Metode Pengumpulan Data Pendekatan Histogram Pendekatan Grafik Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

45 240 n = 1 + 240 0,1 2 n = 70,5 jumlah sampel dibulatkan menjadi 71 orang.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam peneitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer dari penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan literatur dengan mempelajari berbagai tulisan dan buku – buku, jurnal – jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara Wawancara merupakan suatu jenis pengumpuan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan lisan terhadap narasumber untuk mendapatkan informasi. b. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpuan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada agen call center PT. Telkomsel Medan”. Universitas Sumatera Utara 46 c. Studi dokumentasi Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku – buku, jurnal – jurnal penelitian, majalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian. 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitias Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur Situmorang, 2011:76. Uji validitas untuk menguji data yang didapat apakah valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Dalam hal ini uji validitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yaitu karyawan yang bekerja sebagai agen call center PT. Telkomsel Medan. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika rhitung rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid b. Jika rhitungrtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Hasil Uji Validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut Tabel 3.3 Uji Validitas Item Corrected Item- Total Correlation r tabel Keterangan Q 1 .627 0,361 Valid Q 2 .549 0,361 Valid Q 3 .442 0,361 Valid Q 4 .631 0,361 Valid Q 5 .572 0,361 Valid Q 6 .441 0,361 Valid Q 7 .469 0,361 Valid Q 8 .421 0,361 Valid Universitas Sumatera Utara 47 Q 9 .552 0,361 Valid Q 10 .487 0,361 Valid Q 11 .666 0,361 Valid Q 12 .751 0,361 Valid Q 13 .586 0,361 Valid Q 14 .563 0,361 Valid Q 15 .437 0,361 Valid Q 16 .631 0,361 Valid Q 17 .751 0,361 Valid Q 18 .573 0,361 Valid Q 19 .627 0,361 Valid Q 20 .549 0,361 Valid Q 21 .536 0,361 Valid Q 22 .392 0,361 Valid Q 23 .705 0,361 Valid Q 24 .675 0,361 Valid Q 25 .646 0,361 Valid Q 26 .586 0,361 Valid Q 27 .548 0,361 Valid Q 28 .524 0,361 Valid Q 29 .411 0,361 Valid Q 30 .563 0,361 Valid Q 31 .481 0,361 Valid Q 32 .617 0,361 Valid Q 33 .675 0,361 Valid Q 34 .689 0,361 Valid Q 35 .387 0,361 Valid Q 36 .469 0,361 Valid Q 37 .631 0,361 Valid Q 38 .476 0,361 Valid Q 39 .388 0,361 Valid Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361 dengan demikian seluruh pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas instrumen. Setelah semua butir pertanyaan Universitas Sumatera Utara 48 dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas instrumen. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Situmorang dan Lufti, 2011:79. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika ralphartabel maka pernyataan reliabel 2. Jika ralphartabel maka pernyataan tidak reliable Uji Reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Reliabilitas Variabel Cronbachs Alpha N of Item r tabel Keterangan 0,948 39 0,80 reliabel Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,948 rtabel 0,80. Dengan demikian kuesioner yang diajukan dinyatakan reliabel. 3.10 Teknis Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode deskriptif dilakukan untuk menganalisis data penelitian dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran mengenai topik yang dibahas.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Universitas Sumatera Utara 49 Model regresi berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum data tersebut dianalisis adapun syarat asumsi klasik tersebut meliputi :

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data yang dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal yakni tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality Probability Plot dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik Situmorang dan Lufti, 2011 : 100.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varian gangguan berbeda dari suatu pengamatan, model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Jika sebuah varian sama, maka dikatakan homokedastisitas dan apabila varian berbeda, maka dikatakan terjadi heterokedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi dua yaitu, dengan analasis grafik dan analisis residual yang berupa statistic Situmorang dan Lufti, 2011 : 108

3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya Universitas Sumatera Utara 50 gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dan Lufti, 2011 : 133. 3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product for Service Solution, agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Analisis regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : Y = Prestasi kerja a = Konstanta b1, b2, b 3 = Koefisien regresi berganda X 1 = Komunikasi Organisasi X 2 = Kepuasan Kerja X 3 = Komitmen Organisasi e = Standard Error Universitas Sumatera Utara 51

3.11 Pengujian Hipotesis

3.11.1 Uji Signifikansi Secara Simultan Serempak Uji-F

Menguji signifikansi pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat dilakukan dengan uji-F. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a. Ho : b1=b2=b3= 0 , artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3. b. Ha : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3 terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a. Ho diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 b. Ha diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

3.11.2 Uji Signifikansi secara Parsial Uji-t

Uji-t dilakukan menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel teikat. a. Ho : b1 = b2 = b3 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3 terhadap variabel terikat Y. b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2 dan X3 terhadap variabel terikat Y. Universitas Sumatera Utara 52 Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 b. Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

