45 240
n = 1 + 240 0,1
2
n = 70,5 jumlah sampel dibulatkan menjadi 71 orang.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam peneitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer dari penelitian ini
adalah dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. 2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan literatur dengan mempelajari berbagai tulisan dan buku – buku,
jurnal – jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara Wawancara merupakan suatu jenis pengumpuan data dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan lisan terhadap narasumber untuk mendapatkan informasi. b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpuan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada agen call center PT. Telkomsel Medan”.
Universitas Sumatera Utara
46 c. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku – buku, jurnal – jurnal
penelitian, majalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1
Uji Validitias
Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur Situmorang, 2011:76. Uji validitas untuk menguji data yang
didapat apakah valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Dalam hal ini uji validitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari
responden penelitian yaitu karyawan yang bekerja sebagai agen call center PT. Telkomsel Medan. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program
SPSS, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika rhitung rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid
b. Jika rhitungrtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Hasil Uji Validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut
Tabel 3.3 Uji Validitas
Item Corrected Item-
Total Correlation r
tabel
Keterangan Q
1
.627 0,361
Valid Q
2
.549 0,361
Valid Q
3
.442 0,361
Valid Q
4
.631 0,361
Valid Q
5
.572 0,361
Valid Q
6
.441 0,361
Valid Q
7
.469 0,361
Valid Q
8
.421 0,361
Valid
Universitas Sumatera Utara
47 Q
9
.552 0,361
Valid Q
10
.487 0,361
Valid Q
11
.666 0,361
Valid Q
12
.751 0,361
Valid Q
13
.586 0,361
Valid Q
14
.563 0,361
Valid Q
15
.437 0,361
Valid Q
16
.631 0,361
Valid Q
17
.751 0,361
Valid Q
18
.573 0,361
Valid Q
19
.627 0,361
Valid Q
20
.549 0,361
Valid Q
21
.536 0,361
Valid Q
22
.392 0,361
Valid Q
23
.705 0,361
Valid Q
24
.675 0,361
Valid Q
25
.646 0,361
Valid Q
26
.586 0,361
Valid Q
27
.548 0,361
Valid Q
28
.524 0,361
Valid Q
29
.411 0,361
Valid Q
30
.563 0,361
Valid Q
31
.481 0,361
Valid Q
32
.617 0,361
Valid Q
33
.675 0,361
Valid Q
34
.689 0,361
Valid Q
35
.387 0,361
Valid Q
36
.469 0,361
Valid Q
37
.631 0,361
Valid Q
38
.476 0,361
Valid Q
39
.388 0,361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361 dengan demikian seluruh
pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas instrumen. Setelah semua butir pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
48 dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas instrumen.
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Situmorang dan Lufti, 2011:79. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan program SPSS, butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria
sebagai berikut: 1. Jika ralphartabel maka pernyataan reliabel
2. Jika ralphartabel maka pernyataan tidak reliable Uji Reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Reliabilitas Variabel
Cronbachs Alpha N of Item
r
tabel
Keterangan 0,948
39 0,80
reliabel
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Berdasarkan Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,948 rtabel 0,80. Dengan demikian kuesioner yang diajukan dinyatakan
reliabel. 3.10
Teknis Analisis Data
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode deskriptif dilakukan untuk menganalisis data penelitian dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan
menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran mengenai topik yang dibahas.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Universitas Sumatera Utara
49 Model regresi berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum
data tersebut dianalisis adapun syarat asumsi klasik tersebut meliputi :
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data yang dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau
mendekati normal yakni tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality
Probability Plot dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik Situmorang dan Lufti, 2011 : 100.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varian gangguan berbeda dari suatu pengamatan, model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Jika
sebuah varian sama, maka dikatakan homokedastisitas dan apabila varian berbeda, maka dikatakan terjadi heterokedastisitas. Alat untuk
mengujinya terbagi dua yaitu, dengan analasis grafik dan analisis residual yang berupa statistic Situmorang dan Lufti, 2011 : 108
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara
sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya
Universitas Sumatera Utara
50 gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas Situmorang dan Lufti, 2011 : 133. 3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti
menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product for Service Solution, agar hasil yang diperoleh lebih terarah.
Analisis regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan : Y
= Prestasi kerja a
= Konstanta b1, b2, b
3
= Koefisien regresi berganda X
1
= Komunikasi Organisasi X
2
= Kepuasan Kerja
X
3
= Komitmen Organisasi e
= Standard Error
Universitas Sumatera Utara
51
3.11 Pengujian Hipotesis
3.11.1 Uji Signifikansi Secara Simultan Serempak Uji-F
Menguji signifikansi pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat dilakukan dengan uji-F. Bentuk pengujiannya adalah sebagai
berikut : a. Ho : b1=b2=b3= 0 , artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3. b. Ha : b1, b2, b3
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3 terhadap
variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
a. Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
b. Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.11.2 Uji Signifikansi secara Parsial Uji-t
Uji-t dilakukan menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel teikat.
a. Ho : b1 = b2 = b3 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3 terhadap
variabel terikat Y. b. Ha : b1
≠ b2 ≠ b3 ≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3 terhadap
variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
52 Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a. Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 b. Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.12.3 Koefisien Determinan R
2
Koefisien Determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1, X2, dan X3
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerapkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
veriabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1, X2 dan X3 terhadap variabel
terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1
Sejarah Singkat PT. Telkomsel, Tbk
Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler GSM kedua di Indonesia, dengan layanan paskabayarnya yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei
1995. Waktu itu kepemilikan saham Telkomsel adalah PT Telkom 51 dan PT Indosat 49. Kemudian pada November 1997 Telkomsel menjadi operator
seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan prabayar GSM. Telkomsel ini mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia, dengan
26,9 juta pelanggan dan memiliki market share sebesar 55 Maret 2006. Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu SimPATI prabayar, KartuAS
prabayar, serta KartuHALO paskabayar. Saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM 65 dan perusahaan telekomunikasi Singapura SingTel 35.
