• Data luas lahan padi sawah di Kabupaten Deli Serdang • Data produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang
• Data produktivitas padi sawah di Kabupaten Deli Serdang • Data luas panen, produksi dan produktivitas padi sawah per kecamatan di
Kabupaten Deli Serdang • Data luas panen, produksi dan produktivitas padi sawah di Kecamatan
Pagar Merbau.
3.4 Metode analisis data
Data yang kumpulkan dengan menggunakan tabulasi, kemudian dibuat hipotesis, dilanjutkan dengan metode analisis yang sesuai dengan hipotesis tersebut.
Untuk tujuan pertama dan kedua, digunakan alat uji ANOVA. H
= =
= H
1
= ≠ ≠
JK total
= -
JK antar Kelompok =
+ +…….+
-
JK dalam Kelompok = JK total - JK antar Kelompok dk antar kelompok
= k-1 RJK antar kelompok = JK antar Kelompok dk antar kelompok
dk dalam kelompok =
∑n-1
RJK dalam kelompok = JK dalam Kelompok dk antar kelompok Fh
= RJK antar kelompok RJK dalam kelompok Keterangan
: k
= Banyaknya kelompok n
= Kelompok ke n x
= Populasi dengan criteria
Jika F-hitung dari F-tabel, H
1
diterima, H ditolak ada perbedaan
Jika F-hitung ≤ F-tabel, H
1
ditolak, H diterima tidak ada perbedaan
Sastrosupadi, 2000 Untuk tujuan ketiga digunakan metode analisis diskriftif, yaitu berdasarkan
perkembangan luas lahan dan jumlah petani pada masing-masing status kepemilikan lahan yang ada didaerah penelitian.
Untuk tujuan keempat, digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Planning, Organizing,
Actuating, Controlling POAC pada masing-masing petani berdasarkan status kepemilikan lahan.
Dalam hal mengukur POAC, maka analisis deskriftif kualitatif didasarkan terhadap keseluruhan instrument meliputi semua aspek meneyeluruh. Misalkan
saja sebuah skala mengukur pengelolaan Planning, Organizing, Actuating,
Controlling di buat skor dan predikat. Indikator pengelolaan dapat dilihat dari status kepemilikan lahan Milik sendiri,sewa dan gadai. Pengukurannya
dilakukan menyeluruh dengan butir-butir pertanyaan yang meliputi ketiga indikator tersebut. Kemungkinan hasil ananlisis adalah:
1. Pengelolaan per aspek menurut status kepemilikan lahan a. Aspek pengelolaan Planning, Organizing, Actuating, Controlling
pada status lahan milik sendiri. b. Aspek pengelolaan Planning, Organizing, Actuating, Controlling
pada status lahan sewa. c. Aspek pengelolaan Planning, Organizing, Actuating, Controlling
pada status lahan gadai. 2. Pengelolaan Planning, Organizing, Actuating, Controlling secara
keseluruhan merupakan sekor dari semua aspek status kepemilikan lahan. Setiap aspek pengelolaan akan diberi skor, misalakan Planning: 5 Butir,
Organizing; 5 Butir, Actuating: 5 Butir, Controlling: 5 Butir. Maka skor maksimal untuk semua aspek berdasarkan status lahan adalah 20. Sebelum
menentukan predikat terlebih dahulu mementukan kriteria tolak ukur yang akan dijadikan patokan penilaian selanjutnya. Seperti yang diketahui bahwa:
- Skor minimum yang mungkin diperoleh adalah 0 - Skor maksimum yang akan diperoleh adalah 20.
Ketika sudah menentukan kriteria tolak ukur maka langkah selanjutnya adalah melihat skor maksimum yang telah di dapat dari setiap aspek. Dengan beracuan
pada rentang skor berikut yang telah ditentukan:
- Kategori sangat baik : skor 16 - 20
- Kategori baik : skor 11 - 15
- Kategori Cukup : skor 6 - 10
- Kategori kurang : skor 0 - 5
3.5 Defenisi batasan operasional