3.12.3 Koefisien Determinan R

2 Koefisien Determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1, X2, dan X3 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerapkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap veriabel terikat. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1, X2 dan X3 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. Universitas Sumatera Utara 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Telkomsel, Tbk Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler GSM kedua di Indonesia, dengan layanan paskabayarnya yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Waktu itu kepemilikan saham Telkomsel adalah PT Telkom 51 dan PT Indosat 49. Kemudian pada November 1997 Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan prabayar GSM. Telkomsel ini mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia, dengan 26,9 juta pelanggan dan memiliki market share sebesar 55 Maret 2006. Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu SimPATI prabayar, KartuAS prabayar, serta KartuHALO paskabayar. Saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM 65 dan perusahaan telekomunikasi Singapura SingTel 35. TELKOM merupakan BUMN Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedang SingTel merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Pada tahun 1995, secara resmi Telkomsel mendapat izin untuk memberikan jasa telekomunikasi selular GSM, setelah sebelumnya sukses sebagai pilot project Telkom dalam proyek percontohan GAM do Batam. Hal berbeda dengan operator lain, Telkomsel mulai membangun jaringan dan melayani pelanggannya dari luar jawa yakni Batam, Medan daerah lainnya. Selanjutnya Pada tahun 1996, Telkomsel mulai beroperasi di ibu kota Jakarta dan berhasil 61 Universitas Sumatera Utara 54 melayani seluruh propinsi yang ada di Indonesia,hal ini ditandai denagn pengoperasian layanan Telkomsel di Ambon dan jayapura. Telkomsel menjadi pelopor kartu prabayar isi ulang di ASIA dan meluncurkan prodak pertamanya simPATI, kartu ini diluncurkan saat krisis ekonomi sedang melanda tahun 1997, dimana Telkomsel memberikan solusi kepada para pengguna jasa selular yang memulia melakukan pengontrolan anggaran komunikasinya. Selain itu juga Telkomsel mendapat sertifikat ISO 9002 untuk Costumer Service On-Line dari PT Tuv Rheinland Jerman, yang menandai layanan pelanggan Telkomsel telah memenuhi standarisasi mutu internasional. Telkomsel pada tahun 1998 membuat program baru untuk mengembangkan jaringannya dengan mencanangkan Word Class Operator sebagai tolak ukur standar layanan.Positioning baru kartu prabayar Telkomsel dengan nama simPATI Nusantara yang bermottokan Dengan simPATI tetap terkendali , dimana simPATI yang sebelumnya hanya digunakan di area registrasinya, kini simPATI bisa digunakan di seluruh Indonesia. Untuk tahun 1999, implementasi BIANCA Billing and Customer Care menggantikan system billing lama, menandai peristiwa penting Telkomsel dalam menjalankan bisnisnya. BIANCA memungkinkan berbagai proses dapat dilakukan secara serempak, seperti : informasi pelanggan, pencatatan percakapan hingga produksi tagihan invoice. 62 Predikat pelayanan terbaik untuk kategori operator selular : The in Achieving Costumer Satisfaction Toward Service Quality dari lembaga survei frontier bekerja sama dengan majalah SWA. Pada tahun 2000, Telkomsel Universitas Sumatera Utara 55 mempelopori layanan Mobile Banking di Indonesia bekerja sama dengan bank Panin, yang merupakan inovasi Tekomsel dalam mengintegrasikan system teknologi telekomunikasi dan informasi dalam sistem banking. Disini Telkomsel juga merupakan operator terkemuka layanan telekomunikasi seluler di Indonesia dengan pangsa pasar dan pendapatan saham. Pada akhir Maret 2009, Telkomsel memiliki 72.1 juta pelanggan yang berdasarkan statistik industri mewakili pangsa pasar yang diperkirakan sekitar 50. Telkomsel menyediakan layanan selular di Indonesia, melalui nasional sendiri dual-band GSM 900-1800 MHz, jaringan 3G, dan internasional, melalui 341 mitra roaming internasional di 180 negara akhir Maret 2009. Pada September 2006, Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia untuk meluncurkan layanan 3G. Perusahaan menyediakan pelanggan dengan pilihan antara dua-kartu prabayar simPATI dan Kartu As, atau pasca-bayar kartuHALO layanan, serta berbagai layanan nilai tambah dan program. Pada 20 Maret 2009, Telkomsel dan Apple South Asia Pte. Ltd meluncurkan iPhone 3G di Indonesia dengan harga disesuaikan rencana untuk semua pelanggan Telkomsel berharga. Telkomsel beroperasi di Indonesia telah tumbuh secara substansial sejak peluncuran komersial pasca layanan dibayar pada tanggal 26 Mei 1995. Pada 63 November 1997, Telkomsel menjadi operator telekomunikasi seluler pertama di Asia yang memperkenalkan GSM dapat diisi ulang layanan pra-bayar. Pendapatan kotor Telkomsel telah tumbuh dari Rp 3.59 triliun pada tahun 2000 menjadi Rp 44.42 triliun pada tahun 2008. Selama periode yang sama, jumlah pelanggan Universitas Sumatera Utara 56 selular Telkomsel meningkat dari sekitar 1,7 juta seperti pada 31 Desember 2000 untuk 65.3 juta pada 31 Desember 2008. Telkomsel memiliki jangkauan jaringan terbesar dari salah satu operator selular di Indonesia, menyediakan jangkauan jaringan yang mencapai lebih dari 95 dari jumlah penduduk Indonesia dan merupakan satu-satunya operator di Indonesia yang mencakup seluruh negara, provinsi dan kabupaten, baik semua kecamatan di Sumatra, Jawa, dan Bali. Disini Perusahaan Telkomsel menawarkan GSM Dual Band 900 1800, GPRS, Wi-Fi, EDGE, dan 3G Teknologi.

