Analisis Visual Scenic Beauty Estimation SBE

33 penggunanya. Hal ini dimaksudkan agar objek atau struktur yang dibangun dapat optimal dan nyaman untuk digunakan oleh penggunanya.

3.2.2.3. Analisis Visual Scenic Beauty Estimation SBE

Aspek bio-fisik yaitu visual, dianalisis dengan SBE. Metode SBE terdiri dari tiga langkah utama, yaitu penentuan titik pemotretan, presentasi foto dan analisis data hasil survey Daniel dan Booster, 1976. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Penentuan Titik dan Pemotretan Proses menentukan titik dan pemotretan dimulai dengan survey lapang terlebih dahulu. Penentuan titik ini dilakukan di sepanjang jalur pedestrian pada Jalan M. H. Thamrin sisi timur dan barat sejak Air Mancur Bank Indonesia hingga Jembatan Dukuh Atas dan Jalan Jenderal Sudirman sisi timur dan barat sejak Jembatan Dukuh Atas hingga Tugu Api Tak Kunjung Padam. Jarak antara titik satu dengan yang lain adalah 200 meter. Menurut Dharmawadhani 1997, titik pandang 200 meter merupakan jangkauan relatif mata normal untuk melihat pemandangan hingga batas titik maksimum tidak terlihat terhadap objek dalam lanskap. Setelah penentuan titik pemotretan selesai baru dilakukan pemotretan. Tujuan pemotretan adalah untuk mendokumentasikan pemandangan lanskap pedestrian kawasan jalan M. H. Thamrin-Jend. Sudirman yang nantinya akan dinilai oleh publik. Pada tiap titik dilakukan pemotretan sebanyak dua kali, yaitu arah Utara dan Selatan dengan pengambilan foto dalam bentuk panorama. Tinggi pemotretan adalah setinggi mata manusia 150 cm dan sejajar dengan arah pandangan normal. Foto lanskap hasil dokumentasi lapang sebanyak 128 foto, yang kemudian dilakukan seleksi oleh pakar komisi pembimbing dihasilkan sebanyak 50 foto. Foto-foto ini yang kemudian dijadikan sebagai bahan presentasi kuesioner kualitas visual. Dalam tahap ini alat dan bahan yang digunakan adalah kamera digital, kompas dan tripod kamera. 2. Presentasi Foto Terhadap foto yang terseleksi terlebih dahulu dilakukan editing untuk mengurangi bias akibat pengaruh cuaca, sehingga diharapkan foto yang 34 dipresentasikan pada responden memiliki kualitas gambar yang sama. Selanjutnya foto dipresentasikan dengan menggunakan LCD Projector. Presentasi foto merupakan tahap penilaian lanskap oleh responden. Jumlah total responden adalah 59 orang, yang diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu mahasiswa Arsitektur Lanskap dari Institut Pertanian Bogor 45 orang dan Universitas Trisakti 14 orang. Menurut Daniel dan Booster 1976, mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang dianggap peduli dan kritis terhadap lingkungan sekitarnya. Sebelum dilakukan presentasi foto, terlebih dahulu responden diberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian, cara mengisi kuisioner, cara melihat dan menilai foto. Setiap foto disajikan dengan waktu ± 8 detik. Responden menilai setiap foto dengan cara memberi bobot dari skala 1 sampai 10 pada kuisioner Daniel dan Booster, 1976. Presentasi 2 foto pertama merupakan foto contoh, sebagai gambaran mengenai ruang pedestrian kawasan jalan M.H. Thamrin-Jend. Sudirman, Jakarta. Sebelum memasuki pemutaran foto utama, responden diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Setelah seluruh foto dipresentasikan, tahap terakhir dari presentasi foto ini adalah pengisian biodata responden dan komentar bebas mengenai ruang pedestrian tersebut. 3. Analisis Data Data yang diperoleh diolah secara statistik untuk mendapatkan nilai SBE pada setiap titik pemotretan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan nilai z, dengan rumus sebagai berikut : Zij = Rij – RjSj Keterangan : Zij : standar nilai Z untuk penilaian ke-i dari pengamatan ke-j Rj : rata-rata dari seluruh penilaian pengamat ke-j Rij : nilai ke-i dari pengamat ke-j Sj : standar deviasi dari seluruh pengamat ke-j Perhitungan nilai Z pada kasus ini dilakukan secara tabulasi untuk setiap pemandangan lanskap. Nilai Z total untuk setiap titik pemotretan merupakan hasil rata-rata nilai Z dua pemandangan. Nilai Z yang dihasilkan digunakan sebagai standar penilaian untuk menduga keindahan pemandangan Nilai SBE. Nilai SBE diperoleh dengan rumus : 35 SBEx = Z LX – Z LS x 100 Keterangan : SBEx : nilai SBE pemandangan ke-x Z LX : nilai rata-rata Z pemandangan ke-x Z LS : nilai rata-rata Z pemandangan yang digunakan sebagai standar. Setelah diperoleh nilai SBE, dilakukan analisis secara deskriptif untuk mengevaluasi setiap pemandangan.

3.2.2.4. Analisis Chi-Square Persepsi dan Preferensi