TELKOM merupakan BUMN Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedang SingTel merupakan perusahaan yang
mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Pada tahun 1995, secara resmi Telkomsel mendapat izin untuk
memberikan jasa telekomunikasi selular GSM, setelah sebelumnya sukses sebagai pilot project Telkom dalam proyek percontohan GAM do Batam. Hal berbeda
dengan operator lain, Telkomsel mulai membangun jaringan dan melayani pelanggannya dari luar jawa yakni Batam, Medan daerah lainnya. Selanjutnya
Pada tahun 1996, Telkomsel mulai beroperasi di ibu kota Jakarta dan berhasil 61
Universitas Sumatera Utara
54 melayani seluruh propinsi yang ada di Indonesia,hal ini ditandai denagn
pengoperasian layanan Telkomsel di Ambon dan jayapura. Telkomsel menjadi pelopor kartu prabayar isi ulang di ASIA dan
meluncurkan prodak pertamanya simPATI, kartu ini diluncurkan saat krisis ekonomi sedang melanda tahun 1997, dimana Telkomsel memberikan solusi
kepada para pengguna jasa selular yang memulia melakukan pengontrolan anggaran komunikasinya. Selain itu juga Telkomsel mendapat sertifikat ISO 9002
untuk Costumer Service On-Line dari PT Tuv Rheinland Jerman, yang menandai layanan pelanggan Telkomsel telah memenuhi standarisasi mutu internasional.
Telkomsel pada tahun 1998 membuat program baru untuk mengembangkan jaringannya dengan mencanangkan Word Class Operator
sebagai tolak ukur standar layanan.Positioning baru kartu prabayar Telkomsel dengan nama simPATI Nusantara yang bermottokan Dengan simPATI tetap
terkendali , dimana simPATI yang sebelumnya hanya digunakan di area registrasinya, kini simPATI bisa digunakan di seluruh Indonesia.
Untuk tahun 1999, implementasi BIANCA Billing and Customer Care menggantikan system billing lama, menandai peristiwa penting Telkomsel dalam
menjalankan bisnisnya. BIANCA memungkinkan berbagai proses dapat dilakukan secara serempak, seperti : informasi pelanggan, pencatatan percakapan hingga
produksi tagihan invoice. 62 Predikat pelayanan terbaik untuk kategori operator selular : The in
Achieving Costumer Satisfaction Toward Service Quality dari lembaga survei frontier bekerja sama dengan majalah SWA. Pada tahun 2000, Telkomsel
Universitas Sumatera Utara
55 mempelopori layanan Mobile Banking di Indonesia bekerja sama dengan bank
Panin, yang merupakan inovasi Tekomsel dalam mengintegrasikan system teknologi telekomunikasi dan informasi dalam sistem banking.
Disini Telkomsel juga merupakan operator terkemuka layanan telekomunikasi seluler di Indonesia dengan pangsa pasar dan pendapatan saham.
Pada akhir Maret 2009, Telkomsel memiliki 72.1 juta pelanggan yang berdasarkan statistik industri mewakili pangsa pasar yang diperkirakan sekitar
50. Telkomsel menyediakan layanan selular di Indonesia, melalui nasional sendiri dual-band GSM 900-1800 MHz, jaringan 3G, dan internasional, melalui
341 mitra roaming internasional di 180 negara akhir Maret 2009. Pada September 2006, Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia untuk
meluncurkan layanan 3G. Perusahaan menyediakan pelanggan dengan pilihan antara dua-kartu
prabayar simPATI dan Kartu As, atau pasca-bayar kartuHALO layanan, serta berbagai layanan nilai tambah dan program. Pada 20 Maret 2009, Telkomsel dan
Apple South Asia Pte. Ltd meluncurkan iPhone 3G di Indonesia dengan harga disesuaikan rencana untuk semua pelanggan Telkomsel berharga.
Telkomsel beroperasi di Indonesia telah tumbuh secara substansial sejak peluncuran komersial pasca layanan dibayar pada tanggal 26 Mei 1995. Pada 63
November 1997, Telkomsel menjadi operator telekomunikasi seluler pertama di Asia yang memperkenalkan GSM dapat diisi ulang layanan pra-bayar. Pendapatan
kotor Telkomsel telah tumbuh dari Rp 3.59 triliun pada tahun 2000 menjadi Rp 44.42 triliun pada tahun 2008. Selama periode yang sama, jumlah pelanggan
Universitas Sumatera Utara
56 selular Telkomsel meningkat dari sekitar 1,7 juta seperti pada 31 Desember 2000
untuk 65.3 juta pada 31 Desember 2008. Telkomsel memiliki jangkauan jaringan terbesar dari salah satu operator
selular di Indonesia, menyediakan jangkauan jaringan yang mencapai lebih dari 95 dari jumlah penduduk Indonesia dan merupakan satu-satunya operator di
Indonesia yang mencakup seluruh negara, provinsi dan kabupaten, baik semua kecamatan di Sumatra, Jawa, dan Bali. Disini Perusahaan Telkomsel
menawarkan GSM Dual Band 900 1800, GPRS, Wi-Fi, EDGE, dan 3G Teknologi.