4.1.2 Produk dan Layanan Telkomsel A.

Produk Telkomsel Saat ini, Telkomsel mempunyai beberapa produk, yaitu : 1. KartuHALO 2. SimPATI 3. Kartu As 4. Kartu As Flexi yang merupakan gabungan dari operator Flexi yang akan ditutup dan semua pelanggan dipindahkan ke kartu ini. 5. Telkomsel Flash 6. Kartu Facebook 7. Kartu LOOP. Universitas Sumatera Utara 57

B. Layanan Telkomsel

1. Telkomsel Poin

Program TELKOMSELpoin merupakan program loyalitas pelanggan yang ditujukan untuk seluruh pelangan TELKOMSEL. Program ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para pelanggan TELKOMSEL yang telah setia menggunakan produk dan layanan dari TELKOMSEL. Pelanggan Telkomsel dapat menukar poin yang dimilkiki dengan berbagai program yang ditawarkan call center ke UMB 700 atau call center 133 untuk postpaid dan 155 untuk prepaid. Bukan hanya hadiah pilihan yang bisa dimenangkan, poin juga dapat ditukar dengan hadiah langsung berupa gratis pulsa, gratis sms, dan merchandise menarik atau diskon di ratusan merchant TELKOMSEL dan dapat diikutsertakan pada program lelang TELKOMSEL POIN. Untuk pengecekan pemenang via sms dengan ketik WIN kirim ke 777, sms ke 777 dikenakan tarif normal. 2. HSPA+ Mulai September 2009, Telkomsel menambah layanan HSPA+ dengan kecepatan akses hingga 21 mbps yang rencananya akan diterapkan di 24 kot di Indonesia hingga akhir tahun 2010. Sayangnya realisasinya belum berjalan maksimal sehingga sebagian besar penggunanya hanya mendapatkan akses kurang dari 64 kbps.

3. GraPARI

GraPARI adalah akronim dari Garaha Pari Sraya yang dijadikan nama pusat layanan pelanggan Telkomsel. Nama tersebut berasal dari bahasa sansekerta yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai tanda penghargaan Universitas Sumatera Utara 58 atas diresmikannya kantor pelayanan Telkomsel di Yogyakarta. Sejak saat itu seluruh pusat layanan pelanggan Telkomsel ditetapkan dengan nama GraPARI Telkomsel. Selain bertindak sebagai pusat layanan pelanggan yang memfokuskan diri untuk melayani para pelanggannya, GraPARI juga menyediakan penjualan produk seperti kartuHALO dan simPATI. GraPARI tidak menjual perangkat telpon seluler kecuali apabila ada kebijaksanaan tertentu untuk menjual dalam bentuk paket produk Telkomsel yang tidak selalu dilakukan. Bila ada pelanggan yang ingin membeli perangkat telepon seluler terpisah dari produk Telkomsel maka GraPARI akan menyarankan untuk mendapatkannya di dealer resmi, toko eksklusif maupun ritel yang telah bekerja sama dengan telkomsel.

4.1.3 Visi dan Misi Telkomsel VISI:

Visi adalah pedoman bagi perusahaan yang merupakan suatu keinginan terhadap keadaan di masa yang akan datang. Telkomsel memiliki visi yang dijadikan acuan untuk pengembangan perusahaan ke depan yaitu ; The Indonesia wireless telecommunication solutions company. Telkomsel penyedia solusi nirkabel terkemuka di Indonesia Sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel terkemuka di Indonesia, Telkomsel selalu berusaha menyediakan layanan seluler seluas-luasnya berstandar layanan kelas dunia dan mengacu pada kepuasan pelanggan. MISI: Misi merupakan penjabaran secara tertulis mengenai makna visi yang mengandung falsafah atau nilai-nilai yang harus tertanam dalam tingkah laku Universitas Sumatera Utara 59 seluruh organisasi perusahaan. Misi yang diamanatkan dalam perusahaan adalah : First choice wireless telecommunication solutions provider in Indonesia working in partnership with shareholders and other alliances to create value for investors, employee and the nation Menjadi pilihan utama sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel di Indonesia yang bekerjasama dengan para pemegang saham dan mitra usaha lainnya untuk menghasilkan nilai tambah bagi investor penanam modal, karyawan dan negara. Bekerjasama dengan para pemegang saham dan mitra usaha agar dapat menghasilkan nilai tambah bagi penanam modal, karyawan dan negara, diharapakan dapat menjadikan Telkomsel sebagai penyedia solusi telekomunikasi nirkabel di Indonesia.

