Obyek Hak Tanggungan Tinjauan Yuridis Hak Pekerja Atas Boedel Pailit Yang Sudah Dibebani Hak Tanggungan

86 sendiri bidang tanah yang dijaminkan dengan Hak Tanggungan tersebut di depan umum melalui lelang dan selanjutnya memperoleh pelunasan hutang dari hasil penjualan bidang tang tersebut hingga sejumlah nilai Hak Tanggungan atau nilai piutang kreditur.

4. Obyek Hak Tanggungan

Berdasarkan Pasal 25, 33 dan 39 Undang-undang nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar-dasar Pokok Agraria menyebutkan bahwa Hak Milik, Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani Hak Tanggungan. Mengenai obyek Hak Tanggungan telah terjadi perkembangan dalam masyarakat yang selanjutnya diatur dalam peraturan perundang-undangan sehingga obyek Hak Tanggungan dimaksud menjadi sebagai berikut : 125 a. Ditunjuk oleh Undang-undang Pokok Agraria juncto Pasal 4 ayat 1 Undang- undang Hak Tanggungan, yaitu : 1 Hak Milik; 2 Hak Guna Usaha; 3 Hak Guna Bangunan. b. Ditunjuk oleh Undang-undang nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun, Pasal 47 ayat 5 yaitu Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun yang dibangun 125 Mhd Yamin Lubis dan Abd Rahim Lubis, Hukum Pendaftaran Tanah, Edisi Revisi, CV Mandar Maju, Bandung, 2010, hal. 337 Universitas Sumatera Utara 87 di atas tanah hak milik, hak guna bangunan, atau hak pakai di atas tanah negara, hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah hak pengelolaan. c. Ditunjuk Undang-undang Hak Tanggungan Pasal 4 ayat 2 yaitu Hak Pakai atas tanah Negara yang menurut ketentuan yang berlaku wajib didaftar dan menurut sifatnya dapat dipindahtangankan. d. Ditunjuk oleh Undang-undang Hak Tanggungan Pasal 4 ayat 4 dan 5, yaitu : 1 Hak hak atas tanah berikut bangunan, tanaman, dan hasil karya yang telah ada atau akan ada yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut, dan yang merupakan milik pemegang hak atas tanah yang pembebanannya dengan tegas dinyatakan di dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan ; 2 Apabila bangunan, tanaman, dan hasil karya sebagaimana dimaksud pada ayat 4 tidak dimiliki oleh pemegang hak atas tanah, pembebanan Hak Tanggungan atas benda-benda tersebut hanya dapat dilakukan dengan penandatanganan serta pada Akta Pemberian Hak Tanggungan yang bersangkutan oleh pemiliknya atau yang diberi kuasa untuk itu olehnya dengan akta otentik Ketentuan mengenai obyek Hak Tanggungan adalah benda yang dijadikan obyek Hak Tanggungan harus dapat dinilai uang, hak-haknya terdaftar dalam daftar umum syarat publisitas, dapat dipindahtangankan,karena apabila debitur wanprestasi, obyek Hak Tanggungan akan dijual dilelang di muka umum, serta memerlukan penunjukan dengan Undang-undang. 126

B. Pemberi dan Penerima Hak Tanggungan 1.

Pemberi Hak Tangungan Menurut Pasal 8 ayat 1 Undang-undang Hak Tanggungan, Pemberi Hak Tanggungan adalah orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai 126 Ibid, hal. 338 Universitas Sumatera Utara 88 kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap obyek Hak Tanggungan yang bersangkutan. Mengenai kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum ini diatur lebih lanjut oleh Pasal 8 ayat 2 bahwa kewenangan tersebut harus ada pada pemberi Hak Tanggungan pada saat pendaftaran Hak Tanggungan dilakukan.

2. Penerima Hak Tanggungan