B. Hati
1. Anatomi dan fisiologi hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat rata-rata sekitar 1500 g atau sekitar 2,5 dari berat badan orang dewasa normal.
Bentuk hati menyesuaikan struktur di sekitarnya Price dan Wilson, 2005. Hati terletak di regio hypochondrium kanan dan epigastrium, dan secara keseluruhan
hati tertutup oleh dinding thorax. Wibowo dan Paryana, 2009. Bagian atas hati berbentuk cembung dan terletak di bagian kanan bawah diafragma dan sebagian di
sebelah kiri bawah. Bagian bawah hati berbentuk cekung dan melindungi pankreas, ginjal kanan, lambung, dan usus Price dan Wilson, 2005.
Hati terdiri dari dua lobus utama, yaitu kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior. Lobus kiri dibagi menjadi segmen
medial dan lateral. Di antara lempengan sel hati terdapat kapiler yang dinamakan
sinusoid. Sel Kupffer gambar 3 yang terdapat pada dinding sinusoid hati,
berfungsi sebagai sel endotel untuk memfagositosis mikroorganisme dalam vena porta sebelum darah menyebar melewati seluruh sinusoid Husadha, 1996.
Gambar 3. Struktur Mikroskopik Hati Baradero, Dayrit, Siswadi, 2008.
Hati mempunyai peranan yang vital dalam kelangsungan hidup, hampir setiap metabolisme dalam tubuh dilakukan oleh hati dengan 500 aktivitas yang
berbeda. Fungsi utama dari hati adalah untuk membentuk dan mensekresi empedu. Selain itu, hati berperan dalam metabolisme protein, lemak dan
karbohidrat. Fungsi metabolisme lainnya adalah untuk penyimpanan vitamin, besi, dan tembaga, konjugasi dan eksresi steroid adrenal, dan detoksifikasi beberapa
senyawa eksogen dan endogen. Detoksifikasi dilakukan secara enzimatis melalui reaksi oksidasi, hidrolisis, reduksi, atau konjugasi senyawa-senyawa berbahaya
bagi tubuh kemudian mengubahnya menjadi bentuk yang tidak aktif Price dan Wilson, 2005.
2. Kerusakan hati
Kerusakan hati disebabkan karena adanya kerusakan yang parah pada sel-sel hepatosit atau kerusakan berulang sel parenkim. Hati memiliki kapasitas
cadangan sehingga manifestasi klinis dari kerusakan hati baru akan muncul ketika telah terjadi kerusakan hati yang mencapai 80-90. Kerusakan hati dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu kerusakan hati akut, kerusakan hati kronis dan disfungsi hati tanpa nekrosis yang tampak Crawford dan Liu, 2010.
Berdasarkan manifestasi klinis yang terjadi dan pola spesifik pada histopatologi, kerusakan sel hati dapat dibagi lebih lanjut sebagai berikut:
a. Nekrosis sentrolobuler Sering terjadi pada induksi obat hepatotoksik yang bergantung
pada dosis. Nekrosis sentrolobuler biasanya terjadi karena produksi
metabolit beracun dari suatu senyawa. Kerusakan yang terjadi menyebar ke luar mulai dari tengah lobus.
b. Perlemakan hati Steatosis Merupakan suatu kerusakan sel hati akut yang ditandai dengan