4.1.4 Logo Perusahaan

Sumber: PT. Telkomsel Medan Gambar 4.1 Logo PT. Telkomsel Medan

4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan spesifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, dan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan faktor yang memegang peranan penting sebagai petunjuk dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian, Universitas Sumatera Utara 60 selain itu struktur organisasi dapat berfungsi sebagai upaya untuk mencapai lancarnya kegiatan perusahaan. Pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan berjalan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain struktur organisasi berguna untukk menghindari terjadinya penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Dengan demikian, struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi pegawai dalam perusahaan serta bagaimana hubungan antar satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Dengan hal tersebut, dapat tercapai suatu tim kerja yang solid dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. PT. Telkomsel mempunyai struktur perusahaan yang terdiri dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagi bagian dan daerah pengoperasiannya. Perusahaan sehari-hari dipegang oleh suatu manajemen organisasi pemberi wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian utam langsung berada dibawahseorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada. Struktur organisasi perusahaan memiliki peran yang penting untuk menjelaskan fungsi, tugas, tanggungjawab, dan wewenang perusahaan untuk mencapai mekanisme yang efektif dan efisien. Adapun struktur dari PT. Telkomsel dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini : Universitas Sumatera Utara 61 Sumber: PT. Telkomsel Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Telkomsel Internal Communicat i President Director VP. Corporate Communication GM. Corporate Communication GM. Office Management GM. General Affair Community Care Group Eksternal Communicat i Corporate Communication Regional Regional I Corporate Communication Regional Regional V Corporate Communication Regional Regional IX Corporate Communication Regional Regional II Corporate Communication Regional Regional VI Corporate Communication Regional Regional X Corporate Communication Regional Regional III Corporate Communication Regional Regional VII Corporate Communication Regional Regional IV Corporate Communication Regional Regional VIII Universitas Sumatera Utara 62

4.1.6 Uraian Tugas A.

Departemen Corporate Communication a. Mengimplementasikan program komunikasi untuk mendukung image perusahaan Telkomsel. b. Mengimplementasikan program komunikasi untuk mengelola dan memperbaiki komunikasi internal mendukung penciptaan kondisi kondusif di Telkomsel.

1. Manajemen Hubungan Eksternal

a. Mengelola hubungan baik dengan media channel melalui wartawan dan secara institutional, dengan stakeholder pemerintah badan regulasi lainnya, badan non-pemerintahan yang relevan secara manajemen dan korporat,dsb , public opinion maker. b. Menganalisa strategi marketing dan image perusahaan dan menghubungkannya dengan visi dan misi public relation. c. Membina hubungan dengan pihak eksternal Pres, Investor, Pemerintah dan badan-badan Regulasi, serta Shareholder Utama dengan menyediakan dan meng-update informasi mengenai Telkomsel.

2. Manajemen Komunikasi Internal

a. Mengumpulkan permasalahan-permasalahan, informasi, dan feedback dari karyawan dan seluruh departemen. b. Menganalisa permasalahan organisasi dan informasi penting lainnya berdasarkan strategi perusahaan yang dibuat oleh Divisi Coporate Planning, Universitas Sumatera Utara 63 visi dan misi perusahaan dari BoD, dan masukan dari VP Corporate Secretary mengenai strategi dan kebijakan SDM. c. Menyusun rencana program kerja seperti pembuatan, penerbitan, dan memelihara media internal dengan menggunakan informasi dan feedback dari User. d. Membuat pesan yang akurat penting untuk disebarluaskan e. Mengaplikasikan program, menyebarkan pesan dan mengidentifikasikan barangjasa yang dibutuhkan untuk penyusunan dan penerbitan pesan melalui media internal dengan melakukan kerjasama dengan Departemen Procurement. d. Memastikan efektivitas komunikasi internal perusahaan

3. Manajemen Hubungan Eksternal

a. Mengumpulkan semua pertanyaan dan informasi mengenai Telkomsel dari pihak eksternal Pers, Investor, Pemerintah Badan-badan Regulasi, Shareholder Utama, dan Pelanggan. b. Mendiskusikan pertanyaan dan infornasi dengan departemen fungsi lain yang relevan dan menganalisanya. c. Mengatur materi informasieventsouvernis dan informasi yang di release tanggapan kepada pihak eksternal sebagai tindak lanjut secara langsung maupun melalui media komunikasi. d. Memonitor dan mengevaluasi perkembangannya serta melakukan perbaikan jika diperlukan. Universitas Sumatera Utara 64

4. Mediator untuk Investor Relation Group dan Pemerintahan

a. Menerima permintaan dari Investor untuk bertemu dengan pihak Pemerintah atau sebaliknya. b. Membantu Investor Relation Group untuk bertemu dengan pemerintah, dengan menghubungi dan mengirim surat formal yang ditandatangani oleh BOD. c. Mendampingi Investor Relation Group saat bertemu dengan pemerintah dan memperkenalkannya kepada pemerintah

5. Company Image Management

a. Menganalisa visi dan misi dari BOD serta tema perusahaan dari VP Corporate Secreatry untuk mengembangkan dan menjaga image perusahaan. b. Menyelaraskan image dengan Marketing Plan dari Departemen marketing Communication, Planning Development dari Divisi Corporate Planning, serta Sales Strategy dari Distribution Channel management. c. Melakukan koordinasi dengan Marketing Communication Department dalam memperoleh hasil survei dari customer dalam rangka mempelajari image dari target audience mengenai bisnis organisasi saat ini d. Menganalisa hasil survei, melakukan revisi yang diperlukan serta mengkomunikasikan image perusahaan yang baru revisi kepada umum internal dan eksternal .

