5 Aktivitas Pertemuan 1 a.
Apersepsi: status negara Indonesia pasca Proklamasi 17 Agustus 1945. b.
Mari Menyimak: pemutaran video sosiodrama rapat PPKI. c.
Refleksi: refleksi siswa atas video yang telah disaksikan. d.
Diskusikanlah: panduan diskusi, petunjuk pembuatan laporan diskusi, materi bahan diskusi.
e. Evaluasi:evaluasi kinerja kelompok dan evaluasi kinerja diri.
6 Aktivitas Pertemuan 2 a.
Apersepsi: mengingat kembali pembahasan pertemuan 1. b.
Mari Menyimak: presentasi dan tanya jawab antar siswa. c.
Refleksi: refleksi atas bacaan contoh kasus intoleransi di Indonesia. d.
Diskusikanlah: panduan diskusi pembuatan majalah dinding kelas. e.
Evaluasi:soal esai dan evaluasi kinerja diri. 7 Daftar Pustaka
8 Lampiran
3.3 Tampilan Bahan Ajar
Tampilan modul bahan ajar dibuat sesuai dengan hasil angket siswa responden, yaitu dengan jenis tulisan Times New Roman, format teks satu
kolom, dan skema warna kuning-ungu tua-biru muda.
22
22
Tampilan cetak modul bisa dilihat pada Lampiran 3
45
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Tantangan dalam proses pembelajaran sejarah yang terjadi di kelas XI IPS di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, berdasarkan hasil wawancara dengan
guru pengampu mata pelajaran sejarah adalah keterbatasan akses siswa terhadap sumber bahan ajar dan materi yang terkandung dalam bahan ajar itu
sendiri dikemas dengan cara yang kurang menarik, sehingga siswa mudah bosan dan merasa tidak menemukan relevansi materi pelajaran dengan
kehidupannya di masa kini. Solusi yang dapat ditempuh sebagai alternatif mengatasi tantangan
pembelajaran sejarah tersebut adalah melalui pengembangan bahan ajar sejarah inovatif berbentuk modul pembelajaran sejarah dengan judul
“Membangun Republik Indonesia: Modul Pembelajaran Pembentukan Pemerintahan dan Kelengkapan Negara Pertama Republik Indonesia
”. Bentuk bahan ajar modul dipilih karena modul bisa memfasilitasi siswa untuk
belajar secara lebih mandiri dan guru bisa menempatkan diri sebagai fasilitator secara lebih efektif.
Dari segi kegiatan pembelajaran sejarah, proses pembelajaran di kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 sudah mencakup kegiatan yang merangsang
perkembangan sistem pembelajaran emosional, sistem pembelajaran sosial, sistem pembelajaran kognitif, serta sistem pembelajaran fisik sehingga model
pembelajaran yang dibutuhkan adalah model yang mampu merangsang
perkembangan sistem pembelajaran reflektif siswa. Oleh karena itu model pembelajaran Pedagogi Reflektif dipilih sebagai dasar pengembangan
aktivitas belajar dalam modul karena model ini menekankan peran guru dalam pendampingan siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk merefleksikan pengetahuan dan pengalaman yang telah ia peroleh dalam selama proses pembelajaran melalui lima langkah, yaitu konteks
belajar, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Dari segi aktualisasi peristiwa sejarah yang disampaikan dalam
pelajaran, penulisan materi modul bahan ajar dilakukan memperhatikan prinsip penulisan sejarah atau historiografi modern. Prinsip penulisan sejarah
Indonesia yang modern diterapkan dalam dua hal. Pertama, penulisan narasi sejarah dalam modul bersifat Indonesia-sentris dan proporsial. Kedua,
penyertaan contoh kasus intoleransi aktual yang terjadi di Indonesia, dengan sumber dari media massa untuk memberikan wawasan dan konteks sejarah
aktual, serta sebagai bahan refleksi siswa. Dari segi media pembelajaran, siswa responden menyatakan mereka
menyukai pembelajaran dengan media video. Oleh karena itu, modul ini menggun
akan video sosiodrama berjudul “Fragmen Sidang PPKI” produksi Pusat Studi Pancasila UGM. Pemilihan video ini didasarkan pada kesesuaian
dengan topik materi di dalam modul serta manfaaat dari penggunaan video dalam pembelajaran, yaitu antara lain dapat memberikan efek visual yang
tidak hanya menghibur tetapi juga membantu siswa memperoleh gambaran yang lebih nyata untuk memahami peristiwa sejarah dengan lebih baik.
4.2 Saran
Modul pembelajaran sejarah yang disusun dalam makalah ini dibuat berdasarkan Kurikulum 2013 yang mulai diberlakukan secara terbatas mulai
tahun ajaran 20132014. Secara lebih detail, modul ini dibuat dengan mengacu pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran Sejarah
Indonesia untuk kelas XI untuk Kelompok Wajib. Dalam perkembangannya, pada Desember 2014 Pemerintah melalui
Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah menangguhkan pemberlakuan Kurikulum 2014 dan menginstruksikan sekolah-sekolah untuk
menggunakan kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Terlepas dari adanya perubahan peraturan ini, modul tetap bisa digunakan oleh
guru yang sekolahnya kembali menerapkan KTSP. Modul ini dapat digunakan dengan penyesuaian dalam pembelajaran sejarah untuk kelas XII jurusan IPS
semester ganjil, untuk Standar Kompetensi 1. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru, Kompetensi Dasar 1.1
Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan pemerintahan Indonesia.