Pembahasan Hasil Penelitian Hubungan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Mata Pelajaran Pkn Dengan Karakter Siswa Kelas VI SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Pamulang
dalam membentuk karakter siswa karena tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancaila dan UUD
1945. Selain itu Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang mengkaji dasar negara kita yaitu Pancasila. Oleh karena itu penanaman nilai-
nilai Pancasila dapat dilakukaan melalui Pendidikan Kewarganegaraan, baik melalui
mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
maupun mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pembelajaran. Sebenarnya
pengintegrasian nilai-nilai Pancasila tidak hanya bisa dilaksanakan pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, namun bisa juga diintegrasikan
dalam setiap mata pelajaran. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai kebaikan yang sangat relevan untuk
diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran. Para pakar pendidikan berpendapat bahwa perlunya kesimbangan antara dimensi kognitif dan afektif
dalam proses pendidikan. Artinya untuk membentuk manusia seutuhnya tidak cukup dengan hanya mengembangkan kecerdasaan berpikir atau IQ anak
melalui ilmu pengetahuan, tetapi juga harus dibarengi dengan pengembangan perilaku dan sikap yang mencerminkan pengetahuan serta pemahaman dari
apa yang telah ia pelajari Melalui pembiasaan dan mata pelajaran tersebut secara tidak langsung
akan menambah pemahaman siswa tentang nilai-nilai Pancasila. Dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila yang baik maka hal tersebut akan menjadi
modal berharga bagi siswa untuk membentuk karakter mereka. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila apabila diimplementasi dengan benar maka
akan berdampak positif tehadap karakter yang dimiliki. Data yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 36
siswa mayoritas siswa mempunyai pemahaman nilai-nilai Pancasila yang cukup. Sementara itu karakter siswa kelas VI SD Dharma Karya UT dari 36
siswa mayoritasnya mempunyai karakter yang baik. Hal ini serupa dengan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Dharma Karya UT yang
mengatakan bahwa karakter peserta didik SD Dharma Karya UT sudah baik karena adanya program-program yang membentuk karakter siswa. Hal ini
dapat dilihat dari Angket tentang karakter siswa, kategori siswa yang memiliki karakter baik sebanyak sebanyak 15 siswa 42, kategori cukup sebanyak
13 siswa 36, kategori kurang sebanyak 8 siswa 22. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa
mayoritas karakter siswa kelas VI SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Pamulang tergolong baik dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa. Hal
tersebut terlihat ketika peneliti melakukan observasi, sebagian besar anak sudah memiliki karakter yang cukup baik. Tentu ini merupakan hal yang
positif karena karakter yang baik akan berdampak pada sikap dan perilaku siswa tersebut. Sedangkan untuk siswa yang tergolong dalam kategori cukup
perlu ditingkatkan pembiasaan karakter yang baik agar karakter tersbut bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Namun ada beberapa yang perlu menjadi
perhatian sebanyak 8 siswa yang mempunyi karakter dibawah cukup. Tentu hal ini merupakan permasalahan tersendiri, karena karakter akan nampak pada
sikap dan perilakunya juga belum baik. Tentu saja ini menjadi permasalahan yang harus ditangani. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah
SD Dharma Karya UT untuk menangani hal tersebut dengan memberikan nasihat pengarahan, bimbingan serta terus memberikan contoh pembiasaan
karakter yang baik kepada anak tersebut. Karena apabila kondisi tersebut dibiarkan maka karakter yang belum ideal tersebut akan menjadi bom waktu
yang bisa mengganggu jalannya pembelajaran di SD Dharma Karya UT. Karakter yang baik merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh siswa,
karena karakter akan menentukan perilaku yang ditampilkan oleh siswa tersebut. Sebagai generasi penerus bangsa dimasa depan tentu siswa harus
mempunyai karakter yang baik sebagai bekal membangun kehidupan berbangsa dan bernegara karena sebenarnya karakter itu bisa dibentuk dan
dikembangkan. Salah satunya melalui jalur pendidikan. Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan memegang pernan untuk membentuk karkter
siswa yakni karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila karena sesuai
dengan tujuan Pendidikan yaitu untuk pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Selain itu salah satu ruang
lingkup Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mempunyai unsur-unsur
yang lengkap dalam membangun sebuah bangsa kuat. Dari lima sila yang terdapat dalam Pancasila mempunyai nilai sendiri-sendiri yang satu sama lain
mempunyai hubungan yang bersinergi dalam membangun bangsa ini. Hal itu yang melatarbelakangi Pancasila dijadikan acuan dalam pendidikan karakter,
namun juga didukung oleh unsur-unsur lainnya. Setiap orang diharapkan mempunyai karakter yang baik. Dengan
mempunyai karakter yang baik maka orang tersebut akan mempunyai perilaku yang baik. Melalui materi Pancasila dalah pembelajaran Pendidikan
kewarganegaraan maka hal ini akan meningkatkan pemahamaan nilai-nilai Pancasila siswa. Dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila yang baik maka
siswa diharapkan akan mempunyai karakter yang baik juga dan sesuai dengan karakter Pancasila.
