selalu mendapatkan pengawasan dari pemiliknya kost dan permasalahannya, Binar kartika, No.12, tahun V, desember 2000 dalam Catur Eko Prasetyo jadi
remaja yang tinggal di kost cenderung lebih bebas dalam menentukan perilakunya. Sedangkan untuk remaja yang tinggal di asrama, perilaku
konsumtifnya cenderung lebih rendah dikarenakan mereka terbiasa dengan peraturan yang berlaku di asrama yang secara langsung akan mengikat mereka,
dan juga mempengaruhi perkembangan perilakunya. Keluhan-keluhan yang diajukan penghuni asrama pada umumnya adalah mereka merasa hidup seperti
dalam tahanan, dan tidak dapat datang dan pergi dengan bebas dan sesuka hati, segala hal serba ketat dan juga kurang bebas dalam menentukan jadwal bagi diri
sendiri. Remaja dalam perkembangan kognitif dan emosinya masih memandang
bahwa atribut yang superfisial itu sama penting bahkan lebih penting dengan substansi. Apa yang dikenakan oleh seorang artis yang menjadi idola para remaja
menjadi lebih penting untuk ditiru dibandingkan dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan artis idolanya itu untuk sampai pada kepopulerannya.e-
psikologi.com. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang lain sebaya itu
menyebabkan remaja berusaha untuk terus memenuhi pola yang berlaku di masyarakat. Sejauh ini memang belum ada yang dapat membuktikan seberapa
besar bahaya dari perilaku konsumtif itu sendiri, namun sepanjang rperilaku konsumtif tidak mengakar dan tidak dijadikan pedoman hidup, maka tidak akan
terlalu menggangu. Masalah mulai akan muncul bila dalam pemenuhan perilaku konsumtif dilakukan dengan cara- cara yang tidak etis, misalnya saja mencuri atau
mengutil. Karena dengan cara tidak etis ini pula maka perilaku konsumtif juga memiliki dampak buruknya etika yang sudah terbentuk.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan pada data penelitian ini, maka hipotesis yang telah diajukan terbukti, yaitu ada perbedaan kecenderungan perilaku
konsumtif pada remaja putri kost dan remaja putri asrama. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan perilaku
konsumtif remaja kost lebih tinggi daripada remaja asrama yaitu 128,5 anak kost dari 114,1 anak asrama
Dimana dalam penelitian ini memberikan gambaran bahwa perilaku konsumtif dapat terjadi pada siapa saja, namun dengan pemahaman mengenai
bahaya dari perilaku konsumtif, tentunya perilaku konsumtif dapat dihindari. Misalnya saja kontrol diri yang kuat serta penanaman prinsip pada masing-
masing individu.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan serta hasil yang sudah didapatkan maka saran yang dapat peneliti sampaikan kepada :
a. Remaja Putri Mengingat bahwa hipotesis dalam penelitian terbukti, maka
diharapkan setiap individu dapat memperhitungkan bahayanya perilaku
53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsumtif untuk kedepannya. Karena tanpa disadari budaya perilaku konsumtif sudah beredar di dalam kehidupan sehari. Mengingat remaja
juga sebagai individu yang sedang mencari jati diri tentunya lebih mudah terbujuk oleh rayu kenikmatan hidup yang sedang berkembang.
Untuk mencegah perilaku konsumtif muncul maka diperlukan kontrol diri yang kuat dari masing- msing individu dan juga penanaman
prinsip yang kuat dalam diri, agar tidak mudah terbawa arus. Belajar untuk membuat serta memperhatikan prioritas dalam kebutuhan, untuk
menghindari munculnya perilaku konsumtif yang menuju ke sebuah gaya hidup yang nantinya dapat mengakar dalam kehidupan.
a. Peneliti selanjutnya Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian dan
memperluas tentang hal yang berkaitan dengan topik ini, sebaiknya mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan sampel yang
berbeda dan pengambilan subjek yang lebih banyak, selain itu juga pada saat pengambilan data, perlu diadakan wawancara kecil-kecilan pada
subjek, agar data yang diperoleh dapat lebih mendalam. Tentunya hasil- hasil dalam penelitian ini maupun penelitian berikutnya juga dapat
memberikan gambaran tentang maraknya perilaku konsumtif saat ini, dan juga memberikan pengetahuan mengenai bahaya perilaku konsumtif
secara lebih luas dan lebih mendalam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan dalam penelitian ini, adalah dimana peneliti hanya mengambil subjek dari satu asrama saja, alangkah lebih baiknya jika pengambilan
data diambil pada subjek dari berbagai asrama, mengingat saat pengambilan data, ada beberapa asrama SMA yang tutp karena sedang liburan semester. Selain itu
wawancara yang dilakukan pun tidak dapat memberikan gambaran secara mendalam. Pada proses, observasi mengenai kegiatan- kegiatan dari remaja putri
yang tinggal di asrama, tidak dapat dilakukan secara mendalam, misal kegiatan makan, menonton atau doa. Sehingga kurang dapat memberikan gambaran
mengenai kehidupan di asrama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI