47 menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping sehingga peserta didik
dapat belajar menemukan konsep pelajaran secara mandiri. Metode Mind Mapping merupakan salah satu metode yang sesuai untuk mengembangkan
daya ingat, karena Mind Mapping merupakan suatu alat pikir unik yang akan memunculkan kejeniusan alami menggapai ke segala arah dan menangkap
berbagai pikiran dari segala sudut untuk membuat peta rute yang hebat bagi ingatan. Metode pembelajaran Mind Mapping salah satu dari strategi
pembelajaran yang mengupayakan seorang peserta didik mampu menggali ide-ide kreatif dan aktif dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran.
Sehingga proses pembelajaran akan lebih hidup, variatif dan membiasakan peserta didik untuk memecahkan masalah dengan cara memaksimalkan daya
pikir dan kreatifitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua kelas dimana kelas
pertama sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran mind mapping. Sedangkan kelas kedua sebagai kelas kontrol yang tidak
menggunakan metode pembelajaran mind mapping. Sebelum melaksanakan tindakan eksperimen peneliti memberikan soal
pretest yang sama terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal hasil belajar peserta didik
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada aspek kognitif. Selain itu pretest juga digunakan untuk menghitung nilai efektivitas penggunaan metode
pembelajaran mind mapping dengan cara menghitung selisih dari nilai hasil pretest dan post-test. Selanjutnya peneliti memberikan treatment yang
berbeda kepada masing-masing kelas. Treatment pada kelas eksperimen
48 menggunakan metode pembelajaran mind mapping, sedangkan kelas kontrol
tidak menggunakan metode pembelajaran mind mapping. Kemudian peneliti memberikan soal post-test yang sama terhadap kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Setelah menghitung nilai post-test dari masing- masing kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian menganalisis hasil
belajar peserta didik setelah dilakukakn treatment. Hasil nilai post-test kelas eksperimen dibandingkan dengan hasil nilai pos-test kelas kontrol dengan
menggunakan uji-t. Jika ada perbedaan antara nilai post-test kelas eksperimen dan nilai post-test kelas kontrol, maka selanjutnya menghitung
nilai efektivitas dari metode pembelajaran mind mapping dengan menggunakan uji N-gain. Perhitungan mencari uji N-gain dari efektivitas
penggunaan metode pembelajaran mind mapping dilakukan dengan cara mencari selisih antara nilai post-test dan nilai pretest. Uji N-gain digunakan
untuk menghitung nilai efektivitas penggunaan metode pembelajaran mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Fotografi kelas X Multimedia di SMK Negeri 2 Sewon. Kerangka pikir dalam penelitian ini disajikan dalam gambar berikut.
49 Sumber: Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H
: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas yang tidak menggunakan metode Mind Mapping dengan kelas yang
menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran fotografi. H
1
: Ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas yang tidak menggunakan metode Mind Mapping dengan kelas yang
menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran fotografi.
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Pretest
Tanpa Metode Mind Mapping
Metode Mind Mapping
Posttest Posttest
Uji Beda Analisis
Kondisi awal pembelajaran Fotografi siswa kelas X Multimedia: 1. Masih menggunakan metode pembelajaran langsung, yaitu proses pembelajaran
yang lebih berpusat pada guru. 2. Buku pelajaran fotografi yang terbatas, hanya guru yang mengajar memakai
buku pelajaran fotografi. 3. Alat peraga dalam pembelajaran produktifpraktik kurang memadai,terbatasnya
jumlah kamera. 4. Partisipasi belajar siswa selama pembelajaran fotografi rendah
5. Pembelajaran dengan metode mind mapping belum pernah diterapkan
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Prosedur Eksperimen
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian quasi eksperimental dengan pola non-equivalent control group
design, dimana peneliti menerima kelompok atau kelas yang sudah ada sehingga tidak memungkinkan untuk menempatkan subjek secara acak
kedalam kelompok-kelompok. Metode penelitian ini digunakan untuk mencari pengaruh treatment perlakuan tertentu.
... Sugiyono, 2011: 79 Gambar 2. Rancangan Non-Equivalent Control Group Design
Keterangan: O
1
: Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen O
2
: Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen X
: Pemberian perlakuan O
3
: Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol O
4
: Pengukuran kemampuan akhir kelompok kontrol Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti penggunaan metode mind
mapping dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Alasan peneliti memilih metode ini adalah karena peneliti ingin mengetahui apakah ada
perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar peserta didik yang tidak
menggunakan metode pembelajaran mind mapping pada mata pelajaran Fotografi di kelas X Multimedia SMK Negeri 2 Sewon. Metode pembelajaran
menggunakan mind mapping belum pernah digunakan guru mata pelajaran
51 Fotografi di sekolah tersebut, sehingga untuk mengetahuinya peneliti harus
menggunakan metode penelitian eksperimen. Berdasarkan jenis desain metode penelitian quasi eksperimen berpola
non-equivalent control group design di atas, penelitian ini melibatkan dua kelompok peserta didik, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kedua kelompok tersebut sama-sama diberikan pretest dan posttest, tetapi diberikan treatment atau perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen
menggunakan metode pembelajaran mind mapping, sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan metode pembelajaran mind mapping atau belajar
dengan menggunakan metode pembelajaran Non-Mind Mapping.
Paradigma Penelitian
Pre-Test diartikan pengukuran sebelum perlakuan, Treatment diartikan perlakuan tindakan eksperimen, dan Post-Test diartikan pengukuran setelah
perlakuan. Paradigma penelitian disajikan pada gambar 3.
1. Tahap Pertama, Pre-Test
Sebelum melaksanakan tindakan eksperimen, siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre-test. Pre-test ini dilakukan
untuk mengetahui hasil belajar sebelum dilakukan tindakan eksperimen.
2. Tahap Kedua, Treatment
Setelah kedua kelompokkelas diberikan pre-test, maka tahap selanjutnya adalah melakukan treatment. Treatment pada kelas eksperimen menggunakan
metode pembelajaran mind mapping, sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan metode pembelajaran mind mapping. Dalam penelitian ini,
treatment dilakukan sebanyak delapan kali yaitu empat kali pada kelas