Kadar Air KA Presentase Benih yang Berakar Selama Penyimpanan

3.5.5 Kecepatan Tumbuh KT

Kecepatan tumbuh benih dihitung berdasarkan jumlah benih normal yang tumbuh setiap hari. Kecepatan tumbuh dihitung dengan menggunakan rumus Maguire dalam Anggraini 2000, yaitu : KT = X1 E1 + X2 E2 + …. + Xn En Keterangan X1 = Presentase kecambah normal pengamatan ke – 1 E2 = Presentase hari ke – 1

3.5.6 Nilai Perkecambahan NP

Nilai perkecambahan dihitung menggunakan rumus Czabator 1962, yaitu sebagai berikut : GV = PV x FGD PV = perkecambahan puncak ∑ hari perkecambahan FGD = perkecambahan pada akhir pengamatan ∑ hari uji Keterangan GV = Nilai perkecambahan PV = Perkecambahan puncak FGD = Perkecambahan harian akhir

3.5.7 Nisbah Pucuk Akar NPA

Parameter NPA dihitung dengan cara membandingkan berat kering pucuk dan berat kering akar semai. Dalam hal ini pucuk dan akar semai dikeringkan secara terpisah dalam oven selama 2 x 24 jam pada suhu 80 ºC, kemudian ditimbang berat keringnya setelah dimasukkan ke dalam desikator selama 45 menit. Selain itu, dalam penelitian ini diamati beberapa data penunjang sebagai berikut :

1. Berat 100 benih

Berat 100 benih diduga dengan cara menimbang 100 propagul dengan 8 kali ulangan sehingga jumlah totalnya 800 buah.

2. Pengukuran panjang dan diameter rata-rata benih

Pengukuran panjang dan diameter rata-rata benih dilakukan dengan cara mengukur panjang dan diameter 10 hipokotil dengan 10 ulangan.

3. Pengukuran kadar air media simpan

Pengukuran kadar air media simpan dilakukan pada setiap akhir periode simpan. Berat basah diperoleh dengan cara menimbang beratnya sebelum media simpan dimasukkan ke dalam oven. Berat kering tanur BKT diperoleh dengan cara pengovenan media simpan pada suhu 105 ºC selama 17 jam, kemudian setelah dimasukkan desikator selama 45 menit, media simpan tersebut ditimbang lagi. Kadar air tersebut dihitung dengan menggunakan rumus : KA = BB-BKT BKT x 100