C.1.1. Perbandingan Latar Belakang Kehidupan Ibu

Tabel IV.C.1.1. Perbandingan Latar Belakang Kehidupan Ibu

Ibu Olga Latar Belakang

Ibu Lely

- Keluarga Tionghoa

- Keluarga Tionghoa

Keluarga

generasi kedua di

generasi ketiga di

Indonesia.

Indonesia

- Besar di daerah

- Besar di daerah

Jatinegara, Jakarta

Tanah Abang, Jakarta

Pusat - Ayah berjualan beras - Ayah dan ibu

Timur

dan pedagang

berjualan makanan

kelontong. Sementara

matang dan sayur-

ibu menjadi ibu

sayuran di pasar.

rumah tangga di rumah.

- Anak ke-4 dari 10

- Anak ke-5 dari 6

- Berasal dari keluarga Tionghoa yang besar di

Jakarta

- Mata pencaharian keluarga adalah berjualan

Perbedaan

- Ibu dari Ibu Lely

- Ibu dari Ibu Olga

adalah seorang ibu

berjualan sendiri,

rumah tangga.

terpisah dari usaha

- Ibu Lely dibesarkan

suaminya

di Jatinegara yang

- Ibu Olga dibesarkan

lebih kental

di daerah Kebon

- Ibu Lely lahir tahun

- Ibu Olga lahir tahun

1966 - Perbedaan tahun lahir ini berkontribusi pada perbedaan pengalaman hidup mereka. Antara lain, Ibu Lely masih mengalami bersekolah di sekolah Cina. Sementara Ibu Olga yang lahir setelah peristiwa G30S bersekolah di sekolah negeri

Kehidupan di dalam

Ibu Olga keluarga

Ibu Lely

- Selesai sekolah harus - Selesai sekolah harus

segera pulang ke

segera pulang ke

rumah untuk

rumah untuk

membantu

membantu

mengerjakan urusan

mengerjakan urusan

rumah tangga dan

rumah tangga dan

mengurus keluarga. - Tidak diperkenankan - Tidak diperkenankan

mengurus keluarga.

mengikuti kegiatan

mengikuti kegiatan

lain di luar sekolah

lain di luar sekolah

- Ibu sangat kolot dan

- Jarang berinteraksi

kaku sementara Ayah

bersama ayah dan

dinilai lebih sabar

ibu. Namun menilai

dan baik. Apa yang

Ibu sebagai orang

dikatakan dan

yang sangat keras.

diperintahkan oleh

Apa yang dikatakan

ibu tidak boleh

dan diperintahkan

dibantah.

oleh ibu tidak boleh dibantah.

- Anak laki-laki di

- Anak laki-laki di

dalam keluarga boleh

dalam keluarga boleh

bermain dan tidak

bermain dan tidak

membantu mengurus

membantu mengurus

pekerjaan rumah.

pekerjaan rumah.

Sementara anak

Sementara anak

perempuan

perempuan

mengerjakan semua

mengerjakan semua

urusan rumah tangga.

urusan rumah tangga

Persamaan

- Ibu Lely dan Ibu Olga diharuskan untuk segera pulang ke rumah sesuai sekolah untuk membantu mengerjakan urusan rumah tangga.

- Mereka tidak diperkenankan mengikuti kegiatan lain di luar sekolah. Namun saudara laki-laki mereka diperbolehkan untuk bermain di luar rumah dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah.

- Orang tua Ibu Lely dan Ibu Olga mengembangkan pola asuh otoriter pada anak- anaknya. Terutama para ibu yang menegakkan peraturan dan memberikan konsekuensi hukuman pada anak-anak tanpa banyak kompromi dan diskusi.

- Ibu Olga dan Ibu Lely merasa ibu mereka banyak melarang mereka melakukan hal yang mereka - Ibu Olga dan Ibu Lely merasa ibu mereka banyak melarang mereka melakukan hal yang mereka

Perbedaan

- Ibu Lely membantu

- Ibu Olga tak hanya

ayahnya berjualan

mengerjakan

sebatas menunggui

pekerjaan rumah

toko kelontong milik

tangga saja, tetapi

ayahnya.

juga ikut menyiapkan keperluan untuk orang tuanya berjualan.

- Ibu Lely memiliki

- Ibu Olga merasa

keinginan yang tinggi

tidak terlalu merana

untuk mengikuti

karena harus berdiam

kegiatan

di rumah.

ekstrakurikuler sekolah seperti bermain Drum Band.

- Ibu Lely menyadari

- Ibu Olga merasa

perbedaan karakter

tidak banyak

ibu dan ayahnya.

berinteraksi dengan orang tuanya karena padatnya aktivitas berjualan setiap hari

- Aktivitas Ibu Lely

- Ibu Olga melakukan

mengurus kebutuhan

semua pekerjaan

rumah tangga

kasar di rumah.Sejak

terbatas pada

kecil, Ibu Olga sudah

kegiatan

terbiasa memasak

membersihkan rumah

untuk kebutuhan

dan berbelanja ke

rumah tangga dan

pasar. Beliau baru

berjualan.

bisa memasak menjelang menikah.

Pada tabel IV.C.1.1., terlihat persamaan dan perbedaan latar belakang keluarga Ibu Lely dan Ibu Olga. Perbedaan latar belakang keluarga ini membentuk keunikan masing-masing. Namun ketika Ibu Lely dan Ibu Olga masuk ke tahap pernikahan, keduanya menjalankan peran sebagai istri dan ibu yang hampir serupa. Usaha keduanya menjalankan peran sebagai istri dan ibu sejalan dengan teori social-learning dan reproduksi peran ibu (Chodorow, 1978).

Hasil pengalaman dan pembelajaran diimplementasikan ketka mereka sendiri sudah menjalani peran sebagai ibu secara aktif. Deskripsi ini dapat dilihat pada tabel IV.C.1.2. berikut ini.