Pemberdayaan dan Pembudayaan Deskripsi Hasil Penelitian

82 Peneliti melakukan studi dokumentasi dengan salah satu RPP guru. Di dalam RPP, guru menggunakan penilaian karakter dengan lembar penilaian performan siswa. Dari data di atas menunjukkan bahwa guru melakukan penilaian karakter siswa dengan teknik yang berbeda-beda. Guru menggunakan skala sikap, pengamatan, penilaian teman sejawat, dan mengamati hasil jawaban soal esay siswa.

3. Pemberdayaan dan Pembudayaan

a. Melakukan upacara rutin sekolah. Untuk memperoleh data pelaksanaan upacara rutin sekolah, peneliti melakukan wawancara, obaservasi, dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil wawancara dengan kepala sekolah mendapat data bahwa setiap hari Senin di adakan upacara bendera jika cuaca mendukung dan kalender akademik tidak libur. Upacara 40 menit dengan petugas upacara anak-anak bergiliran dari kelas 4-6. Siswa berseragam merah putih, diadakan pengibaran bendera merah putih, penghormatan bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu wajib nasional. SD Unggulan Aisyiyah memang sekolah Islam, namun kami tidak berpikiran sempit, artinya, banyak sekolah Islam yang tidak mau menghormati atau mengkhultuskan bendera. Upacara bendera dilaksanakan untuk menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah gugur mendahului kita, merebut, mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dan itu ternyata tidak menimbulkan hal-hal 83 yang sifatnya syirik, melanggar syariat agama, tetap menjunjung tinggi merah putih. Bisa saja sekolah mengaburkan semangat kebangsaan pada siswa dengan mengrangi upacara bendera. SD Unggulan Aisyiyah memberi penghormatan kepada bendera itu tidak menggunakan sang saka merah putih namun, kepada Bendera Merah Putih. Hormat disini sebagai menghargai bendera merah mutih. Kemudian data hasil wawancara dengan guru dan siswa sepakat menunjukkan adanya pelaksanaan rutin upacara bendera hari senin hasil wawancara terlampir. Peneliti juga melakukan observasi terhadap pelaksanaan upacara bendera. Pada hari Sabtu, 13 Februari 2016, saat istirahat pertama dan istirahat kedua, siswa yang sebelumnya telah ditunjuk untuk melaksanakan upacara, melakukan latihan upacara. Latihan upacara di dampingi oleh wali kelasnya. Kemudian pada hari Senin, 15 Februari 2016, pukul 06.50, siswa-siswa sudah berkumpul di halaman upacara. Siswa mengatur diri pada posisi masing-masing. Siswa-siswi dan guru melakukan latihan upacara bendera sekali sebelum upacara dimulai. Anak yang terlambat langsung meletakkan tas di belakang barisan dan masuk kedalam barisan masing-masing. Peneliti berada di barisan siswa kelas 2 putri. Suasana kelas 2 sangat riuh. Guru pendamping berulangkali menegur siswa. Siswa kelas tinggi terlihat tenang dalam megikuti upacara bendera. Guru-guru juga khidmad mengikuti upacara bendera dan mengenakan atribut pakaian lengkap. Setelah selesai upacara, siswa- 84 siswa yang tidak tertib, terlambat, maupun tidak mengenakan atribut lengkap ada 35 siswa berjajar di halaman dan guru olahraga menanyai satu persatu alasan tidak tertib siswa dan meminta siswa untuk tidak mengulangi lagi. Setelah itu siswa diminta untuk membersihkan lapangan belakang sebelum masuk kelas. Peneliti mendapat dokumentasi berupa gambar siswa saat latihan upacara, upacara, dan membersihkan lapangan belakang. Selain upacara bendera, ada juga upacara saat Hizbul Wathan. Terkait dengan upacara Hizbul Wathan, peneliti mendapat data dari hasil wawancara dengan Guru Aw selaku koordinator HW bahwa di HW siswa rutin melakukan upacara pembukaan dan baris-berbaris. Dengan latihan baris-berbaris itu agar siswa diupacara hari Senin juga maksimal. Karena kalau hanya saat upacara saja nanti tidak maksimal karena waktunya hanya sebentar. Peneliti melakukan studi dokumentasi berupa jadwal pembina upacara bendera hari Senin. Dalam presensi tersebut dicantumkan bahwa SD Unggulan Aisyiyah melakukan upacara bendera hari Senin dengan rutin beserta jadwal petugas upacara dan pembina upacara. Peneliti juga memdapatkan dokumentasi berupa gambar saat siswa sedang melakukan upacara bendera hari Senin. Dari data di atas, terlihat bahwa SD Unggulan Aisyiyah melakuakan upacara bendera secara rutin dan upacara pembukaan HW. 85 Pelaksanaan upacara disesuaikan dengan jadwal kalender akademik dan cuaca. b. Melakukan upacara hari-hari besar nasional. Untuk mendapatkan data mengenai pelaksanaan upacara hari-hari besar, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan siswa. Data yang diperoleh dari wawancara kepala sekolah menyatakan bahwa setiap tanggal 17 Agustus diadakan upacara hari Kemerdekaan sedangkan pada tanggal 21 April melakukan upacara Hari Kartini. Semua warga sekolah mengenakan baju adat dan petugas upacaranya juga ibu- ibu semua. Hasil wawancara dengan siswa juga mengungkapkan data yang sama dengan kepala sekolah. Indikator ini tidak dapat diamati saat peneliti melakukan observasi penelitian. Terdapat dokumentasi berupa gambar saat siswa memperingati Hari Kartini. Dari data diatas dapat diketahui bahwa SD Unggulan Aisyiyah melakukan upacara hari-hari besar nasional. Terdapat dua upacara hari besar nasional yang rutin dilaksanakan oleh SD Unggulan Aisyiyah yaitu peringatan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus dan peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April. c. Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional. Untuk mendapatkan data penyelenggaraan peringatan hari-hari besar kepahlawanan nasional peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah dengan hasil yang sama dengan hasil data indikator 86 melakukan upacara hari-hari besar nasional. Data tersebut juga menunjukkan bahwa SD Unggulan Aisyiyah memperingati Hari Kemerdekaan dan hari Kartini. d. Memiliki program melakukan kunjungan ke tempat bersejarah. Data mengenai kunjungan ke tempat bersejarah SD Unggulan Aisyiyah di peroleh dengan wawancara kepada kepala sekolah. Hasil wawancara sebagai yaitu secara berkala setiap semester ganjil SD Unggulan Aisyiyah mengadakan kunjungan studi di tempat-tempat bersejarah yaitu di Museum Jogja Kembali, Benteng Verdenburg, dan Taman Pintar. SD Unggulan juga pernah belajar nasionalisme di Kodim Bantul. Sedangkan berdasarkan study dokumentasi dikelas IVB terdapat dokumentasi berupa gambar seluruh siswa kelas berkujung ke Candi Prambanan. Hal ini menunjukkan bahwa selain agenda rutin sekolah, kelas IVB juga mempunyai agenda tersendiri untuk melakukan kujungan ke tempat bersejarah. Ketika observasi penelitian, tidak ada jadwal untuk melakukan kunjungan study ke tempat bersejarah. Peneliti mendapat informasi dari guru Dw dan Kd bahwa pada tanggal 24 Februari 2016, kelas 3 dan 4 juga melakukan outbond di Gua Slarong. Data di atas menunjukkan bahwa untuk menanamkan karakter semangat kebangsaan, SD Unggulan Aisyiyah mempunyai kegiatan study wisata ke tempat bersejarah setiap semester ganjil. Selain agenda 87 sekolah, kelas IVB juga mempunyai agenda sendiri untuk melakukan kunjungan ke tempat bersejarah. e. Mengikuti lomba pada hari besar nasional. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, disebutkan bahwa SD Unggulan Aisyiyah mengikuti lomba baris-berbaris tingkat kabupaten. Pada tahun 2015, Pleton inti putri mendapat juara 1 dan pleton inti putra mendapat juara 3. Terdapat dokumentasi gambar tropi juara peton inti. Data ini menunjukkan bahwa SD Unggulan Aisyiyah senantiasa mengikuti lomba-lomba pada hari besar nasional. f. Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial –ekonomi. Data untuk indikator bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial –ekonomi, sama dengan data keteladanan dengan indikator bekerjasama dengan teman dari suku, etnis berbeda dengan persamaan hak dan kewajiban. Hanya saja data disini ditambah dengan hasil observasi mengenai status sosial anak, dimana dari hasil observasi di ketahui banyak siswa yang diantar ke sekolah menggunakan mobil. Selain itu dari wawancara dengan siswa juga diketahui bahwa ada siswa yang merupakan anak dari artis terkenal, anak pejabat, dan sebagian besar siswa berasal dari keluarga menengah keatas. Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa SD Unggulan Aisyiyah dapat bekerja sama dengan teman sekelas yang 88 berbeda suku, etnis, status sosial-ekonomi. Meraka senantiasa berbaur bersama. g. Mendiskusikan hari-hari besar nasional. Dari hasil wawancara dengan guru Fn, di dapat data bahwa siswa tidak tertarik untuk melakukan diskusi mengenai hari hari besar nasional. Dalam observasi, peneliti juga tidak menemukan adanya siswa yang berdiskusi mengenai hari-hari besar nasional. Dokumentasi juga tidak ada data mengenai siswa yang berdiskusi tentang hari besar nasional. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada diskusi hari besar nasional kecuali ada tugas yang berkaitan dengan materi tentang hari-hari besar nasional. Siswa kurang diajarkan mengenai diskusi hari-hari besar nasional. h. Kebijakan yang dilakukan sekolah dalam penanaman nilai karakter semangat kebangsaan. Deskripsi mengenai kebijakan sekolah dalam penanaman nilai karakter semangat kebangsaan sebagai berikut. Dari wawancara dengan kepala sekolah didapat hasil bahwa kepala sekolah mengharapkan guru- guru menyisipkan karakter nasionalisme. Bisa saja sekolah mengaburkan semangat kebangsaan pada siswa dengan mengurangi upacara bendera. Penghormatan kepada bendera itu tidak menggunakan sang saka merah putih namun, kepada Bendera Merah Putih. Hormat disini sebagai menghargai bendera merah mutih bukan mengkhultuskan bendera. 89 Guru harus punya integritas terhadap agama dan terhadap negara. Selain itu setiap ada kegiatan, karyawan selalu dilibatkan dalam kepanitiaan dan dalam pemasangan bendera-bendera. Sekolah juga mengibarkan bendera setiap hari dan tidak pernah kami turunkan kecuali bendera rusak di depan halaman sekolah. Hal ini belajar dari Malaysia ketika kunjungan studi di Malaysia dan Singapura. Setiap pagi sekolah menyetelkan lagu nasional dan daerah. Sebelum pelajaran dimulai setiap hari siswa juga diminta untuk menyanyikan lagu wajib nasional dan lagu daerah. Siswa di himbau untuk membeli produk Bantul. Dulu setiap guru wajib memakai pin bendera merah putih. Jika ada lomba-lomba kami juga mengikuti lomba- lomba tersebut. Dulu semester satu wajib setiap pagi menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib Nasional. Selain itu dari hasil observasi peneliti, di setiap kelas dipasangi gambar presiden, wakil presiden, dan garuda pancasila serta beberapa kelas terdapat bendera merah putih. Di dinding kelas 6 dan 5 juga ada gambar-gambar pahlawan nasional. Di tangga menuju perpustakaan terdapat gambar-gambar pahlawan nasional lengkap dengan profil dan perjuangannya. Terdapat dokumentasi berupa gambar setiap kebijakan. Dokumentasi ini berguna untuk bukti pelaksanaan kebijakan tersebut. Dari data-data diatas menunjukkan bahwa SD Unggulan Aisyiyah mempunyai berbagai kebijakan untuk menanamkan karakter 90 semangat kebangsaan. Kebijakan tersebut ditujukan untuk lingkungan, guru, karyawan, dan siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian.

