41
c. Sedangkan untuk indikator nilai semangat kebangsaan jenjang kelas tinggi 4-6 sebagai berikut:
1 turut serta dalam panitia peringatan hari pahlawan dan proklamasi kemerdekaan.
2 menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara di kelas, 3 menyanyikan lagu-lagu perjuangan,
4 menyukai berbagai upacara adat di nusantara, 5 bekerja sama dengan teman dari suku, etnis, budaya lain berdasarkan
persamaan hak dan kewajiban, 6 menyadari bahwa setiap perjuangan mempertahankan kemerdekaan
dilakukan bersama oleh berbagai suku, etnis yang ada di Indonesia.
C. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Winda Adi Utami pada tahun 2011 yang berjudul “Pengembangan Nilai Karakter Semangat
Kebangsaan Siswa Kelas V Menggunakan Metode Role Playing di SD Negeri Giripurno 1 Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang”,
menunjukkan bahwa nilai karakter semangat kebangsaan siswa kelas V mengalami
perkembangan setelah diberikan perlakuan berupa metode role playing. Hal ini terbukti dari skor observasi siswa yang cenderung meningkat dari perlakuan
pertama hingga perlakuan kedelapan. Skor rata-rata angket juga meningkat dari skor rata-rata angket awal yaitu 35,76 menjadi 45,96 dalam angket akhir yang
berarti meningkat sebesar 10,20. Hal tersebut menandakan bahwa nilai karakter semangat kebangsaa siswa mulai berkembang.
42
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dwi Putri Noviani pada tahun 2014 dengan judul penelitian “Penanaman Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam Pendidikan Karakter Kebangsaan Siswa di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta”. Hasil penelitian tersebut menggambarkan
bahwa 1 penanaman PKn dalam penanaman karakter kebangsaan secara implisit menunjukkan adanya rangsangan yang mampu mendorong terjadinya
transformasi nilai-nilai karakter dalam membentuk karakter siswa, meskipun dalam penanaman karakter kebangsaan belum mendapat perhatian khusus dari
guru maupun pihak sekolah,2 hambatan yang dialami guru PKn dalam pembentukan karaker kebangsaan siswa adalah terlalu banyak simbol, dan
materi yang over load serta tumpang tindih, keterbatasan waktu, keterbatasan metode dan media pembelajaran, serta kurang minat siswa dalam mempelajari
PKn, 3 upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan yang muncul adalah menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengigat simbol yang didukung dengan pemberian motivasi
dalam setiap pembelajaran. Berdasarkan fakta di atas dapat disimpulkan bahwa nilai karakter
semangat kebangsaan merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Upaya pengembangan nilai karakter semangat kebangsaan telah
dilakukan dengan berbagai metode. Nilai Karaker semangat kebagsaan ini tidak dapat tumbuh dan berkembang dalam diri individu tanpa adanya faktor-
faktor dalam diri individu maupun dari luar yang mempengaruhi.
43
D. Pertanyaan Penelitian