4.1.2 Produk dan Layanan Telkomsel A.
Produk Telkomsel Saat ini, Telkomsel mempunyai beberapa produk, yaitu :
1. KartuHALO 2. SimPATI
3. Kartu As 4. Kartu As Flexi yang merupakan gabungan dari operator Flexi yang akan
ditutup dan semua pelanggan dipindahkan ke kartu ini. 5. Telkomsel Flash
6. Kartu Facebook 7. Kartu LOOP.
Universitas Sumatera Utara
57
B. Layanan Telkomsel
1. Telkomsel Poin
Program TELKOMSELpoin merupakan program loyalitas pelanggan yang ditujukan untuk seluruh pelangan TELKOMSEL. Program ini bertujuan untuk
memberikan penghargaan kepada para pelanggan TELKOMSEL yang telah setia menggunakan produk dan layanan dari TELKOMSEL. Pelanggan Telkomsel
dapat menukar poin yang dimilkiki dengan berbagai program yang ditawarkan call center ke UMB 700 atau call center 133 untuk postpaid dan 155 untuk
prepaid. Bukan hanya hadiah pilihan yang bisa dimenangkan, poin juga dapat ditukar dengan hadiah langsung berupa gratis pulsa, gratis sms, dan merchandise
menarik atau diskon di ratusan merchant TELKOMSEL dan dapat diikutsertakan pada program lelang TELKOMSEL POIN. Untuk pengecekan pemenang via sms
dengan ketik WIN kirim ke 777, sms ke 777 dikenakan tarif normal. 2.
HSPA+
Mulai September 2009, Telkomsel menambah layanan HSPA+ dengan kecepatan akses hingga 21 mbps yang rencananya akan diterapkan di 24 kot di
Indonesia hingga akhir tahun 2010. Sayangnya realisasinya belum berjalan maksimal sehingga sebagian besar penggunanya hanya mendapatkan akses kurang
dari 64 kbps.
3. GraPARI
GraPARI adalah akronim dari Garaha Pari Sraya yang dijadikan nama pusat layanan pelanggan Telkomsel. Nama tersebut berasal dari bahasa sansekerta
yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai tanda penghargaan
Universitas Sumatera Utara
58 atas diresmikannya kantor pelayanan Telkomsel di Yogyakarta. Sejak saat itu
seluruh pusat layanan pelanggan Telkomsel ditetapkan dengan nama GraPARI Telkomsel. Selain bertindak sebagai pusat layanan pelanggan yang memfokuskan
diri untuk melayani para pelanggannya, GraPARI juga menyediakan penjualan produk seperti kartuHALO dan simPATI. GraPARI tidak menjual perangkat
telpon seluler kecuali apabila ada kebijaksanaan tertentu untuk menjual dalam bentuk paket produk Telkomsel yang tidak selalu dilakukan. Bila ada pelanggan
yang ingin membeli perangkat telepon seluler terpisah dari produk Telkomsel maka GraPARI akan menyarankan untuk mendapatkannya di dealer resmi, toko
eksklusif maupun ritel yang telah bekerja sama dengan telkomsel.
4.1.3 Visi dan Misi Telkomsel VISI:
Visi adalah pedoman bagi perusahaan yang merupakan suatu keinginan terhadap keadaan di masa yang akan datang. Telkomsel memiliki visi yang
dijadikan acuan untuk pengembangan perusahaan ke depan yaitu ; The Indonesia wireless telecommunication solutions company. Telkomsel penyedia solusi
nirkabel terkemuka di Indonesia Sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel terkemuka di Indonesia, Telkomsel selalu berusaha menyediakan layanan seluler
seluas-luasnya berstandar layanan kelas dunia dan mengacu pada kepuasan pelanggan.
MISI:
Misi merupakan penjabaran secara tertulis mengenai makna visi yang mengandung falsafah atau nilai-nilai yang harus tertanam dalam tingkah laku
Universitas Sumatera Utara
59 seluruh organisasi perusahaan. Misi yang diamanatkan dalam perusahaan adalah :
First choice wireless telecommunication solutions provider in Indonesia working in partnership with shareholders and other alliances to create value for investors,
employee and the nation Menjadi pilihan utama sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel di Indonesia yang bekerjasama dengan para pemegang
saham dan mitra usaha lainnya untuk menghasilkan nilai tambah bagi investor penanam modal, karyawan dan negara. Bekerjasama dengan para pemegang
saham dan mitra usaha agar dapat menghasilkan nilai tambah bagi penanam modal, karyawan dan negara, diharapakan dapat menjadikan Telkomsel sebagai
penyedia solusi telekomunikasi nirkabel di Indonesia.
4.1.4 Logo Perusahaan
Sumber: PT. Telkomsel Medan
Gambar 4.1 Logo PT. Telkomsel Medan
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan spesifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan
sampai batas tertentu, dan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan
usahanya. Struktur organisasi merupakan faktor yang memegang peranan penting sebagai petunjuk dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian,
Universitas Sumatera Utara
60 selain itu struktur organisasi dapat berfungsi sebagai upaya untuk mencapai
lancarnya kegiatan perusahaan. Pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu
perusahaan berjalan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain struktur organisasi berguna untukk menghindari terjadinya penyelewengan-penyelewengan sehingga
tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Dengan demikian, struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi
departemen atau posisi pegawai dalam perusahaan serta bagaimana hubungan antar satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan
komunikasi formal. Dengan hal tersebut, dapat tercapai suatu tim kerja yang solid dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
PT. Telkomsel mempunyai struktur perusahaan yang terdiri dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagi bagian dan daerah
pengoperasiannya. Perusahaan sehari-hari dipegang oleh suatu manajemen organisasi pemberi wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah
dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian utam langsung berada dibawahseorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada. Struktur organisasi
perusahaan memiliki peran yang penting untuk menjelaskan fungsi, tugas, tanggungjawab, dan wewenang perusahaan untuk mencapai mekanisme yang
efektif dan efisien. Adapun struktur dari PT. Telkomsel dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
61
Sumber: PT. Telkomsel
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Telkomsel
Internal Communicat
i President Director
VP. Corporate Communication
GM. Corporate Communication
GM. Office Management
GM. General Affair
Community Care Group
Eksternal Communicat
i
Corporate Communication
Regional Regional I
Corporate Communication
Regional Regional V
Corporate Communication
Regional Regional IX
Corporate Communication
Regional Regional II
Corporate Communication
Regional Regional VI
Corporate Communication
Regional Regional X
Corporate Communication
Regional Regional III
Corporate Communication
Regional Regional VII
Corporate Communication
Regional Regional IV
Corporate Communication
Regional Regional VIII
Universitas Sumatera Utara
62
4.1.6 Uraian Tugas A.
Departemen Corporate Communication
a. Mengimplementasikan program komunikasi untuk mendukung image perusahaan Telkomsel.
b. Mengimplementasikan program komunikasi untuk mengelola dan memperbaiki komunikasi internal mendukung penciptaan kondisi kondusif di
Telkomsel.