6. Rencana komunikasi Krisis

a. Membuat rencana manajemen krisis untuk menyediakan kebijakan dan prosedur untuk mengkoordinasikan komunikasi di dalam organisasi, media Universitas Sumatera Utara 65 dan public pada saat ada kejadian yang emergency atau masalah yang kontroversial. b. Membentuk tim komunikasi krisis untuk menangani masalahisu c. Menganalisa dan mengidentifikasi tingkat krisis dan kondisi melalui panduan komunikasi berdasarkan diskusi dengan departemen lain dalam situasi emergency yang secara potensial bisa terjadi. d. Mengembangkan rencana termasuk menentukan area utama yang harus diberitahu mengenai adanya krisis, strategi komunikasi internal dan komunikasi alternative berdasarkan image perusahaan, dengan melakukan kerjasama dengan departemen terkait serta mendapatkan legal advice dari Corporate Counsel Departement jika diperlukan. e. Mengkomunikasikan Crisis Communication Plan kepada departemen lainnya f. Mengadministrasikan dan memfasilitasi implementasi Crisis Communication Plan kepada publicmedia publik Universitas Sumatera Utara 66

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan hasil penelitian secara umum yang meliputi deskripsi karakteristik responden dan deskripsi jawaban responden terhadap pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Analisis deskriptif yang digunakan adalah deskriptif frekuensi yang disajikan dalam bentuk tabel beserta penjelasannya.

4.2.1.1 Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Berdasarkan angket yang disebarkan tersebut diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik responden. Hasil angket menunjukkan karakteristik responden seperti terlihat pada tabel-tabel berikut: 1 . Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase Laki-Laki 32 45,1 Perempuan 39 54,9 Jumlah 71 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 32 orang 45,1 dan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 39 orang 54,9. Dengan demikian terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding responden laki-laki meskipun Universitas Sumatera Utara 67 tidak begitu signifikan. Hal ini karena umumnya responden perempuan ditempatkan sebagai Agen Call Center yang ditugaskan pada pada jam kerja pagi, siang, dan sore hari sedangkan responden laki-laki juga mendapat shift kerja pada malam hari sehingga perusahaan menilai bahwa umumnya konsumen lebih banyak menghubungi call center di pagi hingga sore hari. 2 . Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Tahun Jumlah orang Persentase 20-25 35 49,3 26-30 23 32,4 31-35 10 14,1 35 3 4,2 Jumlah 71 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dengan usia 20-25 tahun berjumlah 35 orang 49,3, responden dengan usia 26-30 tahun berjumlah 23 orang 32,4, responden dengan usia 31-35 tahun berjumlah 10 orang 14,1, dan responden berusia 35 tahun berjumlah 3 orang 4,2. Dengan demikian terlihat bahwa responden dengan usia 20-25 tahun merupakan responden yang paling dominan. Hal ini umumnya karena sebagian besar Agen Call Center relatif berusia muda dan setelah menyelesaikan pendidikannya melamar kerja sebagai Agen Call Center. Universitas Sumatera Utara 68 3 . Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Tahun Jumlah Orang Persentase 1 9 12,7 1-2 15 21,1 3-4 33 46,5 4-5 10 14,1 5 4 5,6 Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah Karakteristik responden berdasarkan masa kerja menunjukkan bahwa responden dengan masa kerja 1 tahun berjumlah 9 orang 12,7, responden dengan masa kerja 1-2 tahun berjumlah 15 orang 21,1, masa kerja 3-4 tahun berjumlah 33 orang 46,5, masa kerja 4-5 tahun berjumlah 10 orang 14,1, dan masa kerja 5 tahun berjumlah 4 orang 5,6. Dengan demikian terlihat bahwa responden dengan masa kerja 3-4 tahun merupakan masa kerja yang paling dominan, hal ini umumnya karena karyawan Agen Call Center merupakan karyawan kontrak sehingga sebagian karyawan kontrak kerjanya tidak diperpanjang dan sebagian lainnya mengundurkan diri karena mendapat pekerjaan lain maupun karena alasan lainnya. 4 . Responden Berdasarkan Tingkat Pendikan Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase D3 48 67,6 S1 23 32,4 Jumlah 71 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan D3 berjumlah 48 orang 67,6 dan Universitas Sumatera Utara 69 responden dengan pendidikan S1 berjumlah 23 orang 32,4. Dengan demikian terlihat bahwa mayoritas responden adalah responden dengan pendidikan D3 hal ini umumnya karena kebijakan perusahaan dalam melakukan perekrutan karyawan dengan mensyaratkan pendidikan minimal Diploma 3. 5 . Responden Berdasarkan Status Pernikahan Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Jumlah Orang Persentase 9 Belum Menikah 55 77,5 Menikah 16 22,5 Jumlah 71 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2015 data diolah Responden berdasarkan status pernikahan menunjukkan bahwa responden yang belum menikah berjumlah 55 orang 77,5 dan responden yang telah menikah berjumlah 16 orang 22,5. Dengan demikian terlihat bahwa responden yang belum menikah lebih banyak dibanding responden yang sudah menikah. Hal ini umumnya karena karyawan Agen Call Center sebagian besar berusia muda dan belum berkeluarga.

