Data Kuantitatif TEKNIK ANALISA DATA

3.6.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data hasil belajar kognitif siswa yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata, median, skor terendah dan skor tertinggi. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. 3.6.1.1 Mean Menurut Sugiyono 2011:49 mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Hal itu dapat dirumuskan seperti rumus berikut: Me = Keterangan: Me = mean rata-rata ∑ = Epsilon baca jumlah x i = nilai x ke i sampai ke n N = Jumlah individu 3.6.1.2 Median Median adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil. Keterangan : Md = Median Md = b + p│ n−F � │ b = batas bawah, dimana median akan terletak n = banyak datajumlah sampel p = panjang kelas interval F = Jumlah semua frekuensi sebelum Kelas median f = Frekuensi Kelas median 3.6.1.3 Modus Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut. Keterangan : Mo = Modus b = batas klas interfal dengan frekuensi terbanyak p = panjang klas interfal b1 = frekuensi pada kelas modus frekuensi pada kelas interfal terbanyak dikurangi kelas interfal terdekat sebelumnya b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi klas interfal berikutnya. 3.6.1.4 Persentase Ketuntasan Belajar Menurut Djamarah dan Zain 2006: 107 keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut. a. Istimewa maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa. Mo = b + p │ � � +� │ b. Baik sekali optimal apabila sebagian besar 76 s.d. 99 bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. c. Baik minimal apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60 s.d. 75 saja dikuasai oleh siswa. d. Kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai oleh siswa. Berdasarkan tingkatan keberhasilan tersebut, Djamarah dan Zain 2006: 108 menyebutkan bahwa: a. apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal, atau bahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru; b. apabila 75 atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang di bawah taraf minimal, maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan remedial. Sedangkan Aqib 2010: 205 menyebutkan rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar: P = n n x 100 Aqib, 2010: 205 Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Belajar Siswa Kriteria Tuntas Kualifikasi Individual Klasikal ≥ 65 ≥ 75 Tuntas 65 75 Tidak tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran IPS SDN Tambakaji 03 Kota Semarang

3.6.2 Data Kualitatif