80 kategori pertanian non pangan masih termasuk karet alam. Negara ASEAN lain
juga produsen kedua komoditi tersebut, sementara China bukan importir utama.
Tabel 14. Perbandingan RCA dan RO Beberapa Negara CAFTA, 1999-2010
Negara Revealed Comparative
Advantage RCA Regional Orientation
RO 1999-2004
2005-2010 1999-2004
2005-2010
1 2
3 4
5
A. Pangan all food items
Indonesia 1.50
2.18 1.09
1.02 China
0.65 0.40
1.48 1.57
Malaysia 1.02
1.41 1.15
1.00 Thailand
2.03 1.80
0.69 0.65
Philipina 0.74
0.95 0.67
0.53 Vietnam
3.38 2.88
0.86 0.93
B. Pertanian Non pangan Agricultural Raw Material
Indonesia 2.37
3.98 1.19
0.95 China
0.45 0.32
0.91 1.02
Malaysia 1.37
1.65 0.77
0.96 Thailand
2.17 3.17
1.75 2.07
Philipina 0.30
0.39 0.73
0.93 Vietnam
1.22 2.48
3.03 5.17
C. Produk Industri Non Pangan Manufactured Goods Indonesia
0.73 0.61
1.14 1.00
China 1.22
1.38 0.92
0.94 Malaysia
1.06 1.00
0.96 0.97
Thailand 1.00
1.08 0.95
0.94 Philipina
1.23 1.27
0.98 0.97
Vietnam 0.66
0.81 0.42
0.48
Sumber: diolah dari UNCTADStat Keterangan:
All food items adalah SITC 0 + 1 + 22 + 4 Agricultural raw materials adalah SITC 2, selain 22, 27 dan 28
Manufactured goods adalah SITC 5 sampai dengan 8, selain 667 dan 68
Perbandingan Complementary dan Export Similarity antar Negara
Komoditas unggulan dalam perdagangan Indonesia diantaranya adalah kelapa sawit dan karet alam. Menjadi unggulan karena kedua komoditas tersebut
banyak diproduksi oleh produsen domestik, serta diminati oleh negara lain salah satunya China. Fenomena ini menggambarkan potensi keuntungan yang dapat
dinikmati Indonesia dalam perdagangan regional. Matching antara ekspor dengan permintaan impor ini tergambar dalam indikator indeks complementarity. Tetapi
bukan hanya Indonesia yang memproduksi kedua komoditas ini, Thailand adalah produsen karet alam terbesar di dunia, sementara Malaysia penghasil kelapa sawit.
Kesamaan produk Indonesia dengan negara tetangga ini, dengan pasar yang relatif sama, maka akan memunculkan tekanan kompetisi. Tekanan kompetisi memang
dapat menciptakan inovasi-inovasi baru dalam rangka memenangkan persaingan, namun efek jangka pendeknya adalah menurunnya harga atau
menurunnya tingkat ekspor. Kesamaan produk ekspor suatu negara dengan negara