4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana frekuensi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang variabel Komunikasi Organisasi X 1 , Kepuasan Kerja X 2 , dan Variabel Komitmen Organisasi X 3 serta variabel Prestasi Kerja Y. Deskripsi jawaban responden dapat dilihat pada Tabel-Tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.6 Jawaban Responden Tentang Variabel Komunikasi Organisasi X 1 Butir Penilaian SS S KS TS STS Total f f f f f f P1 8 11,3 56 78,9 7 9,9 0,0 0,0 71 100 P2 10 14,1 56 78,9 5 7,0 0,0 0,0 71 100 P3 4 5,6 48 67,6 16 22,5 3 4,2 0,0 71 100 P4 25 35,2 39 54,9 7 9,9 0,0 0,0 71 100 P5 24 33,8 47 66,2 0,0 0,0 0,0 71 100 P6 15 21,1 52 73,2 4 5,6 0,0 0,0 71 100 P7 5 7,0 25 35,2 37 52,1 4 5,6 0,0 71 100 P8 3 4,2 26 36,6 31 43,7 11 15,5 0,0 71 100 P9 9 12,7 39 54,9 23 32,4 0,0 0,0 71 100 P10 21 29,6 43 60,6 7 9,9 0,0 0,0 71 100 P11 8 11,3 48 67,6 14 19,7 1 1,4 0,0 71 100 Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian 2015 Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa: 1. Untuk P 1 Perintah atau instruksi yang diberikan pimpinan dapat di mengerti dengan baik. terdapat 8 responden 11,3 menjawab Sangat Setuju SS, 56 responden 78,9 Setuju S, dan 7 responden 9,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden selalu dapat mengerti istruksi yang diberikan pimpinan. 2. Untuk P 2 Pimpinan memberikan perintah pekerjaan sesuai dengan deskripsi jabatan pekerjaan yang saya terima 4 responden 5,6 menjawab Sangat Setuju SS, 56 responden 78,9 Setuju S, dan 5 responden 7,0 menjawab Kurang Setuju KS serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS Ini menunjukkan bahwa secara umum pimpinan memberikan perintah sesuai dengan deskripsi kerja masing-masing karyawan. Universitas Sumatera Utara 71 3. Untuk P 3 Pimpinan memberikan pujian bila saya menjalankan pekerjaan dengan baik terdapat 4 responden 5,6 menjawab Sangat Setuju SS, 48 responden 67,6 Setuju S, dan 16 responden 22,5 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,2 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendapat pujian jika berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, namun sebagian besar responden menilai bahwa pimpinan tidak kosisten dalam memuji kinerja karyawannya sehingga terkadang pimpinan kurang memberikan perhatian atas prestasi karyawannya. 4. Untuk P 4 Pimpinan akan memberi teguran atau sanksi apabila pekerjaan yang saya hasilkan buruk terdapat 25 responden 35,2 menjawab Sangat Setuju SS, 39 responden 54,9 Setuju S, dan 7 responden 9,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum pimpinan akan memberikan teguran atau sanksi bagi karyawan yang memiliki kinerja yang buruk. 5. Untuk P5 Setiap hasil pekerjaan dilaporkan kepada pimpinan. terdapat 24 responden 33,8 menjawab Sangat Setuju SS, dan 47 responden 66,2 Setuju S, serta tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju KS, Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan setiap hasil pekerjaan umumnya Universitas Sumatera Utara 72 dilaporkan kepada pimpinan baik melalui laporan harian, mingguan, maupun bulanan. 6. Untuk P 6 Pimpinan selalu memerikasa dan memberikan penilaian atas setiap laporan yang diberikan terdapat 15 responden 21,1 menjawab Sangat Setuju SS, 52 responden 73,2 Setuju S, dan 4 responden 5,6 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar laporan yang diberikan karyawan akan diperiksa dan dinilai oleh pimpinan. 7. Untuk P 7 Karyawan selalu diminta berpartisipasi memberikan saran dan masukan dalam setiap rapat pekerjaan terdapat 5 responden 7,0 menjawab Sangat Setuju SS, 25 responden 35,2 Setuju S, 37 responden 52,1 menjawab Kurang Setuju KS, dan 4 responden 5,6 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum partisipasi karyawan masih kurang dilibatkan dalam memberikan saran atau masukan dalam rapat kerja. 8. Untuk P 8 Pimpinan menerima saran dan ide-ide yang diberikan karyawan untuk peningkatan kinerja perusahaan terdapat 3 responden 4,2 menjawab Sangat Setuju SS, 26 responden 36,6 Setuju S, 31 responden 43,7 menjawab Kurang Setuju KS, dan 11 responden 15,5 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum Universitas Sumatera Utara 73 saran maupun ide-ide yang diberikan karyawan masih kurang mendapat respon yang positif dari pimpinan. 