1. Manajemen Hubungan Eksternal
a. Mengelola hubungan baik dengan media channel melalui wartawan dan secara institutional, dengan stakeholder pemerintah badan regulasi
lainnya, badan non-pemerintahan yang relevan secara manajemen dan korporat,dsb , public opinion maker.
b. Menganalisa strategi marketing dan image perusahaan dan menghubungkannya dengan visi dan misi public relation.
c. Membina hubungan dengan pihak eksternal Pres, Investor, Pemerintah dan
badan-badan Regulasi, serta Shareholder Utama dengan menyediakan dan
meng-update informasi mengenai Telkomsel.
2. Manajemen Komunikasi Internal
a. Mengumpulkan permasalahan-permasalahan, informasi, dan feedback dari karyawan dan seluruh departemen.
b. Menganalisa permasalahan organisasi dan informasi penting lainnya berdasarkan strategi perusahaan yang dibuat oleh Divisi Coporate Planning,
Universitas Sumatera Utara
63 visi dan misi perusahaan dari BoD, dan masukan dari VP Corporate Secretary
mengenai strategi dan kebijakan SDM. c. Menyusun rencana program kerja seperti pembuatan, penerbitan, dan
memelihara media internal dengan menggunakan informasi dan feedback dari User. d. Membuat pesan yang akurat penting untuk disebarluaskan e.
Mengaplikasikan program, menyebarkan pesan dan mengidentifikasikan barangjasa yang dibutuhkan untuk penyusunan dan penerbitan pesan melalui
media internal dengan melakukan kerjasama dengan Departemen Procurement.
d. Memastikan efektivitas komunikasi internal perusahaan
3. Manajemen Hubungan Eksternal
a. Mengumpulkan semua pertanyaan dan informasi mengenai Telkomsel dari pihak eksternal Pers, Investor, Pemerintah Badan-badan Regulasi,
Shareholder Utama, dan Pelanggan. b. Mendiskusikan pertanyaan dan infornasi dengan departemen fungsi lain
yang relevan dan menganalisanya. c. Mengatur materi informasieventsouvernis dan informasi yang di release
tanggapan kepada pihak eksternal sebagai tindak lanjut secara langsung maupun melalui media komunikasi.
d. Memonitor dan mengevaluasi perkembangannya serta melakukan perbaikan jika diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
64
4. Mediator untuk Investor Relation Group dan Pemerintahan
a. Menerima permintaan dari Investor untuk bertemu dengan pihak Pemerintah atau sebaliknya.
b. Membantu Investor Relation Group untuk bertemu dengan pemerintah, dengan menghubungi dan mengirim surat formal yang ditandatangani oleh
BOD. c. Mendampingi Investor Relation Group saat bertemu dengan pemerintah dan
memperkenalkannya kepada pemerintah
5. Company Image Management
a. Menganalisa visi dan misi dari BOD serta tema perusahaan dari VP Corporate Secreatry untuk mengembangkan dan menjaga image perusahaan.
b. Menyelaraskan image dengan Marketing Plan dari Departemen marketing Communication, Planning Development dari Divisi Corporate Planning, serta
Sales Strategy dari Distribution Channel management. c. Melakukan koordinasi dengan Marketing Communication Department dalam
memperoleh hasil survei dari customer dalam rangka mempelajari image dari target audience mengenai bisnis organisasi saat ini d. Menganalisa hasil
survei, melakukan revisi yang diperlukan serta mengkomunikasikan image perusahaan yang baru revisi kepada umum internal dan eksternal .
6. Rencana komunikasi Krisis
a. Membuat rencana manajemen krisis untuk menyediakan kebijakan dan prosedur untuk mengkoordinasikan komunikasi di dalam organisasi, media
Universitas Sumatera Utara
65 dan public pada saat ada kejadian yang emergency atau masalah yang
kontroversial. b. Membentuk tim komunikasi krisis untuk menangani masalahisu
c. Menganalisa dan mengidentifikasi tingkat krisis dan kondisi melalui panduan komunikasi berdasarkan diskusi dengan departemen lain dalam situasi
emergency yang secara potensial bisa terjadi. d. Mengembangkan rencana termasuk menentukan area utama yang harus
diberitahu mengenai adanya krisis, strategi komunikasi internal dan
komunikasi alternative berdasarkan image perusahaan, dengan melakukan
kerjasama dengan departemen terkait serta mendapatkan legal advice dari Corporate Counsel Departement jika diperlukan.
e. Mengkomunikasikan Crisis Communication Plan kepada departemen lainnya f. Mengadministrasikan dan memfasilitasi implementasi Crisis Communication
Plan kepada publicmedia publik
Universitas Sumatera Utara
66
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan hasil penelitian secara umum yang meliputi deskripsi
karakteristik responden dan deskripsi jawaban responden terhadap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Analisis deskriptif yang digunakan
adalah deskriptif frekuensi yang disajikan dalam bentuk tabel beserta penjelasannya.
4.2.1.1 Karakteristik Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Berdasarkan angket yang disebarkan tersebut diperoleh gambaran umum
mengenai karakteristik responden. Hasil angket menunjukkan karakteristik responden seperti terlihat pada tabel-tabel berikut:
1 . Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase Laki-Laki
32 45,1
Perempuan 39
54,9 Jumlah
71 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 32 orang 45,1 dan responden berjenis kelamin perempuan
berjumlah 39 orang 54,9. Dengan demikian terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding responden laki-laki meskipun
Universitas Sumatera Utara
67 tidak begitu signifikan. Hal ini karena umumnya responden perempuan
ditempatkan sebagai Agen Call Center yang ditugaskan pada pada jam kerja pagi, siang, dan sore hari sedangkan responden laki-laki juga mendapat shift kerja pada
malam hari sehingga perusahaan menilai bahwa umumnya konsumen lebih banyak menghubungi call center di pagi hingga sore hari.
