Uji Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas

47 3 Kebutuhan Sosial Tabel 3.5 Hasil uji validitas Kebutuhan Sosial Item Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan 1 0.451 0.349 Valid 2 0.532 0.349 Valid 3 0.702 0.349 Valid 4 0.546 0.349 Valid 5 0.667 0.349 Valid Sumber: Data Penelitian SPSS Diolah Tabel 3.6 Hasil uji validitas Prestasi Kerja Item Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan 1 0.451 0.349 Valid 2 0.532 0.349 Valid 3 0.702 0.349 Valid 4 0.446 0.349 Valid 5 0.767 0.349 Valid 6 0.451 0.349 Valid Sumber: Data Penelitian SPSS Diolah

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r alpha positif atau ≥ dari r tabel maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau ≤ dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel. Tabel 3-7 Universitas Sumatera Utara 48 Hasil Uji Reliabilitas X 1 ,X 2 , X 3 dan Y Variabel Nilai Reliabilitas Status Kebutuhan aktualisasi diri 0,753 Reliable Kebutuhan penghargaan 0,671 Reliable Kebutuhan sosial 0,687 Reliable Prestasi kerja 0,782 Reliable Sumber : Data Penelitian Diolah Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji reliabilitas di atas, nilai alpha cronbach untuk kebutuhan aktualisasi diri adalah 0.753, kebutuhan penghargaan adalah 0.671, kebutuhan sosial 0.678 dan prestasi kerja 0.782 Hal ini berarti bahwa pernyataan untuk seluruh item pernyataan adalah sangat baik untuk kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan penghargaan, kebutuhan sosial baik untuk prestasi kerja. 3.9 Metode Analisis data Analisis Regresi Linier Berganda untuk melihat pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan maka kami menggunakan analisa regresi linier berganda. Analisa regresi linier berganda adalah analisa regresi linier yang lebih dari dua variable Arikunto 1998:309, yang secara umum data hasil pengamatan dipengaruhi oleh variable bebas Y=a+ β1.X1+ β2.X2+ β3.X3+e Dimana: Y = prestasi kerja karyawan X1 = Kebutuhan Aktualisasi Diri X2 = Kebutuhan Penghargaan Universitas Sumatera Utara 49 X3 = Kebutuhan Sosial Apabila nilai regresi positif, maka variabel bebas dan terikat bersifat searah, dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai dari motivasi akan mempengaruhi kenaikan prestasi kerja karyawan. Dan apabila bertanda negative maka kenaikan dari variable bebas terjadi bersama sama dengan penurunan variable terikat. 3.10 Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen terhadap keputuan pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan: 1. Uji Signifikan Parsial Uji - t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu motivasi kebutuhan aktualisasi diri X1, kebutuhan penghargaan X2 dan kebutuhan sosial X3 sebagai variabel independen secara parsial terhadap variasi prestasi kerja Y sebagai variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen motivasi kebutuhan aktualisasi diri X1, kebutuhan penghargaan X2 dan kebutuhan sosial X3 terhadap variabel dependen prestasi kerja Y . H : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen motivasi kebutuhan aktualisasi diri X1, kebutuhan penghargaan X2 dan kebutuhan sosial X3 terhadap variabel dependen prestasi kerja Y. Kriteria pengambilan keputusan adalah: Universitas Sumatera Utara 50 H diterima jika t hitung t tabel pada α= 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α= 5 2. Uji Signifikan Simultan Uji - F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b 1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α= 5 H a ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5 Universitas Sumatera Utara 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Bank Mandiri Syariah Bank Syariah Mandiri atau yang sering dikenal dengan BSM telah didirikan pada tahun 1999. Sesungguhnya ini merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter yang terjadi mulai tahun 1997 sampai dengan 1998. Sebagaimana telah diketahui krisis ekonomi dan moneter berlangsung sejak Juli 1997, yang kemudian disusul dengan krisis multidimensi termasuk di panggung politik Nasional. Hal ini menimbulkan bahwa beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha menjadi tidak terkendali. Bahkan dalam kondisi tersebut, industri Perbankan Nasional yang didominasi oleh Bank-bank Konvensional mengalami krisis yang luar biasa. Dalam hal ini Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan cara merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu Bank Konvensional yaitu PT. Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa Bank lain serta mengundang investor asing. Universitas Sumatera Utara 52 Pada saat bersamaan, Pemerintah melakukan penggabungan merger empat Bank antara lain yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo dimerger menjadi satu Bank baru yang diberi nama dengan PT Bank Mandiri Persero dan diresmikan pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri Persero Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukkan Tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan Perbankan Syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, hal ini sesuai dengan diberlakukannya Undang-undang No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang Bank Umum untuk melayani transaksi syariah dual banking system. Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan Undang-undang tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional menjadi Bank Syariah. Oleh karena itu, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari Bank Konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan Prinsip Syariah yang diberi nama dengan PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum Syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 124KEP.BI1999 pada tanggal 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Universitas Sumatera Utara 53 Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS1999. Bank Indonesia BI telah menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut. PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di Pebankan Indonesia. Gambar 4.1 Logo Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang melandasi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri BSM dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. Kantor pusat Bank Syariah Mandiri BSM berlokasi di Wisma Mandiri jalan M.H Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Sampai dengan tanggal per 01 Juli 2012, Bank Syariah Mandiri BSM memiliki 125 kantor cabang, 411 kantor cabang Universitas Sumatera Utara 54 pembantu, 22 unit pelayanan syariah, 55 kantor kas, 16 kantor layanan syariah 46 dan 85 payment point. BSM Cabang Bandung–Juanda BSM Dago sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak kantor cabang yang berada di Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di jalan Ir. H. Juanda No. 24 Kel. Citarum, Kec. Cibeunying, Bandung. Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung – Juanda ini telah berdiri sejak tahun 2002. Adapun visi dan misi dari Bank Syariah Mandiri yaitu sebagai berikut. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri ฀Visi Bank Syariah Mandiri “Menjadi Bank Syariah “terpercaya” pilihan mitra usaha. ฀Misi Bank Syariah Mandiri Berdasarkan rumusan visi diatas maka rumusan misi PT Bank Syariah Mandiri terdapat 5 butir yaitu sebagai berikut: 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. 4. Mengembangkan nilai-nilai Syariah universal. 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat. Universitas Sumatera Utara 55

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Harga Diri, dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Pada PT Bank SUMUT,Kantor Cabang Utama Medan

12 314 113

Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan, dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Badan Penanaman Modal Kota Medan

0 10 148

Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri dan Kebutuhan Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Central Santosa Finance Kantor Cabang Lubuk Pakam

22 140 144

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.Pelabuhan Indonesia 1 Medan

0 3 90

ANALISIS PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Kondang Motor Yamaha Surakarta.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Kondang Motor Yamaha Surakarta.

0 1 6

ANALISIS PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Penghargaan Dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt. Kondang Motor Yamaha Surakarta.

0 1 21

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Harga Diri, dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Pada PT Bank SUMUT,Kantor Cabang Utama Medan

0 0 11

Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Harga Diri, dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Pada PT Bank SUMUT,Kantor Cabang Utama Medan

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Motivasi - Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Petisah Medan

0 1 15