Kerangka pemikiran Hipotesis Penelitian

Manajemen dan administrasi mungkin merupakan aspek yang paling sulit dalam studi kelayakan usaha, tetapi sangat penting bagi keberadaan uasah. Kesulitan terletak kepada kemanpuan sumber daya manusianya. Maka untuk dapat mengembangkan usaha yang mandiri dan professional dibutuhkan orang – orang yang memiliki pemahaman yang kuat dibidang manajemen dan administrasi. 4. Biaya dan keuntungan Aturan umum untuk mengidentifikasi biaya dan keuntungan dari suatu usaha adalah dengan menetapkan dampak apa yang akan menyetai atau tidak menyertai keadaan usaha. Secara umum perbedaannya adalah keuntungan tambahan dari proyekusaha tersebut Siagian, 2003.

2.3 Kerangka pemikiran

Lahan merupakan aset bagi petani untuk melangsungkan kehidupanya. Lahan sebagai salah satu faktor produksi adalah merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana hasil-hasil produksi keluar. Kepemilikan lahan pada umumnya ada tiga jenis, lahan milik sendiri, lahan sewa dan lahan gadai. Lahan milik sendiri merupakan lahan yang di miliki seutuhnya oleh pemilik lahan, lahan sewa adalah lahan yang disewa dari pemilik lahan. Kemudian Lahan gadai adalah lahan garapan yang di dapat seorang petani dari pemilik lahan, dimana pemilik lahan membutuhkan dana sehingga pemilik lahan memberikan jaminan lahannya untuk digarap. Kepemilikan lahan tersebut juga berbeda-beda dalam tata cara pengelolaannya, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Sehingga hasil output yang dihasilkan dari berbagai status kepemilikan lahan milik sendiri, sewa, dan gadai juga berbeda-beda. Hal ini lah yang memungkinkan menuntut para petani agar lebih memiliki pemahaman dalam proses pengelolaan usaha supaya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dari hasil lahan yang di usahakan. Secara sistematika kerangka pemikiran dapat dituliskan sebagai berikut: Keterangan Menyatakan Proses Kepemilikan Lahan Lahan Gadai Planning Organizing Actuating Controlling Lahan Milik Sendiri Planning Organizing Actuating Controlling Lahan Penyewa Planning Organizing Actuating Controlling Produktivitas Biaya Produksi Produktivitas Biaya Produksi Ada Perbedaan Produktivitas Biaya Produksi Tidak ada Perbedaan

2.4 Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan produktivitas dan biaya produksi usaha padi sawah berdasarkan kepemilikan lahan milik sendiri, sewa dan gadai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode penentuan daerah penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara Purposive, berdasarkan pertimbangan bahwa, Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah penghasil padi sawah di Provinsi Sumatera Utara, dengan luas panen dan produksi yang tertinggi Tabel 1. Tabel 1. Luas panen, produksi, dan produktifitas padi sawah per kabupatenkota di provinsi sumateta utara tahun 2010. Kabupaten kota Luas panenha Produksi ton Produktivitas kwha Nias 8.890 35.838 40,31 Mandailing Natal 36.186 175.794 48,58 Tapanuli Selatan 27.700 138.214 49,90 Tapanuli Tengah 27.428 122.403 44,63 Tapanuli Utara 23.820 110.045 46,20 Toba Samosir 22.107 105.348 47,65 Labuhan Batu 23.065 111.260 48,24 Asahan 16.431 79.390 48,32 Simalungun 78.995 416.247 52,69 Dairi 14.678 68.533 46,69 Karo 12.214 56.848 46,54 Deli Serdang 84.582 426.227 50,39 Langkat 67.155 328.424 48,91 Nias Selatan 16.292 65.056 39,93 Humbang Hasundutan 17.850 83.042 46,52 Pakpak Barat 2.438 11.229 46,06 Samosir 7.684 36.301 47,24 Serdang Bedagai 73.585 377.307 51.27 Batu Bara 34.224 166.397 48.62 Padang Lawas Utara 16.618 80.730 48,58 Padang Lawas 14.737 71.858 48,76 Labuhan Batu Selatan 1.798 8.630 48,00 Nias Utara 6.295 25.432 40,40 Labuhan Batu Utara 40.815 197.202 48,32 Nias Barat 2.910 11.793 40,53 Sibolga Tanjung Balai 427 1.942 45,48 Pematang Siantar 3.786 18.705 49,41 Tebing Tinggi 1.136 5.474 48,19 Medan 4.032 19.517 48,12 Binjai 4.032 19.247 47,74 Padang Sidempuan 8.559 40.434 47,24 Gunung Sitoli 1.815 7.387 40,70 Jumlah 702.308 3.422.264 48,73 Sumber: Dinas pertanian sumatera utara tahun 2011.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

3 187 177

Analisis Pengangguran Tersembunyi (Disquised Unemployment) Pada Keluarga Petani Padi Sawah dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kabupaten Deli Serdang (Studi kasus: Desa Pasar Miring Kecamatan Pagar Merbau)

20 63 114

Analisis Perkembangan Luas Lahan Padi Sawah Di Kabupaten Serdang Bedagai

3 44 63

Perbandingan Dan Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Dengan Penggunaan Benih Dari Berbagai Sumber Di Kabupaten Deli Serdang ” (Studi kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Deli Serdang).

1 70 65

Analisis Luas Lahan Mininmum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah Studi Kasus : Desa Cinta Damai.Kecamatan Percut Sei Tuan.Kabupaten Deli Serdang

16 122 101

Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang.

24 143 66

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL (FREATIS) SEBAGAI SUMBER AIR MINUM DI DESA SUKAMANDI HILIR KECAMATAN PAGAR MERBAU KEBUPATEN DELI SERDANG.

0 2 24

ANALISIS MODEL PENGELOLAAN USAHA PADI SAWAH BERDASARKAN KEPEMILIKAN LAHAN

0 0 14

Analisis Model Pengelolaan Usaha Padi Sawah Berdasarkan Kepemilikan Lahan ( Studi Kasus: Desa Sukamandi Hilir,Kec.Pagar Merbau,Kab.Deli Serdang )

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Analisis Model Pengelolaan Usaha Padi Sawah Berdasarkan Kepemilikan Lahan ( Studi Kasus: Desa Sukamandi Hilir,Kec.Pagar Merbau,Kab.Deli Serdang )

0 0 12