2 . Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Tahun Jumlah orang
Persentase 20-25
35 49,3
26-30 23
32,4 31-35
10 14,1
35 3
4,2 Jumlah
71 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dengan usia 20-25 tahun berjumlah 35 orang 49,3, responden dengan usia 26-30 tahun berjumlah 23
orang 32,4, responden dengan usia 31-35 tahun berjumlah 10 orang 14,1, dan responden berusia 35 tahun berjumlah 3 orang 4,2. Dengan demikian
terlihat bahwa responden dengan usia 20-25 tahun merupakan responden yang paling dominan. Hal ini umumnya karena sebagian besar Agen Call Center relatif
berusia muda dan setelah menyelesaikan pendidikannya melamar kerja sebagai Agen Call Center.
Universitas Sumatera Utara
68
3 . Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Tahun Jumlah Orang
Persentase 1
9 12,7
1-2 15
21,1 3-4
33 46,5
4-5 10
14,1 5
4 5,6
Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja menunjukkan bahwa responden dengan masa kerja 1 tahun berjumlah 9 orang 12,7, responden
dengan masa kerja 1-2 tahun berjumlah 15 orang 21,1, masa kerja 3-4 tahun berjumlah 33 orang 46,5, masa kerja 4-5 tahun berjumlah 10 orang 14,1,
dan masa kerja 5 tahun berjumlah 4 orang 5,6. Dengan demikian terlihat bahwa responden dengan masa kerja 3-4 tahun merupakan masa kerja yang paling
dominan, hal ini umumnya karena karyawan Agen Call Center merupakan karyawan kontrak sehingga sebagian karyawan kontrak kerjanya tidak
diperpanjang dan sebagian lainnya mengundurkan diri karena mendapat pekerjaan lain maupun karena alasan lainnya.
4 . Responden Berdasarkan Tingkat Pendikan
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Orang
Persentase D3
48 67,6
S1 23
32,4 Jumlah
71 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan D3 berjumlah 48 orang 67,6 dan
Universitas Sumatera Utara
69 responden dengan pendidikan S1 berjumlah 23 orang 32,4. Dengan demikian
terlihat bahwa mayoritas responden adalah responden dengan pendidikan D3 hal ini umumnya karena kebijakan perusahaan dalam melakukan perekrutan
karyawan dengan mensyaratkan pendidikan minimal Diploma 3.
5 . Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan Jumlah Orang
Persentase 9 Belum Menikah
55 77,5
Menikah 16
22,5 Jumlah
71 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah
Responden berdasarkan status pernikahan menunjukkan bahwa responden yang belum menikah berjumlah 55 orang 77,5 dan responden yang telah
menikah berjumlah 16 orang 22,5. Dengan demikian terlihat bahwa responden yang belum menikah lebih banyak dibanding responden yang sudah
menikah. Hal ini umumnya karena karyawan Agen Call Center sebagian besar berusia muda dan belum berkeluarga.
4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden
Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana frekuensi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini
dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang variabel Komunikasi Organisasi X
1
, Kepuasan Kerja X
2
, dan Variabel Komitmen Organisasi X
3
serta variabel Prestasi Kerja Y. Deskripsi jawaban responden dapat dilihat pada Tabel-Tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 4.6 Jawaban Responden Tentang Variabel Komunikasi Organisasi X
1
Butir Penilaian
SS S
KS TS
STS Total
f f
f f
f f
P1 8
11,3 56 78,9
7 9,9
0,0 0,0
71 100
P2 10
14,1 56 78,9
5 7,0
0,0 0,0
71 100
P3 4
5,6 48
67,6 16
22,5 3
4,2 0,0
71 100
P4 25
35,2 39 54,9
7 9,9
0,0 0,0
71 100
P5 24
33,8 47 66,2
0,0 0,0
0,0 71
100 P6
15 21,1 52
73,2 4
5,6 0,0
0,0 71
100 P7
5 7,0
25 35,2
37 52,1
4 5,6
0,0 71
100 P8
3 4,2
26 36,6
31 43,7
11 15,5 0,0
71 100
P9 9
12,7 39 54,9
23 32,4
0,0 0,0
71 100
P10 21
29,6 43 60,6
7 9,9
0,0 0,0
71 100
P11 8
11,3 48 67,6
14 19,7
1 1,4
0,0 71
100
Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa: 1.
Untuk P
1
Perintah atau instruksi yang diberikan pimpinan dapat di mengerti dengan baik. terdapat 8 responden 11,3 menjawab Sangat Setuju SS,
56 responden 78,9 Setuju S, dan 7 responden 9,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun
Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden selalu dapat mengerti istruksi yang diberikan pimpinan.
2. Untuk P
2
Pimpinan memberikan perintah pekerjaan sesuai dengan deskripsi jabatan pekerjaan yang saya terima 4 responden 5,6
menjawab Sangat Setuju SS, 56 responden 78,9 Setuju S, dan 5 responden 7,0 menjawab Kurang Setuju KS serta tidak ada responden
yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS Ini menunjukkan bahwa secara umum pimpinan memberikan perintah sesuai
dengan deskripsi kerja masing-masing karyawan.
Universitas Sumatera Utara
71 3.
Untuk P
3
Pimpinan memberikan pujian bila saya menjalankan pekerjaan dengan baik terdapat 4 responden 5,6 menjawab Sangat Setuju SS, 48
responden 67,6 Setuju S, dan 16 responden 22,5 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,2 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden
yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendapat pujian jika berhasil menjalankan
tugasnya dengan baik, namun sebagian besar responden menilai bahwa pimpinan tidak kosisten dalam memuji kinerja karyawannya sehingga
terkadang pimpinan kurang memberikan perhatian atas prestasi karyawannya.