Dokumen yang terkait

PERAN GURU BK DALAM PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KEJUJURAN DI SD AISYIYAH UNGGULAN GEMOLONG Peran Guru BK dalam Penanaman Karakter Disiplin dan Kejujuran di SD Aisyiyah Unggulan Gemolong Tahun Ajaran 2016/2017.

0 8 13

PERAN GURU BK DALAM PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KEJUJURAN DI SD AISYIYAH UNGGULAN GEMOLONG Peran Guru BK dalam Penanaman Karakter Disiplin dan Kejujuran di SD Aisyiyah Unggulan Gemolong Tahun Ajaran 2016/2017.

0 7 17

PENDAHULUAN Peran Guru BK dalam Penanaman Karakter Disiplin dan Kejujuran di SD Aisyiyah Unggulan Gemolong Tahun Ajaran 2016/2017.

0 9 7

PENANAMAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Penanaman Karakter Semangat Kebangsaan Dan Cinta Tanah Air Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan Di Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 4

0 5 10

PENANAMAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Penanaman Karakter Semangat Kebangsaan Dan Cinta Tanah Air Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Hizbul Wathan Di Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus SMP Muhammadiyah 4

0 5 16

PENDAHULUAN Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Pendidikan Berbasis Karakter Di SD Aisyiyah Unggulan Gemolong Kabupaten Sragen.

0 1 11

PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI PADA SISWA KELAS IV DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL.

0 3 307

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 186

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL.

0 2 212

jurnal Pendidikan Karakter Penumbuhan Semangat Kebangsaan untuk Memperkuat Karakter Indonesia melalui Pembelajaran Bahasa

0 0 16