pemahaman terhadap SAP dan kecakapan profesional pemeriksa maka semakin tinggi kualitas hasil pemeriksaan.
Dari persamaan di atas, juga dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel pendidikan berkelanjutan menunjukkan angka negatif. Berarti bahwa hubungan
antara variabel pendidikan berkelanjutan dengan kualitas hasil pemeriksaan adalah negatif yaitu semakin sering pemeriksa melakukan pendidikan berkelanjutan belum
tentu mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan.
5.3.1. Pengujian Hipotesis 2
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi regresi berjenjang hierarchichal regression analysis dengan menggunakan uji nilai selisih mutlak.
Metode ini membutuhkan dua buah persamaan sebagai berikut: Tahap I: Y = á + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
1
– X
4
+ B
6
X
2
– X
4
+ b
7
X
3
– X
4
+ e
Tahap II: Y = á + b
1
ZX
1
+ b
2
ZX
2
+ b
3
ZX
3
+ b
4
ZX
4
+ b
5
AbsX
1
_ X
4
+ B
6
AbsX
2
_ X
4
+ B
7
AbsX
3
_ X
4
+ e
Kedua persamaan di atas dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini:
Tabel 5.14. Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Lampiran 7
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas menunjukkan nilai adjusted R Squared sebesar 55,7 yang berarti variabilitas kualitas hasil pemeriksaan yang dapat dijelaskan oleh variabel
pemahaman terhadap SAP, kecakapan profesional dan pendidikan berkelanjutan sekitar 55,7 dan sisanya 44,3 dijelaskan oleh variabel lain di luar model ini.
Tabel 5.15. Uji Signifikansi Parameter Individual
Berdasarkan hasil uji nilai selisih mutlak diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 16,911 + 0,993 ZX
1
+ 0,214 ZX
2
- 0,143 ZX
3
+ 0,518 ZX
4
– 0,577 AbsX
1
_ X
4
+ 0,408 AbsX
2
_ X
4
+ 0,649 AbsX
3
_ X
4
+ e
Dari tabel Coefficients menunjukkan bahwa variabel Z pemahaman terhadap SAP memiliki t-hitung t-tabel 2,053 2,039 dan memiliki nilai p-value 0,047
0,05. Hal ini berarti pemahaman terhadap SAP berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Sedangkan variabel-variabel lainnya t-hitung t-tabel dan
memiliki nilai p-value 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya variabel
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta Constant
16.911 .419
40.331 .000
Zscore: PSAP .993
.484 .598
2.053 .047
Zscore: KP .214
.335 .129
.638 .530
Zscore: PB -.143
.385 -.086
-.371 .714
Zscore: PP .518
.325 .312
1.592 .125
AbsX1_X4 -.577
.608 -.209
-.949 .352
AbsX2_X4 .408
.542 .112
.753 .459
AbsX3_X4 .649
.437 .305
1.484 .151
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
t Sig.
1
Universitas Sumatera Utara
pemahaman terhadap SAP berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Sedangkan variabel independen lain berpengaruh tidak signifikan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dari variabel moderating juga dapat dilihat bahwa Abs X
1
_X
4,
Abs X
2
_X
4,
Abs X
3
_X
4
ternyata tidak signifikan yaitu dengan probabilitas signifikan jauh di atas 0,05. Temuan ini menunjukkan bahwa variabel
pengalaman pemeriksa memang bukan variabel moderating.
5.4. Pembahasan Hasil Penelitian