4. Untuk P
4
Pimpinan akan memberi teguran atau sanksi apabila pekerjaan yang saya hasilkan buruk terdapat 25 responden 35,2 menjawab Sangat
Setuju SS, 39 responden 54,9 Setuju S, dan 7 responden 9,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak
Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum pimpinan akan memberikan teguran atau sanksi bagi
karyawan yang memiliki kinerja yang buruk. 5.
Untuk
P5
Setiap hasil pekerjaan dilaporkan kepada pimpinan. terdapat 24 responden 33,8 menjawab Sangat Setuju SS, dan 47 responden
66,2 Setuju S, serta tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju KS, Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini
menunjukkan bahwa secara keseluruhan setiap hasil pekerjaan umumnya
Universitas Sumatera Utara
72 dilaporkan kepada pimpinan baik melalui laporan harian, mingguan,
maupun bulanan. 6.
Untuk P
6
Pimpinan selalu memerikasa dan memberikan penilaian atas setiap laporan yang diberikan terdapat 15 responden 21,1 menjawab
Sangat Setuju SS, 52 responden 73,2 Setuju S, dan 4 responden 5,6 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju
TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar laporan yang diberikan karyawan akan diperiksa dan dinilai
oleh pimpinan. 7.
Untuk P
7
Karyawan selalu diminta berpartisipasi memberikan saran dan masukan dalam setiap rapat pekerjaan terdapat 5 responden 7,0
menjawab Sangat Setuju SS, 25 responden 35,2 Setuju S, 37 responden 52,1 menjawab Kurang Setuju KS, dan 4 responden
5,6 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum partisipasi
karyawan masih kurang dilibatkan dalam memberikan saran atau masukan dalam rapat kerja.
8. Untuk P
8
Pimpinan menerima saran dan ide-ide yang diberikan karyawan untuk peningkatan kinerja perusahaan terdapat 3 responden 4,2
menjawab Sangat Setuju SS, 26 responden 36,6 Setuju S, 31 responden 43,7 menjawab Kurang Setuju KS, dan 11 responden
15,5 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum
Universitas Sumatera Utara
73 saran maupun ide-ide yang diberikan karyawan masih kurang mendapat
respon yang positif dari pimpinan. 9.
Untuk P
9
Informasi pekerjaan yang terjalin diantara agen berjalan baik sehingga mempermudah saya untuk memperoleh informasi secara cepat
tentang pekerjaan terdapat 9 responden 12,7 menjawab Sangat Setuju SS, 39 responden 54,9 Setuju S, dan 23 responden 32,4 Kurang
Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum
informasi pekerjaan dengan sesama agen berjalan baik meskipun sebagian agen menilai masih kurangnya pembagian informasi antar sesama agen.
10. Untuk P
10
Koordinasi pembagian tugas kerja yang terjadi antar agen berlangsung teratur sesuai peraturan perusahaan. terdapat 21 responden
29,6 menjawab Sangat Setuju SS, 43 responden 60,6 Setuju S, dan 7 responden 9,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden
yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum koordinasi pembagian tugas telah bejalan
sesuai aturan perusahaan.
11. Untuk P
11
Koordinasi pembagian kerja antar bagian lain sudah cukup jelas sehingga setiap masalah yang terjadi dapat terselesaikan terdapat 8
responden 11,3 menjawab Sangat Setuju SS, 48 responden 67,6 Setuju S, 14 responden 19,7 Kurang Setuju KS, dan 1 responden
1,4 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat
Universitas Sumatera Utara
74 Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum koordinasi
pembagian tugas antar bagian lain telah berjalan baik. Tabel 4.7
Jawaban Responden Tentang Variabel Kepuasan Kerja X
2
Butir Penilaian
SS S
KS TS
STS Total
f f
f f
f f
P1 24
33,8 41 57,7
6 8,5
0,0 0,0
71 100
P2 15
21,1 52 73,2
4 5,6
0,0 0,0
71 100
P3 14
19,7 39 54,9
16 22,5
2 2,8
0,0 71
100 P4
26 36,6 41
57,7 4
5,6 0,0
0,0 71
100 P5
34 47,9 37
52,1 0,0
0,0 0,0
71 100
P6 3
4,2 29
40,8 32
45,1 7
9,9 0,0
71 100
P7 1
1,4 18
25,4 43
60,6 9
12,7 0,0
71 100
P8 2
2,8 13
18,3 41
57,7 15 21,1
0,0 71
100 P9
6 8,5
59 83,1
6 8,5
0,0 0,0
71 100
P10 11
15,5 45 63,4
12 16,9
3 4,2
0,0 71
100 P11
5 7,0
55 77,5
9 12,7
2 2,8
0,0 71
100 P12
18 25,4 50
70,4 3
4,2 0,0
0,0 71
100 P13
26 36,6 39
54,9 6
8,5 0,0
0,0 71
100 P14
30 42,3 36
50,7 5
7,0 0,0
0,0 71
100
Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa: 1.
Untuk P
1
Saya selalu mampu melaksanakan pekerjaan sesuai target yang ditentukan terdapat 24 responden 33,8 menjawab Sangat Setuju SS,
41 responden 57,7 Setuju S, dan 6 responden 8,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun
Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang
ditentukan. 2.
Untuk P
2
Pekerjaan yang saya lakukan terjadwal dengan baik terdapat 15 responden 21,1 menjawab Sangat Setuju SS, 52 responden 73,2
Universitas Sumatera Utara
75 Setuju S, dan 4 responden 5,6 Kurang Setuju KS serta tidak ada
responden yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS Ini menunjukkan bahwa secara umum pekerjaan telah terjadwal
dengan baik. 3.
