kuning pucat. Benang sari 8 dan tidak bertangkai. Sementara itu, buah lonjongpanjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7 cm, berwarna hijau
kecoklatan, seringkali kasar dan berbiji tunggal. Hipokotil silindris, kasar dan berbintil. Leher kotiledon kuning ketika matang. Ukuran hipokotil yaitu
panjang 36-70 cm dan diameter 2-3 cm Noor et al., 1999.
2.3 Penyimpanan Benih
Menurut Sutopo
2002, penyimpanan
benih adalah
untuk mempertahankan viabilitas yang maksimum selama mungkin, sehingga simpanan
energi yang dimiliki benih tidak menjadi bocor dan benih mempunyai cukup energi untuk tumbuh pada saat ditanam. Maksud dari penyimpanan benih di
waktu tertentu adalah agar benih dapat ditanam pada waktu yang diperlukan dan untuk tujuan pelestarian benih dari sesuatu jenis tanaman.
Tujuan utama penyimpanan benih menurut Sutopo 2002 adalah untuk mempertahankan viabilitas benih dalam periode simpan yang sepanjang mungkin.
Untuk tujuan ini, diperlukan suatu periode simpan dari hanya beberapa hari, semusim, setahun bahkan sampai beberapa puluh tahun bila ditujukan untuk
pelestarian jenis. Bila ditinjau dari viabilitasnya secara umum benih dibedakan antara berdaya simpan baik, sedang dan jelek. Agar benih memiliki daya simpan
yang baik maka benih harus memiliki kekuatan tumbuh dan daya kecambah yang semaksimal mungkin.
Viabilitas benih dapat diperpanjang bila benih disimpan pada kondisi yang terlindung dari panas, uap, air dan oksigen Aug Pyr de Candolle, 1832 dalam
Justice and Bass, 2002. Justice and Bass 2002 juga mengatakan bahwa tujuan utama penyimpanan benih tanaman bernilai ekonomi ialah untuk mengawetkan
cadangan bahan tanam dari satu musim ke musim berikutnya. Menurut King dan Roberts 1979 dalam Anggraini 2000, berdasarkan
kadar air dan suhu, benih dapat dikelompokkan menjadi dua kelas yaitu benih
ortodok dan benih rekalsitran. Benih ortodok yaitu benih yang dapat disimpan
pada kadar air rendah sekitar 5 dan suhu di bawah titik beku, pada kelembaban
relatif 15 - 20 untuk periode simpan lama. Benih rekalsitran yaitu benih yang
dapat disimpan pada kadar air yang tinggi 20 - 50 dan suhu 20 ºC – 30 ºC
pada kelembaban relatif 50 dan tidak dapat disimpan pada waktu yang lama. Perbedaan kedua tipe benih tersebut dapat secara jelas dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1 Beberapa sifat benih ortodoks dan rekalsitran
No. Keterangan
Benih Ortodoks Benih Rekalsitran
1. Keadaan alami
Dominan di lingkungan arid semi arid serta pioneer di iklim
basah, juga banyak dijumpai di iklim sedang dan dataran
tinggi tropis. Banyak dijumpai di iklim
panas dan lembab khususnya hutan klimaks dari hutan
tropika basah dan mangrove, juga dijumpai di daerah
iklim sedang dan beberapa jenis daerah kering.
2. Contoh
famili dan genus
Myrtaceae, Leguminosae,
Pinaceae, Casuarinaceae. Dipterocarpaceae,
Rhizophoraceae, Meliaceae, Artocarpus,
Araucaria, Triplochiton,
Agathis, Quercus.
3. Kadar air benih
dan suhu penyimpanan
Toleran terhadap pengeringan dan suhu rendah, kadar air
penyimpanan 5-7 dengan suhu 0-2 ºC, sedangkan untuk
Cryopreservasi kadar air 2-4 dan suhu -15 sampai -20 ºC.
Tidak toleran
terhadap pengeringan dan suhu rendah
kecuali beberapa
jenis rekalsitran iklim sedang.
Tingkat toleransi tergantung jenis, biasanya 20-35 dan
12-15 ºC untuk jenis tropika.
4. Potensi
waktu penyimpanan
Dengan kondisi penyimpanan optimal beberapa tahun untuk
kebanyakan jenis
hingga puluhan tahun untuk lainnya.
Dari beberapa hari untuk rekalsitran ekstrim sampai
beberapa bulan untuk yang lebih toleran.
5. Karakteristik
benih Kecil
hingga medium,
seringkali dengan kulit biji keras.
Umumnya medium hingga besar dan berat.
6. Karakteristik
kemasakan Penambahan
berat kering
berhenti sebelum
masak. Kadar air turun hingga 6-10
saat masak dengan variasi kecil diantara individu benih.
Penambahan berat kering terjadi sampai saat benih
jatuh. Kadar air pada saat masak
30-70 dengan
variasi besar diantara jenis. 7.
Dormansi Dormansi sering terjadi.
Tidak ada dormansi atau lemah.
Kemasakan dan
perkecambahan terjadi
dalam waktu singkat. 8.
Metabolisme pada saat masak
Tidak aktif. Aktif.
Sumber : Schmidt 2000
Menurut Kongsangchai 1988, benih spesies mangrove termasuk benih yang rekalsitran dan mudah rusak dengan hilangnya kelembaban sehingga