Hal ini sejalan dengan penelitian Elpa Redah yang menunjukkan adanya hubungan perilaku santun siswa terhadap guru dengan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKn pada siswa kelas V dan VI SDN 118 Bengkulu Selatan. Jika siswa mempunyai perilaku santun yang tinggi maka hasil belajar
siswa akan tinggi, atau sebaliknya jika perilaku santun siswa kurang maka nilainya akan rendah.
Jadi perilaku santun terhadap guru mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Sama halnya dengan penelitian Ratih Purwanti yang
menunjukkan bahwa adanya hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan sikap solidaritas sosial siswa MTs Negeri 02 Semarang tahun ajaran
20142015 artinya jika prestasi belajar PPKn baik maka sikap solidaritas sosial siswa juga baik.terhadap hasil belajar PKn siswa
Oleh karena itu pemahaman nilai-nilai Pancasila sangat penting karena akan berpengaruh terhadap karakter yang dimiliki oleh siswa. Pendidikan
karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,
sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
87
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan data penelitian maka peneliti memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman siswa kelas VI SD Dharma Karya UT Pondok Cabe
Pamulang terhadap nilai-nilai Pancasila menunjukkan bahwa dari 36 siswa, siswa yang memiliki tingkat pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam
kategori tinggi sebanyak sebanyak 13 siswa 36.1, kategori sedang sebanyak 18 siswa 50, kategori kurang sebanyak 5 siswa 13.9.
Sementara itu karakter siswa kelas VI SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Pamulang dari 36 siswa, siswa yang memiliki karakter dalam
kategori tinggi sebanyak sebanyak 15 siswa 42, kategori sedang sebanyak 13 siswa 36, kategori kurang sebanyak 8 siswa 22.
2. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel pemahaman nilai-
nilai pancasila dengan karakter siswa kelas VI SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Pamulang dengan nilai r hitung sebesar 0,71.
B.
Saran
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Dengan adanya materi mengenai Pancasila diharapkan siswa untuk lebih aktif mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila. Selain
melalui pembelajaran yang ada di kelas siswa juga harus lebih aktif memahami Pancasila secara mandiri melalui kegiatan di luar
pembelajaran. Selain meningkatkan pemahaman tentu juga harus diikuti oleh pengamalan terhadap nilai-nilai tersebut. Hal ini diharapkan bisa
meningkatkan karakter siswa untuk menjadi lebih baik, yakni yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bagi siswa yang masih memiliki karakter
belum baik agar meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam diri.
2. Bagi Orang Tua
Orang tua juga mempunyai peran yang vital dalam pembentukan karakter siswa, oleh karena itu orang tua harus lebih aktif membimbing
siswa agar karakter siswa lebih baik. Beberapa siswa mempunyai karakter yang masih belum ideal, oleh karena itu orang tua diharapkan
lebih memperhatikan siswa agar bisa mengontrol perkembangan karakter siswa.
