Karakteristik sampel .1 petani sampel

Tabel 9. Sarana dan prasarana di desa sukamandi hilir kecamatan pagar merbau kabupaten deli serdang tahun 2011. No Saranaprasarana Jumlahvolume 1 Balai desa 1 2 Kantor desa 1 3 Mesjid 2 4 Musholla 10 5 Pos kamling 11 6 Pos kesdes 1 7 SD negeri 1 8 SMP swasta 1 9 Madrasah diniyah al-wasliyah 1 10 PAUD 1 11 Pemakaman 1 12 Sungai 1 13 Jalan tahan 14 Jalan aspal Sumber : Data RPJM desa sukamandi hilir tahun 2011. 4.2 Karakteristik sampel 4.2.1 petani sampel Petani sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penati yang mengusahakan tanaman padi sawah di desa sukamandi hilir kecamatan pagar merbau kabupaten deli serdang. Karakteristik sampel petani sampel dalam penelitian ini terdiri dari umur petani, tingkat pendidikan petani, pengalaman bertani, dan jumlah tanggungan petani. Umur Dalam hal ini umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan kemampuan petani dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Semakin tua umur petani kemamampuan kerjanya cenderung mengalami penurunan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produksi yang diperolah petani tersebut dari usahataninya. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai petani lebih banyak mengandalkan kondisi fisik petani tersebut. Keadaan umur petani rata-rata di daerah penelitian adalah 57 tahun Tabel 10. Keadaan umur petani responden di desa suka mandi hilir No Kelompok umur Thn Jumlah jiwa Persentase 1 20-45 11 36,67 2 46-55 4 13.33 3 ≥56 15 50 Total 30 100 Sumber: Analisis data primer lampiran 1 Dari tabel 10 diatas dapat dilihat jumlah petani sampel yang terbesar berada pada kelompok umur ≥56 dengan jumlah sebesar 15 orang atau sekitar 36,67, artinya petani sampel pada daerah penelitian tidak berada pada usia produktif. Sedangkan jumlah petani sampel yang terkecil berada pada kelompok umur 46-55 dengan jumlah sebesar 4 orang atau sekitar 13,33. Pendidikan Pendidikan petani sangat erat kaitannya dengan kemampuan petani dalam menadopsi teknologi baru yang dapat menunjang usahataninya. Pendidikan petani yang semakin tinggi membuat petani lebih mudah dalam mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan baru yang didapatnya yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas usahataninya. Adapun pendidikan petani sampel di desa sukamandi hilir kecamatan pagar merbau bervariasai mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Tabel 11. Keadaan tingkat pendidikan petani responden di desa suka mandi hilir No Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa Persentase 1 SD 13 43,33 2 SMP 10 33.33 3 SMA 7 23,33 Total 30 100 Sumber: Analisis data primer lampiran 1 Dari tabel 11 diatas dapat dilihat jumlah petani sampel yang berpendidikan Sekolah Dasar berjumlah 13 orang atau sekitar 43,33, petani sampel yang berpendidikan Sekolah Menengah Pertama berjumlah 10 orang atau sekitar 33,33, sedangkan petani sampel yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas berjumlah 7 orang atau sekitar 23,33. Artinya dalam hal ini tingkat pendidikan di daerah penelitian tergolong rendah. Hal ini dibuktikan banyaknya petani sampel hanya merasakan pendidikan Sekolah Dasar. Pengalaman Bertani Pengalaman bertani merupakan salah satu factor yang mempengaruhi produksi suatu usahatani. Semakain tinggi tingkat pengalaman bertani maka semakin baik pulalah pengelolaan usahataninya. Jika merujuk pada lampiran 1 Rata-rata pengalaman bertani petani sampel di daerah penelitian sangatlah bervariasi jika ditinjau dari status kepemilikan lahan maka untuk status lahan milik sendiri rata- rata pengalaman bertani adalah 29,94 tahun, status lahan sewa rata-rata pengalaman bertani rata-rata 19 tahun, kemudian untuk status lahan lahan gadai rata-rata pengalaman bertani 13,6 tahun. Keadaan pengalaman beratani petani responden dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini. Tabel 12. Pengalaman bertani petani responden di desa suka mandi hilir No Pengalaman Beratani thn Jumlah jiwa Persentase 1 0-15 7 23,33 2 16-30 14 46,67 3 ≥31 9 30,00 Total 30 100 Sumber: Analisis data primer lampiran 1 Dari tabel 12 diatas dapat dilihat jumlah petani sampel yang berpengalaman beratani terbesar berada pada kelompok 16-30 tahun dengan jumlah sebesar 14 orang atau sekitar 46,67, dari jumlah keseluruhan petani responden yang berada di daerah penelitian, Sedangkan jumlah petani sampel yang berpengalaman terkecil berada pada kelompok 0-15 dengan jumlah sebesar 7 orang atau sekitar 23,33. Jumlah Tanggungan Keluarga Apa bila kita merujuk pada lampiran 1, rata-rata tanggung keluarga petani responden sekitar 2 orang dengan interval 0-6. Perbedaan jumlah tanggungan keluarga akan mempengaruhi jumlah penggunaan curahan tenaga kerja dalam keluarga. Apabila petani memiliki tanggungan yang berada pada umur produktif dapat membantu dalam pengelolaan usahataninya. Akan tetapi semakin besar jumlah tanggungan terkadang semakin besar biaya pengeluaran yang ditanggung, apalagi jika tanggungan keluarga tidak pada usia yang produktif, dalam artian masih dibiayai oleh kepada keluarga. Klasifikasi jumlah tanggungan keluarga pada usaha padi sawah di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini. Tabel 13. Jumlah tanggungan keluarga petani responden di desa suka mandi hilir No Jumlah tanggungan Jumlah jiwa Persentase 1 0-2 17 56,67 2 3-5 10 33,33 3 5 3 10,00 Total 30 100 Sumber: Analisis data primer lampiran 1 Dari tabel 13 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah tanggungan keluarga pada petani responden didaerah penelitian berkisar pada kelompok 0-2 orang dengan jumlah sebesar 17 orang atau sekitar 56,67, dari jumlah keseluruhan petani responden yang berada di daerah penelitian, persentase jumlah tanggungan lainya berada pada kelompok 3-5 dengan jumlah 10 orang atau sekitar 33,33 Sedangkan jumlah tanggungan keluarga petani responden terkecil berada pada kelompok 5 dengan jumlah sebesar 3 orang atau sekitar 10.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Perbedaan Biaya Produksi Usaha Padi Sawah Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan

5.1.1 Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan petani selama proses produksi berlangsung, Baik biaya tetap penyusutan alat dan PBB maupun biaya variabel seperti biaya pembelian sarana produksi bibit, pupuk dan obat-obatan dan tenaga kerja. Berikut ini akan diperlihatkan rata-rata biaya produksi usaha padi sawah berdasarkan status kepemilikan lahan di desa Sukamandi Hilir kecamatan Pagar Merbau kabupaten Deli Serdang.

5.1.1.1 Biaya produksi lahan milik sendiri

Lahan milik sendiri adalah lahan garapan yang dimiliki seutuhnya oleh pemilik lahan. Untuk mengetahui biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani lahan milik sendiri selama proses produksi berlangsung terdapat pada tebel 14 berikut ini. Tabel 14. Rata-rata biaya produksi usaha padi sawah per petani lahan milik sendiri di desa Sukamandi Hilir kec. Pagar Merbau kab. Deli Serdang. No Komponen Biaya Produksi Rata-rata biaya produksi Rp 1 Biaya Pupuk 1.265.529 2 Biaya Pestisida 432.941 3 Biaya tenaga kerja 2.162.647 4 Pajak Lahan 11.000 5 Biaya Sewa Lahan 6 Biaya Penyusutan 214.420 Jumlah rata-rata biaya produksi lahan 4.086.537 Sumber: Lampiran 11.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

3 187 177

Analisis Pengangguran Tersembunyi (Disquised Unemployment) Pada Keluarga Petani Padi Sawah dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kabupaten Deli Serdang (Studi kasus: Desa Pasar Miring Kecamatan Pagar Merbau)

20 63 114

Analisis Perkembangan Luas Lahan Padi Sawah Di Kabupaten Serdang Bedagai

3 44 63

Perbandingan Dan Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Dengan Penggunaan Benih Dari Berbagai Sumber Di Kabupaten Deli Serdang ” (Studi kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Deli Serdang).

1 70 65

Analisis Luas Lahan Mininmum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah Studi Kasus : Desa Cinta Damai.Kecamatan Percut Sei Tuan.Kabupaten Deli Serdang

16 122 101

Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang.

24 143 66

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL (FREATIS) SEBAGAI SUMBER AIR MINUM DI DESA SUKAMANDI HILIR KECAMATAN PAGAR MERBAU KEBUPATEN DELI SERDANG.

0 2 24

ANALISIS MODEL PENGELOLAAN USAHA PADI SAWAH BERDASARKAN KEPEMILIKAN LAHAN

0 0 14

Analisis Model Pengelolaan Usaha Padi Sawah Berdasarkan Kepemilikan Lahan ( Studi Kasus: Desa Sukamandi Hilir,Kec.Pagar Merbau,Kab.Deli Serdang )

0 0 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Analisis Model Pengelolaan Usaha Padi Sawah Berdasarkan Kepemilikan Lahan ( Studi Kasus: Desa Sukamandi Hilir,Kec.Pagar Merbau,Kab.Deli Serdang )

0 0 12