Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sleman pada bulan Juli 2014.
3. Pembuatan serbuk herba Bidens pilosa L.
Herba Bidens pilosa L. dicuci dengan air mengalir hingga bersih dan diangin-anginkan hingga .Pengeringan dilakukan dengan oven pada suhu 50
o
C selama 48 jam. Setelah benar-benar kering, herba Bidens pilosa L. diserbuk
dengan alat penyerbuk dan diayak dengan ayakan mesh nomor 40 untuk mendapatkan serbuk herba Bidens pilosa L. yang lebih halus dan homogen.
4. Penetapan kadar air pada serbuk herba Bidens pilosa L.
Serbuk kering herba Bidens pilosa L. yang sudah diayak, dimasukkan ke dalam alat moisture balance sebanyak 5 g kemudian diratakan. Bobot serbuk
kering herba tersebut ditetapkan sebagai bobot sebelum pemanasan bobot A, setelah itu dipanaskan pada suhu 105
C selama 15 menit. Serbuk kering herba Bidens pilosa
L. ditimbang kembali dan dihitung sebagai bobot setelah pemanasan bobot B. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap selisih bobot A terhadap
bobot B yang merupakan kadar air serbuk herba Bidens pilosa L.
5. Pembuatan infusa herba Bidens pilosa L.
Serbuk kering herba Bidens pilosa L. diambil sejumlah 8 g kemudian dibasahkan dengan 16 mL aquadest dan kemudian ditambahkan dengan 50 mL
aquadest didalam panci infundasi yang dilapis enamel. Penggunaan panci berbahan dasar logam reaktif seperti aluminium dihindari karena memungkinkan
terjadinya reaksi kelasi antara metabolit sekunder terutama flavonoid dengan logam aluminium Buchweishaija, 2009; Nnanna, Obasi, Nwadiuko, Mejeh,
Ekekwe, Udensi, 2012; Keservani and Sharma, 2014. Campuran ini kemudian dipanaskan di atas heater pada suhu 90°C selama 15 menit, waktu dihitung ketika
suhu pada campuran mencapai 90°C. Setelah 15 menit air hasil infundasi disaring dengan kain flanel. Apabila volume infusa belum mencapai 50 mL, ditambahkan
aquadest panas kedalam ampas sisa dalam panci dan disaring ulang hingga volume mencapai 50 mL.
6. Penetapan dosis infusa herba Bidens pilosa L.
Dasar penetapan peringkat dosis adalah berat badan tertinggi tikus pada penelitian ini 200 gram, separuh dari volume pemberian maksimal secara peroral
pada tikus 2,5 mL, dan konsentrasi maksimal yang merupakan hasil orientasi pembuatan infusa herba Bidens pilosa L. 16. Penetapan dosis tertinggi infusa
adalah sebagai berikut : D x BB = C x ½V
D x 0,2 kgBB = 16 g 100 mL x 2,5 mL D = 2 gkgBB Dosis maksimum
Peringkat dosis yang lainnya diperoleh dengan faktor kelipatan 2. Dosis II didapat dengan membagi dosis maksimum 2 gkgBB sebanyak 2 nilai dan
dosis I didapat dengan membagi dosis maksimum sebanyak 4 nilai. Dengan demikian, dosis infusa herba Bidens pilosa L. yang akan digunakan dalam
penelitian adalah 0,5; 1 dan 2 gkgBB.
7. Pembuatan larutan karbon tetraklorida dalam olive oil
Larutan karbon tetraklorida dalam olive oil dibuat dengan cara mengambil volume karbon tetraklorida secara seksama, kemudian dilarutkan
dengan olive oil dengan perbandingan 1 : 1 Murugesan, et al., 2009.
8. Uji pendahuluan