9. Untuk P 9 Informasi pekerjaan yang terjalin diantara agen berjalan baik sehingga mempermudah saya untuk memperoleh informasi secara cepat tentang pekerjaan terdapat 9 responden 12,7 menjawab Sangat Setuju SS, 39 responden 54,9 Setuju S, dan 23 responden 32,4 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum informasi pekerjaan dengan sesama agen berjalan baik meskipun sebagian agen menilai masih kurangnya pembagian informasi antar sesama agen. 10. Untuk P 10 Koordinasi pembagian tugas kerja yang terjadi antar agen berlangsung teratur sesuai peraturan perusahaan. terdapat 21 responden 29,6 menjawab Sangat Setuju SS, 43 responden 60,6 Setuju S, dan 7 responden 9,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum koordinasi pembagian tugas telah bejalan sesuai aturan perusahaan. 11. Untuk P 11 Koordinasi pembagian kerja antar bagian lain sudah cukup jelas sehingga setiap masalah yang terjadi dapat terselesaikan terdapat 8 responden 11,3 menjawab Sangat Setuju SS, 48 responden 67,6 Setuju S, 14 responden 19,7 Kurang Setuju KS, dan 1 responden 1,4 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Universitas Sumatera Utara 74 Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum koordinasi pembagian tugas antar bagian lain telah berjalan baik. Tabel 4.7 Jawaban Responden Tentang Variabel Kepuasan Kerja X 2 Butir Penilaian SS S KS TS STS Total f f f f f f P1 24 33,8 41 57,7 6 8,5 0,0 0,0 71 100 P2 15 21,1 52 73,2 4 5,6 0,0 0,0 71 100 P3 14 19,7 39 54,9 16 22,5 2 2,8 0,0 71 100 P4 26 36,6 41 57,7 4 5,6 0,0 0,0 71 100 P5 34 47,9 37 52,1 0,0 0,0 0,0 71 100 P6 3 4,2 29 40,8 32 45,1 7 9,9 0,0 71 100 P7 1 1,4 18 25,4 43 60,6 9 12,7 0,0 71 100 P8 2 2,8 13 18,3 41 57,7 15 21,1 0,0 71 100 P9 6 8,5 59 83,1 6 8,5 0,0 0,0 71 100 P10 11 15,5 45 63,4 12 16,9 3 4,2 0,0 71 100 P11 5 7,0 55 77,5 9 12,7 2 2,8 0,0 71 100 P12 18 25,4 50 70,4 3 4,2 0,0 0,0 71 100 P13 26 36,6 39 54,9 6 8,5 0,0 0,0 71 100 P14 30 42,3 36 50,7 5 7,0 0,0 0,0 71 100 Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian 2015 Berdasarkan Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa: 1. Untuk P 1 Saya selalu mampu melaksanakan pekerjaan sesuai target yang ditentukan terdapat 24 responden 33,8 menjawab Sangat Setuju SS, 41 responden 57,7 Setuju S, dan 6 responden 8,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan. 2. Untuk P 2 Pekerjaan yang saya lakukan terjadwal dengan baik terdapat 15 responden 21,1 menjawab Sangat Setuju SS, 52 responden 73,2 Universitas Sumatera Utara 75 Setuju S, dan 4 responden 5,6 Kurang Setuju KS serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun Sangat Tidak Setuju STS Ini menunjukkan bahwa secara umum pekerjaan telah terjadwal dengan baik. 3. Untuk P 3 Perusahaan tidak memberikan beban pekerjaan melebihi kemampuan saya terdapat 14 responden 19,7 menjawab Sangat Setuju SS, 39 responden 54,9 Setuju S, 16 responden 22,5 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,8 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa beban kerja yang diberikan tidak melebihi kemampuan karyawan, walaupun ada responden yang menyatakan beban kerja melebihi kemampuan karyawan namun relatif kecil. 4. Untuk P 4 Pemberian gaji sesuai dengan prestasi kerja terdapat 26 responden 36,6 menjawab Sangat Setuju SS, 41 responden 57,7 Setuju S, dan 4 responden 5,6 Kurang Setuju KS serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum secara umum pemberian gaji disesuaikan dengan prestasi kerja karyawan. 5. Untuk P 5 Saya menerima gaji tepat pada waktunya terdapat 34 responden 47,9 menjawab Sangat Setuju SS, dan 37 responden 52,1 Setuju S, serta tidak ada responden yang Kurang Setuju KS Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan karyawan menerima gaji tepat waktu. Universitas Sumatera Utara 76 6. Untuk P 6 Pemberian jenjang karir terbuka bagi semua karyawan terdapat 3 responden 4,2 menjawab Sangat Setuju SS, 29 responden 40,8 Setuju S, 32 responden 45,1 Kurang Setuju KS, dan 7 responden 9,9 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa kesempatan untuk pengembangan karir kurang terbuka untuk semua karyawan. 7. Untuk P 7 Pemberian jenjang karir berdasarkan prestasi kerja terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 18 responden 25,4 Setuju S, 43 responden 60,6 Kurang Setuju KS, dan 9 responden 12,7 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa pemberian jenjang karir tidak berdasarkan prestasi kerja. 