45
3.2. Teknik Penentuan Sampel
a. Obyek dan Populasi
Objek dari penelitian ini adalah PT. GARAM Persero. Populasi merupakan subyek atau obyek yang memiliki ciri-ciri atau
karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyek lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari
penelitian Sumarsono, 2004 : 44. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para manajer yang berjumlah 38 orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut Sumarsono, 2004 :
24. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemilihan sampling purposive sampling, yaitu teknik
penarikan sampel non probabilitas yang menyeleksi responden- responden berdasarkan ciri-ciri atau sifat khusus yang dimiliki oleh
sampel yaitu : Sumarsono, 2004 : 52 1.
Pihak – pihak tersebut dalam menjalankan tugasnya terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan di PT. Garam Persero
2. Karyawan dengan jabatan kepala divisi dan kepala bagian
3. Karyawan yang berada dalam lingkungan keuangan, pemasaran dan
umum.
46
Berdasarkan kriteria – kriteria diatas maka sampel dalam penelitian adalah sebanyak 20 orang kepala divisi dan kepala bagian PT GARAM Persero
. 3.3.
Teknik Pengumpulan Data 3.3.1.
Jenis Data
Perolehan data secara akurat yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka pengumpulan data yaitu melalui data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari perusahaan dengan menggunakan teknik kuesioner yang di bagikan kepada manajer di PT. GARAM Persero.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari perusahaan yang menjadi obyek penelitian yaitu PT. GARAM Persero.
3.3.3. Pengumpulan Data
Pada metode ini pengumpulan data langsung yang dilakukan dilapangan atau direktorat yang dituju dengan cara :
a. Wawancara
Adalah proses pengumpulan data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatap muka dengan pewawancara dengan
responden.
47
b. Dokumentasi
Adalah pengumpulan data dengan cara mencatat data-data yang berasal dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh PT. GARAM
Persero. c.
Observasi Merupakan suatu paket yang tercakup dalam proses wawancara dan
pengumpulan data yang tercatat dalam dokumentasi perusahaan. d.
Kuesioner Adalah cara pengumpulan data dengan menyebarkan data daftar
pertanyaan kepada responden untuk memperoleh jawaban yang berkaitan dengan permasalahan.
3.4. Uji Kualitas Data
3.4.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau
tidaknya alat ukur atau kuesioner tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh masing-masing butir
pertanyaan dengan skor pertanyaan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat dilihat dari kolom corrected item total correlation r
hitung
. Koefisien masing-masing item kemudian dibandingkan dengan nilai r
kritis
dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika nilai r
hitung
0,30 berarti pernyataan valid.
48
Jika nilai r
hitung
≤ 0,30 berarti pernyataan tidak valid. Azwar, 1997 : 158.
Apabila hasil uji validitas menunjukkan adanya item yang tidak valid, maka dilakukan uji validitas lagi pada item yang valid, begitu
seterusnya sampai diketemukan semua item yang valid.
3.4.2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali 2006 : 41 realibilitas sebernarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indicator dari variabel
atau konstruk. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach
Alpha. Dan criteria pengujian sebagai berikut :
Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliable.
Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliable.
3..4.3. Uji Normalitas
Menurut Sumarsono 2004 : 40 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak, untuk
mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov, dalam pengambilan keputusan apakah
sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah, jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah
49
tidak normal, jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi normal.
3.5. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi
multikolonieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
1. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali 2006 : 91 uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas independen. model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya, jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoloneritas adalah nilai tolerance 0,10 atau
sama dengan nilai VIF 10. Setiap penelti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir Ghozali, 2006 : 92.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
50
pengamatan ke pengamatan yang lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2006 : 105, hal ini
bisa diidentifikasi dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang
diperoleh harus lebih besar dari 0,05.
3. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2006 : 95 uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya , untuk mengetahui tidak adanya autokorelasi , maka
perlu dilihat tabel Durbin Watson. Sebagai berikut: Tabel 3.1
Ketentuan Uji Durbin Watson Nilai d
Kesimpulan 0 d dl
dl ≤ d ≤ du
4 – dl d 4 5 – du
≤ d ≤ 4 – dl du d 4 – du
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada autokorelasi, positif atau negative
Sumber : Ghozali, 2006
51
3.6. Teknik Analisis dan Uji Kecocokan Model