Untuk P
3
Perusahaan tidak memberikan beban pekerjaan melebihi kemampuan saya
terdapat 14 responden 19,7 menjawab Sangat Setuju SS, 39 responden 54,9 Setuju S, 16 responden 22,5 Kurang Setuju KS,
dan 2 responden 2,8 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menilai bahwa beban kerja yang diberikan tidak melebihi kemampuan karyawan, walaupun ada responden yang menyatakan beban
kerja melebihi kemampuan karyawan namun relatif kecil. 4.
Untuk P
4
Pemberian gaji sesuai dengan prestasi kerja terdapat 26 responden 36,6 menjawab Sangat Setuju SS, 41 responden 57,7
Setuju S, dan 4 responden 5,6 Kurang Setuju KS serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju
STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum secara umum pemberian gaji disesuaikan dengan prestasi kerja karyawan.
5. Untuk P
5
Saya menerima gaji tepat pada waktunya terdapat 34 responden 47,9 menjawab Sangat Setuju SS, dan 37 responden 52,1 Setuju
S, serta tidak ada responden yang Kurang Setuju KS Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara
keseluruhan karyawan menerima gaji tepat waktu.
Universitas Sumatera Utara
76 6.
Untuk P
6
Pemberian jenjang karir terbuka bagi semua karyawan terdapat 3 responden 4,2 menjawab Sangat Setuju SS, 29 responden 40,8
Setuju S, 32 responden 45,1 Kurang Setuju KS, dan 7 responden 9,9 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat
Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa kesempatan untuk pengembangan karir kurang terbuka untuk
semua karyawan. 7.
Untuk P
7
Pemberian jenjang karir berdasarkan prestasi kerja terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 18 responden 25,4
Setuju S, 43 responden 60,6 Kurang Setuju KS, dan 9 responden 12,7 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab
Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa pemberian jenjang karir tidak berdasarkan prestasi
kerja. 8.
Untuk P
8
Pemberian promosi jabatan terlaksana dengan adil terdapat 2 responden 2,8 menjawab Sangat Setuju SS, 13 responden 18,3
Setuju S, 41 responden 57,7 Kurang Setuju KS, dan 15 responden 21,1 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab
Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa pemberian promosi jabatan masih kurang adil.
9. Untuk P
9
Promosi jabatan yang diberikan sesuai dengan bidang keahlian saya terdapat 6 responden 8,5 menjawab Sangat Setuju SS, 59
responden 83,1 Setuju S, dan 6 responden 8,5 Kurang Setuju KS,
Universitas Sumatera Utara
77 serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak
Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum promosi jabatan disesuiaikan dengan bidang keahlian karyawan.
10. Untuk P
10
Pimpinan memberikan penjelasan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan terdapat 11 responden 15,5 menjawab Sangat Setuju
SS, 45 responden 63,4 Setuju S, 12 responden 16,9 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,2 Tidak Setuju TS serta tidak ada
responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian secara umum pimpinan memberikan
penjelasan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan. 11. Untuk P
11
Pimpinan memberikan penjelasan tentang pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan terdapat 5 responden 7,0 menjawab
Sangat Setuju SS, 55 responden 77,5 Setuju S, 9 responden 12,7 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,8 Tidak Setuju TS serta tidak
ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian secara umum pimpinan memberikan
penjelasan tentang pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 12. Untuk P
12
Saya memiliki kerja sama yang baik dengan rekan kerja terdapat 18 responden 25,4 menjawab Sangat Setuju SS, 50 responden
70,4 Setuju S, dan 3 responden 4,2 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kerja sama yang baik dengan rekan kerja.
Universitas Sumatera Utara
78 13. Untuk P
13
Rekan kerja saya ikut membantu menyelesaikan masalah pekerjaan yang muncul terdapat 26 responden 36,6 menjawab Sangat
Setuju SS, 39 responden 54,9 Setuju S, dan 6 responden 8,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS
maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kerja yang baik dalam membantu menyelesaikan
berbagai permasalahan kerja yang muncul. 14. Untuk P
14
Rekan kerja saya membantu pekerjaan saya jika saya tidakkurang mengerti dengan tugas yang diberikan terdapat 30 responden
42,3 menjawab Sangat Setuju SS, 36 responden 50,7 Setuju S, dan 5 responden 7,0 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang
Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kerja sama yang
baik dengan rekan kerja.
Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Variabel Komitmen Organisasi X3
Butir Penilaian
SS S
KS TS
STS Total
f f
f f
f f
P1 21
29,6 46
64,8 4
5,6 0,0
0,0 71
100 P2
21 29,6
50 70,4
0,0 0,0
0,0 71
100 P3
5 7,0
48 67,6
13 18,3
5 7,0
0,0 71
100 P4
9 12,7
45 63,4
15 21,1
2 2,8
0,0 71
100 P5
32 45,1
39 54,9
0,0 0,0
0,0 71
100
Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa: 1.
Untuk P
1
Saya merasa nyaman bekeja di dalam perusahaan ini terdapat 21 responden 29,6 menjawab Sangat Setuju SS, 46 responden 64,8
Universitas Sumatera Utara
79 Setuju S, dan 4 responden 5,6 Kurang Setuju KS, serta tidak ada
responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa nyaman bekerja di
perusahaan. 2. Untuk P
2
Masalah yang ada terjadi di perusahaan adalah masalah saya juga terdapat 21 responden 29,6 menjawab Sangat Setuju SS, dan 50
responden 70,4 Setuju S, serta tidak ada responden yang Kurang Setuju KS Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS Ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap bahwa masalah di perusahaan merupakan masalahnya juga.
3. Untuk P
3
Saya tidak ingin mengecewakan atasan saya dengan keluar dari organisasi ini terdapat 5 responden 7,0 menjawab Sangat Setuju SS,
48 responden 67,6 Setuju S, 13 responden 18,3 Kurang Setuju KS dan 5 responden 7,0 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden
yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak ingin keluar dari perusahaan namun
sebagian responden memilih keluar dari perusahaan jika ada pekerjaan yang lebih baik.
