garis lurus antara dua tahun yang mengapitnya. Missing data pada tahun-tahun awal, diisi dengan backcasting dengan trend linier. Jika diperoleh informasi
bantuan dari sumber lain berupa rasio-rasio tertentu atau lainnya, maka backcasting tidak dilakukan. Penjelasan operasional variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Total PDB Y merupakan penjumlahan konsumsi akhir rumah tangga dan
lembaga pemerintah nirlaba, konsumsi akhir pemerintah, pembentukan modal bruto dan ekspor neto. Pembentukan modal bruto merupakan pembentukan
modal tetap bruto gross fixed capital formation ditambah dengan perubahan stok change of inventory. Investasi dalam penelitian didekati dengan
pembentukan modal tetap bruto, karena yang terlibat langsung dalam proses produksi adalah modal tetap. Penghitungan PDB dengan pendekatan
pengeluaran demand memiliki selisih dengan PDB menurut sektoral atau pendekatan produksi sisi supply. Selisih ini disebut sebagai discrepancy
statistic. Oleh karena itu persamaan pendapatan nasional PDB dalam model juga dikoreksi dengan perubahan stok dan discrepancy statistic.
2. Disposable Income YD merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan, yaitu
pendapatan PDB setelah dikurangi dengan pajak dan ditambah dengan subsidi.
3. Konsumsi akhir rumah tangga C merupakan nilai pasar dari semua barang
dan jasa termasuk barang tahan lama yang dibeli oleh rumah tangga. Termasuk di dalamnya konsumsi akhir lembaga pemerintah nirlaba. Konsumsi C
dibedakan menjadi konsumsi makanan CF dan konsumsi non makanan CNF, berdasarkan porsi konsumsi makanan-non makanan hasil SUSENAS,
BPS.
4. Konsumsi produk pertanian sebagai input CA merupakan nilai
penggunaan produk pertanian sebagai bahan baku sektor industri, yang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai bahan baku tidak semua input dari
sektor industri yang mengolah produk pertanian, yakni subsektor 15 sampai dengan 21 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI, BPS.
5. Investasi dalam penghitungan PDB mencakup investasi swasta dan pemerintah. Nilai total investasi otomatis dapat diperoleh dari komponen Pembentukan
Modal Tetap Bruto PMTB dalam PDB menurut pengeluaran. PMTB dihitung berdasarkan arus barang commodity flows, sementara dari struktur
pengeluaran pemerintah dapat diketahui investasi pemerintah belanja modal. Investasi swasta IS merupakan selisih antara total investasi dengan investasi
pemerintah GEI.
6. Pengeluaran pemerintah GE merupakan pengeluaran dalam rangka
operasional aktivitas penyediaan barang dan jasa oleh pemerintah. Dalam klasifikasi World Economic Outlook WEO IMF dan World Development
Indicators WDI World Bank, pengeluaran pemerintah meliputi empat kategori; pengeluaran pemerintah untuk konsumsibelanja akhir pegawai,
barang dan jasa atau sebut saja sebagai pengeluaran rutin GER, pengeluaran pemerintah untuk belanja modal GEI, pengeluaran pemerintah
untuk subsidi dan transfer lainnya GES dan pengeluaran lain GEO seperti pembayaran bunga pinjaman, dividen, provision for consumption of
fixed capital dan lainnya. Pengeluaran pemerintah yang dimaksud adalah gabungan antara pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah,
sebagaimana disebutkan dalam World Development Indicator sebagai sumber data.
7. Penerimaan pemerintah government revenue, GR merupakan penerimaan
yang diterima pemerintah dari pajak TAX dan bukan pajak NTAX. Penerimaan pajak berasal dari pajak barang dan jasa, pajak pendapatan dan
pajak perdagangan internasional. Pajak perdagangan internasional dibedakan menjadi: penerimaan pajak dari tarif impor CAFTA TAXCAFTA dan
penerimaan pajak dari tarif impor di luar CAFTA TAXNCAFTA. Sedangkan NTAX antara lain adalah penerimaan dari social contributions dan penerimaan
lainnya seperti fines, fees, rent, serta pendapatan dari property dan penjualan. Hutang grants juga tergolong dalam penerimaan tetapi tidak termasuk dalam
konsep ini.
8. Ekspor dan impor dibedakan menurut 5 lima kategori produk; pertanian non
pangan, produk pangan, non pertanian, kelapa sawit dan kelompoknya SITC 42 serta karet dan kelompoknya SITC 23, serta menurut 4 empat
asaltujuan barang; Indonesia, ASEAN, China dan rest of the world ROW. Pengkategorian produk tadi merujuk pada UNCTAD seperti pada subbab
konsep dan pengukuran halaman 49-50. Dalam penghitungan total ekspor dan impor, termasuk di dalamnya eksporimpor jasa. Namun yang dianalisis
hanyalah eksporimpor barang terkait dengan tarif masuk, sedangkan eksporimpor jasa dianggap eksogen. Ekspor neto net export atau neraca
perdagangan adalah selisih antara ekspor dengan impor, sedangkan ekspor bruto adalah penjumlahan antara ekspor dengan impor. Oleh karena konteks
yang diteliti adalah tarif masuk, maka nilai ekspor Indonesia ke negara mitra diasumsikan sama dengan nilai impor negara mitra dari Indonesia. Sebagai
contoh ekspor pangan Indonesia ke China XFIC sama dengan impor pangan China dari Indonesia MFCI, dan seterusnya.
Agregasi untuk variabel-variabel di atas dilakukan dengan cara sebagai berikut. ASEAN merupakan penjumlahan 9 sembilan negara ASEAN di luar
Indonesia, yaitu Malaysia, Thailand, Philipina, Singapura, Vietnam, Brunei, Laos, Kamboja dan Myanmar. Timor Leste tidak disertakan. ROW dihitung dari total
dunia dikurangi dengan ASEAN, Indonesia dan China. Data diukur dalam nilai konstan US tahun 2000, yang bersumber dari WDI World Bank. Beberapa
missing data negara tertentu pada tahun-tahun tertentu dilengkapi dari data IMF, UN dan ADB. Untuk ekspor-impor antar negara per kelompok komoditas,
diperoleh dari UNCTAD. Dalam hal nilai real belum tersedia, deflator untuk nilai real diperoleh dari rasio antara PDB dalam current price dengan PDB dalam
constant price yang tersedia di WDI.
9. Suku bunga merepresentasikan rata-rata tingkat suku bunga yang dihitung
dengan rata-rata tertimbang untuk pinjaman swasta dan pemerintah dengan besarnya pinjaman sebagai bobot. Suku bunga deposito deposit interest
rate, RD adalah tingkat pengembalianpembayaran yang diberikan oleh bank komersial kepada nasabah atas dana yang mereka simpan. Suku bunga
pinjaman lending interest rate, RL adalah tingkat biaya yang ditetapkan oleh bank komersial kepada peminjam. Selisih antara lending dengan deposit
interest rate disebut sebagai interest rate spread. Real interest rate adalah tingkat suku bunga setelah dikoreksi dengan tingkat inflasi. Suku bunga