21
c. Penilaian kelompokrekan kerja
Untuk menggunakan anggota kelompok sebagai penilai adalah jika penilaian lainnya dengan adanya potensi untuk membantu atau menyakiti.
Penilaian kinerja khususnya berguna di saat atasan tidak memiliki kesempatan untuk mengobservasi setiap kinerja karyawan, tetapi rekan kerja
anggota kelompok melekukannya. d.
Penilaian diri sendiri Penilaian diri sendiri dilakukan dalam kondisi tertentu. Intinya, hal ini
merupakan alat pengembangan diri yang memaksa karyawan untuk memikirkan kekuatan dan kelemahan mereka dan menetapkan tujuan
pengembangan. Meskipun ada kesulitan dalam penilaian diri sendiri, penilaian karyawan jenis ini dapat bergunadan menjadi sumber yang kredibel
untuk informasi penilaian. e.
Penilai dari luar Penilaian mungkin saja dilakukan oleh pihak luar. Pihak luar mungkin akan
melengkapi para manajer ini dengan dukungan profesional dalam membuat penilaian, tetapi jelas ada beberapa kekurangannya. Pihak luar bisa jadi tidak
mengetahui keseluruhan kontigensi di dalam organisasi. Sebagai tambahan,
penilaian pihak luar akan memakan waktu dan mahal.
2.2.2.3. Indikator-Indikator Yang Membentuk Kinerja
Menurut Arfah dan Anshori 2005: 379 bahwa kinerja karyawan diukur dengan menggunakan 5 indikator, antara lain:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
1. Kuantitas
Yaitu jumlah produk hasil pekerjaan karyawan yang dihasilkan dari target yang ditetapkan, kesesuaian dengan yang diharapkan, dan jumlah kesalahan
minimum dari pekerjaan 2.
Kualitas Yaitu tingkat kecermatan, ketelitian, ketepatan, kecepatan karyawan dalam
menggunakan cara kerja, ketekunan, kecakapan, inisiatif, dan lainnya 3.
Ketepatan Waktu Yaitu pencapaian target waktu produksi barang jasa yang dihasilkan
karyawan dikaitkan standar dan ketuntasan hasil kerja yang dibebankan. 4.
Keefektifan Biaya Yaitu sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi teknologi dan
material yang digunakan oleh karyawan secara optimal dalam rangka mengefektifkan biaya yang dikeluarkan perusahaan.
5. Pengawasan
Yaitu merupakan suatu kondisi dimana kinerja karyawan meningkat dalam perusahaan sebagai akibat adanya fungsi pengawasan supervisor ebagai
akibat adanya fungsi pengawasan supervisor ang efektif, sehingga tidak saja dapat mengontrol, tetapi juga mendorong karyawan untuk menghasilkan
pekerjaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Dengan mengidentifikasi aspek-aspek atau dimensi dari kinerja, maka dapat diketahui efektivitas kinerja suatu pekerjaan yang telah dilakukan seorang
karyawan, sehingga akan lebih mudah bagi badan usaha untuk menentukan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
penghargaan yang pantas diberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerja yang telah dicapainya. Hal ini akan dapat mendorong karyawan untuk lebih
mengembangkan diri dalam peran pekerjaannya sesuai dengan tuntutan badan usaha, sehingga kinerja yang dicapai juga akan lebih meningkat.
2.2.3. Komitmen Organisasi 2.2.3.1. Pengertian Komitmen Organisasi