dalam hari yang sama. Karena masa penerimaan kembali kuesioner yang satu dan lain relatif sama, maka dalam penelitian ini tidak dilakukan pengujian response bias.
5.2. Analisis Data
5.2.1. Uji Kualitas Data
Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan
uji validitas dan reliabilitas data. Uji ini perlu dilakukan karena jenis data penelitian adalah data primer.
5.2.1.1. Pengujian validitas Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan software statistik, nilai
validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r-hitung r-tabel maka
instrumen tersebut dikatakan valid. Berdasarkan hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk mengukur masing-masing variabel penelitian
dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat bahwa r-hitung lebih besar r-tabel, maka dengan df 30 31-1 berarti r tabel adalah 0,3494, sebagaimana dapat digambarkan
pada Tabel 5.7 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Uji Validitas Variabel
No. Variabel
Butir Instrumen
Korelasi r
R-Tabel Ket
1 Pemahaman
terhadap SAP X₁ X₁.1
0.369 0,3494
Valid X₁.2
0.146 0,3494
Tidak Valid X₁.3
0,652 0,3494
Valid X₁.4
0,637 0,3494
Valid X₁.5
0,558 0,3494
Valid X₁.6
0,734 0,3494
Valid X₁.7
0,685 0,3494
Valid X₁.8
0,656 0,3494
Valid X₁.9
0,536 0,3494
Valid X₁.10
0,536 0,3494
Valid 2
Kecakapan profesional X
2
X
2
.1 0.338
0,3494 Tidak Valid
X
2
.2 0.359
0,3494 Valid
X
2
.3 0.707
0,3494 Valid
X
2
.4 0.713
0,3494 Valid
X
2
.5 0.425
0,3494 Valid
3 Pendidikan
Berkelanjutan X₃ X₃.1
0.751 0,3494
Valid X₃.2
0.751 0,3494
Valid X₃.3
0.412 0,3494
Valid X₃.4
0.130 0,3494
Tidak Valid 4
Pengalaman Pemeriksa X₄
X₄.1 0.851
0,3494 Valid
X₄.2 0.640
0,3494 Valid
X₄.3 0.490
0,3494 Valid
6 Kualitas Hasil
Pemeriksaan Y Y.1
0.497 0,3494
Valid Y.2
0.650 0,3494
Valid Y.3
0.759 0,3494
Valid Y.4
0.524 0,3494
Valid Y.5
0.117 0,3494
Tidak Valid Sumber: Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.7 tersebut di atas menunjukkan bahwa item pertanyaan variabel-variabel penelitian mempunyai nilai korelasi r yang lebih besar dari r-tabel
yaitu 0,3494, kecuali untuk item pertanyaan X₁.2, X
2
.1, X₃.4 dan Y.5. Item pertanyaan variabel-variabel penelitian yang valid dapat digunakan pada analisis
selanjutnya, sementara item pertanyaan X₁.2, X
2
.1, X₃.4 dan Y.5 harus dibuang danatau tidak digunakan dalam analisis selanjutnya.
5.2.1.2. Uji reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur
dapat dipercaya. Menurut Nunnallt, 1960 suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha 0,6. Jawaban kuesioner penelitian tersebut
dinyatakan reliabel karena masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Berdasarkan hasil pengujian data menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha dari
masing-masing variabel yang diteliti lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Seperti yang dapat digambarkan pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Alpha
Cronbach’s Batas
Reliabilitas Keterangan
Pemahaman terhadap SAP X
1
Kecakapan Profesional X
2
Pendidikan Berkelanjutan X
3
Pengalaman Pemeriksa X
4
Kualitas Hasil Pemeriksaan Y 0,847
0,733 0,717
0,801 0,727
0,6 0,6
0,6 0,6
0,6 Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber: Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.3. Uji asumsi klasik Pengujian asumsi klasik ini terdiri pengujian normalitas, multikolinieritas, dan
pengujian heteroskedastisitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah cross-section. Oleh karena itu, pengujian autokorelasi tidak perlu dilakukan.
a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas dapat dilihat dengan menggunakan uji one-sample
kolmogorov smirnov. Pada Tabel 5.9 dapat dilihat nilai asymp signifikansi 2-tailed yang diperoleh sebesar 0,971 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan hasil
pengujian menunjukkan residual berdistribusi normal.
Tabel 5.9. Uji Normalitas Data
Sumber: Lampiran 5 Pengujian normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
grafik P-P Plot untuk melihat apakah nilai residual yang diperoleh mengikuti distribusi normal atau tidak. Pada Gambar 5.1 dapat dilihat titik-titik menyebar
di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya tidak menjauh dari garis diagonal.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat disimpulkan residual berdistribusi normal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5.1. Pengujian Normalitas Data Hipotesis
b. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki kesamaan
variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain atau homokedastisitas, dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas.
a Analisis Grafik Scatterplots
Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Bila titik-titik
Universitas Sumatera Utara
menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas. Seperti yang terlihat pada Gambar 5.2 berikut:
Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas b
Uji Statistik
Uji statistik dilakukan dengan uji Glejser, jika variabel independen tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut
Ut AbsUt, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 5.10 Uji Glejser yakni probabilitas signifikansi
di atas tingkat kepercayaan 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Uji Glejser
Sumber: Lampiran 5 c. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan pengujian multikolinieritas yang dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas karena tidak ada nilai VIF yang lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Ringkasan pengujian multikolinieritas dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 5.11. Uji Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistik
Keterangan Tolerance
VIF Pemahaman terhadap SAP X
1
Kecakapan profesional X
3
Pendidikan berkelanjutan X
4
Pengalaman Pemeriksa X
5
0,225 0,432
0,325 0,413
4,446 2,317
3,076 2,421
Tidak ada Multiko Tidak ada Multiko
Tidak ada Multiko Tidak ada Multiko
Sumber: Lampiran 5
Universitas Sumatera Utara
5.3. Pengujian Hipotesis