,39p0,5 0,49p0,65 0,12p0,25 0,17p0,32 2,6p3,4 Keterangan : PU = Panjang Usus mm PT = Panjang Tubuh mm H = Tinggi Badan mm K = Keliling tubuh mm Dm = diameter mata mm Lbm = lebar bukaan mulut mm Vm = Volume makanan ml 23 Nilai rasio panjang usus terhadap panjang tubuh PUPT dapat menggambarkan jenis ikan berdasarkan tipe makanannya. Seperti yang terlihat pada Tabel 5, ikan swanggi memiliki nilai rasio panjang usus terhadap panjang tubuh PUPT 1 baik untuk ikan kecil maupun ikan besar. Hal ini menunjukkan bahwa ikan swanggi merupakan ikan karnivor. Pernyataan ini sesuai dengan Huet 1971 yang menyatakan bahwa panjang usus ikan karnivor lebih pendek daripada panjang tubuhnya. Kebiasaan makanan ikan juga dapat dikaitkan dengan beberapa hal seperti perbandingan morfologi dari ukuran tubuh ikan Sari 2008. Perbandingan morfologi yang dikaitkan seperti nilai rasio tinggi badan terhadap panjang tubuh HPT, rasio keliling tubuh terhadap panjang tubuh KPT, rasio diameter mata terhadap panjang tubuh dmPT dan rasio lebar bukaan mulut terhadap panjang tubuh lbmPT serta volume makanan ikan swanggi. Nilai HPT, dmPT, dan lbmPT serta volume makanan ikan swanggi cenderung semakin besar seiring dengan bertambahnya panjang tubuhnya. Berdasarkan nilai HPT, diduga bahwa ikan swanggi memiliki laju pertambahan tingginya lebih besar daripada laju pertambahan panjangnya. Berdasarkan nilai rasio dmPT, rasio lbmPT, dan volume makannya, semakin besar ukuran panjang ikan swanggi maka akan memiliki ukuran mata lebih besar dan bukaan mulut lebih lebar yang digunakan untuk mempermudah dalam mencari makanan sehingga dapat memperoleh makanan yang lebih banyak. Namun, berbeda dengan nilai rasio KPT ikan swanggi, berdasarkan nilai rasio KPT, ikan kecil memiliki perbandingan keliling lebih besar daripada ikan besar. Hal ini diduga bahwa pada ukuran ikan besar terdapat ikan yang telah mengalami pemijahan rongga perut semakin berkurang yang diakibatkan oleh proses pengeluaran telur ke luar tubuh.

4.4. Komposisi Jenis Makanan