3. Bagi Sekolah
Sekolah merupakan
tempat utama
dalam meningkatkan
pemahaman nilai-nilai Pancasila siswa. Selain itu sekolah mempunyai tanggung jawab untuk membentuk karakter siswa untuk menjadi lebih
baik. Oleh karena itu sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan perkembangan karakter siswa agar perkembangannya bisa terkontrol
dengan baik. Nilai-nilai Pancasila bisa dijadikan alternatif untuk membentuk karakter siswa. Masih terdapat beberapa siswa SD Dharma
Karya UT Pondok Cabe Pamulang yang mempunyai karakter belum baik. Oleh karena itu sekolah harus berusaha meningkatkan karakter siswa
melalui jalur pembelajaran maupun diluar pembelajaran. Nilai-nilai Pancasila juga harus diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran.
89
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakarta: Rajawali Pers Al-Adawy, Muthofa. 2005. Buku dari Fiqih Akhlak. Terj. dari Fiqh al-Akhlaq wa
al- Mu’amalat baina al-Mu’minim oleh Salim Bazemool dan Taufik
Damas. Jakarta: Qisthi Press Arikunto, Suhasimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta Budimansyah, Dasim dan Karim Suryadi.2008. PKn dan Masyarakat
Multikultural. Bandung : UPI Press Endah Suwarni, Wali Kelas VI-2 SD Darma Karya UT, Wawancara, Tangerang,
1 April 2016 Hidayat, Syamsul. 2016. Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Modern.
http:bkddiklat.ntbprov.go.id Iqbal Hasan, M. 2002. Pokok-Pokok Materi Pendidikan Pancasila. Jakarta :
Grasindo Junaedi, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Pertama. Surabaya:
LAPIS-PGMI Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila. Yogyakarta : Paradigma
Kaelan.2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Kansil, C.S.T. 1992. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta :
Pradnya Paramita Kemendinas. 2010. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan
Litbang Kementrian Pendidikan Nasional Kemendinas. 2010. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan
Litbang Kementrian Pendidikan Nasional Koesoema A , Doni. 2014. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di
Zaman Global. Jakarta:PT. Grasindo Mortadho Amin,Moh, dkk. 2009. Pembelajaran PKn MI Edisi Pertama,
Surabaya: LAPIS-PGMI
Mu’in, Fatchul. 2011. Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoritik Praktik, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Murtado, Moh. 2009. Pembelajaran PKn MI. Surabaya, LAPIS-PGMI Musfah, Jejen. 2011. Pendidikan Holistik.Tangerang : Faza Media
Purwanto,Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya
Salahudin , Anas dan Irwanto Alkrienciehie. Pendidikan Karakter. Bandung: Pustaka Setia
Samana , Muchlas dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Bandung : Remaja Rosdakarya
Sartika Putri Wardana,Hubungan Intensitas Layanan Bimbingan dan Konseling dengan Motivasi Belajar Siswa Studi Kasus Siswa KElasXI SMA Negeri 3
kota Tangerang Selatan, S-I, Skripsi, UIN 2010.h. 46 Setijo, Pandji. 2010. Pendidikan Pancasila : Perspektif Sejarah Perjuangan
Bangsa. Jakarta : Grasindo Siswa SD Dharma Karya UT, Wawancara, Tangerang, 4 April 2016
Sudjiono, 2004.
Anas..Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta:
Raja GrafindoPersada
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta
Sundawa, Dadang. 2008. Contextual Teaching and Learning Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah
Kelas VIII Edisi . Jakarta : Depdiknas Supinah dan Ismu Tri Parmi. 2011.Modul Matematika SD Program Bermutu :
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Matematika di SD. Yogyakarta: Kemendiknas.
Syafaruddin.2012. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan : Perdana Publishing
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2012 .Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakaya
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung : PT. Imtima
Warjoko, Kepala Sekolah SD Darma Karya UT, Wawancara, Tangerang, 1 April 2016
Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter : Landasan, Pilar, Implementasinya. Jakarta : Prenadamedia group
Tes Uji Coba Instrumen Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
Nama : Nomor :
Kelas :