4. Untuk P
4
Saya selalu loyal untuk memajukan perussahaan terdapat 9 responden 12,7 menjawab Sangat Setuju SS, 45 responden 63,4
Setuju S, 15 responden 21,1 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,8 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat
Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
Universitas Sumatera Utara
80 loyal terhadap perusahaan namun sebagian lainnya memiliki loyalitas yang
kurang terhadap perusahaan. 5.
Untuk P
5
Saya selalu ikut serta dalam dalam kegiatan-kegiatan di perusahaan terdapat 32 responden 45,1 menjawab Sangat Setuju SS,
dan 39 responden 54,9 Setuju S serta tidak ada responden yang Kurang Setuju KS, Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS.
Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden selalu ikut dalam serta dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan perusahaan.
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Prestasi Kerja Y
Butir Penilaian
SS S
KS TS
STS Total
f f
f f
f f
P1 9
12,7 51
71,8 11
15,5 0,0
0,0 71
100 P2
6 8,5
40 56,3
12 16,9
13 18,3 0,0
71 100
P3 7
9,9 51
71,8 13
18,3 0,0
0,0 71
100 P4
15 21,1
55 77,5
1 1,4
0,0 0,0
71 100
P5 20
28,2 50
70,4 1
1,4 0,0
0,0 71
100 P6
10 14,1
45 63,4
11 15,5
5 7,0
0,0 71
100 P7
15 21,1
46 64,8
8 11,3
2 2,8
0,0 71
100 P8
23 32,4
46 64,8
2 2,8
0,0 0,0
71 100
P9 12
16,9 52
73,2 7
9,9 0,0
0,0 71
100
Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa: 1.
Untuk P
1
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan terdapat 9 responden 12,7 menjawab Sangat Setuju SS, 51
responden 71,8 Setuju S, 11 responden 15,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak
Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
81 2. Untuk P
2
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi dari target yang ditentukan terdapat 6 responden 56,3 menjawab Sangat Setuju SS, 40
responden 56,3 Setuju S, 12 responden 16,9 Kurang Setuju KS dan 13 responden 18,3 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang
menjawab Sangat Tidak Setuju STS Ini menunjukkan bahwa sebagian responden mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi target yang ditentukan
namun dengan mengambil jam kerja lembur sedangkan sebagian responden lainnya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi target yang
ditentukan. 3.
Untuk P
3
Saya selalu melakukan pekerjaan dengan teliti agar memberikan hasil kerja yang maksimal terdapat 7 responden 9,9 menjawab Sangat
Setuju SS, 51 responden 71,8 Setuju S, dan 13 responden 18,3 Kurang Setuju KS serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju
TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan pekerjaan dengan teliti agar
memberikan hasil kerja yang maksimal. 4.
Untuk P
4
Saya selalu melakukan pekerjaan dengan teliti untuk menghindari permasalahan – permasalah pekerjaan yang muncul terdapat 15 responden
21,1 menjawab Sangat Setuju SS, 55 responden 77,5 Setuju S, dan 1 responden 1,4 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden
yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden bekerja dengan teliti
agar meminimalisir kesalahan dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
82 5.
Untuk P
5
Saya berusaha menggunakan waktu seefisien mungkin dalam bekerja agar dapat mencapai target pekerjaan yang telah ditentukan
terdapat 20 responden 28,2 menjawab Sangat Setuju SS, 50 responden 70,4 Setuju S, dan 1 responden 1,4 Kurang Setuju KS, serta
tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden
menggunakan waktu seefesien mungkin dalam bekerja agar dapat mencapai target yang ditentukan.
6. Untuk P
6
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu terdapat 10 responden 14,1 menjawab Sangat Setuju SS, 45 responden 63,4
Setuju S, 11 responden 15,5 Kurang Setuju KS, dan 5 responden 7,0 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat
Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, namun masih ditemukan
responden yang kurang atau tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
7. Untuk P
7
Saya selalu hadir bekerja tepat waktu terdapat 15 responden 21,1 menjawab Sangat Setuju SS, 46 responden 64,8 Setuju S, 8
responden 11,3 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,8 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju
STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden selalu hadir bekerja tepat waktu.
Universitas Sumatera Utara
83 8.
Untuk P
8
Saya selalu menggunakan jam istirahat kerja saya sesuai peraturan terdapat 23 responden 32,4 menjawab Sangat Setuju SS, 46
responden 64,8 Setuju S, dan 2 responden 2,8 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak
Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan waktu istirahat sesuai aturan perusahaan.
9. Untuk P
9
Saya selalu pulang kerja tepat waktu setelah menyelesaikan pekerjaan saya terdapat 12 responden 16,9 menjawab Sangat Setuju
SS, 52 responden 73,2 Setuju S, dan 7 responden 9,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun
Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden pulang kerja tepat waktu.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji
Heterokedastisitas, dan Uji Multikolonearitas. Hasil uji asumsi klasik dapat dilihat sebagari berikut:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalias dilakukan untuk mengetahui distribusi penyebaran data berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data dengan distribusi
yang normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
84
a. Pendekatan Histogram
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Gambar 4.1 Histogram
Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat
dilihat dari garis histogram tidak terlalu menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.
b. Pendekatan Grafik
Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality
Probability Plot. Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan Grafik Normality Probability Plot.
Universitas Sumatera Utara
85
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Gambar 4.3 Grafik
Normality Probability Plot
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini
dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.
c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
Tabel 4.10 Uji Kolmogorov-Sminnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 71
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.11120522
Most Extreme Differences Absolute
.088 Positive
.088 Negative
-.065 Kolmogorov-Smirnov Z
.740 Asymp. Sig. 2-tailed
.644 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Universitas Sumatera Utara
86 Berdasarkan pendekatan Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.10 terlihat
bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,644 0,05 dengan nilai Kolmogorv- Smirnov Z sebesar 0,740 1,97. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
telah berdistribusi normal.
2 . Uji Heteroskedastisitas
a. Pendekatan Grafik Scatter Plot