8. Untuk P 8 Pemberian promosi jabatan terlaksana dengan adil terdapat 2 responden 2,8 menjawab Sangat Setuju SS, 13 responden 18,3 Setuju S, 41 responden 57,7 Kurang Setuju KS, dan 15 responden 21,1 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa pemberian promosi jabatan masih kurang adil. 9. Untuk P 9 Promosi jabatan yang diberikan sesuai dengan bidang keahlian saya terdapat 6 responden 8,5 menjawab Sangat Setuju SS, 59 responden 83,1 Setuju S, dan 6 responden 8,5 Kurang Setuju KS, Universitas Sumatera Utara 77 serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum promosi jabatan disesuiaikan dengan bidang keahlian karyawan. 10. Untuk P 10 Pimpinan memberikan penjelasan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan terdapat 11 responden 15,5 menjawab Sangat Setuju SS, 45 responden 63,4 Setuju S, 12 responden 16,9 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,2 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian secara umum pimpinan memberikan penjelasan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan. 11. Untuk P 11 Pimpinan memberikan penjelasan tentang pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan terdapat 5 responden 7,0 menjawab Sangat Setuju SS, 55 responden 77,5 Setuju S, 9 responden 12,7 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,8 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian secara umum pimpinan memberikan penjelasan tentang pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 12. Untuk P 12 Saya memiliki kerja sama yang baik dengan rekan kerja terdapat 18 responden 25,4 menjawab Sangat Setuju SS, 50 responden 70,4 Setuju S, dan 3 responden 4,2 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kerja sama yang baik dengan rekan kerja. Universitas Sumatera Utara 78 13. Untuk P 13 Rekan kerja saya ikut membantu menyelesaikan masalah pekerjaan yang muncul terdapat 26 responden 36,6 menjawab Sangat Setuju SS, 39 responden 54,9 Setuju S, dan 6 responden 8,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kerja yang baik dalam membantu menyelesaikan berbagai permasalahan kerja yang muncul. 14. Untuk P 14 Rekan kerja saya membantu pekerjaan saya jika saya tidakkurang mengerti dengan tugas yang diberikan terdapat 30 responden 42,3 menjawab Sangat Setuju SS, 36 responden 50,7 Setuju S, dan 5 responden 7,0 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kerja sama yang baik dengan rekan kerja. Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Variabel Komitmen Organisasi X3 Butir Penilaian SS S KS TS STS Total f f f f f f P1 21 29,6 46 64,8 4 5,6 0,0 0,0 71 100 P2 21 29,6 50 70,4 0,0 0,0 0,0 71 100 P3 5 7,0 48 67,6 13 18,3 5 7,0 0,0 71 100 P4 9 12,7 45 63,4 15 21,1 2 2,8 0,0 71 100 P5 32 45,1 39 54,9 0,0 0,0 0,0 71 100 Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian 2015 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa: 1. Untuk P 1 Saya merasa nyaman bekeja di dalam perusahaan ini terdapat 21 responden 29,6 menjawab Sangat Setuju SS, 46 responden 64,8 Universitas Sumatera Utara 79 Setuju S, dan 4 responden 5,6 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa nyaman bekerja di perusahaan. 2. Untuk P 2 Masalah yang ada terjadi di perusahaan adalah masalah saya juga terdapat 21 responden 29,6 menjawab Sangat Setuju SS, dan 50 responden 70,4 Setuju S, serta tidak ada responden yang Kurang Setuju KS Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap bahwa masalah di perusahaan merupakan masalahnya juga. 3. Untuk P 3 Saya tidak ingin mengecewakan atasan saya dengan keluar dari organisasi ini terdapat 5 responden 7,0 menjawab Sangat Setuju SS, 48 responden 67,6 Setuju S, 13 responden 18,3 Kurang Setuju KS dan 5 responden 7,0 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak ingin keluar dari perusahaan namun sebagian responden memilih keluar dari perusahaan jika ada pekerjaan yang lebih baik. 4. Untuk P 4 Saya selalu loyal untuk memajukan perussahaan terdapat 9 responden 12,7 menjawab Sangat Setuju SS, 45 responden 63,4 Setuju S, 15 responden 21,1 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,8 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden Universitas Sumatera Utara 80 loyal terhadap perusahaan namun sebagian lainnya memiliki loyalitas yang kurang terhadap perusahaan. 5. Untuk P 5 Saya selalu ikut serta dalam dalam kegiatan-kegiatan di perusahaan terdapat 32 responden 45,1 menjawab Sangat Setuju SS, dan 39 responden 54,9 Setuju S serta tidak ada responden yang Kurang Setuju KS, Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden selalu ikut dalam serta dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan perusahaan. Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Prestasi Kerja Y Butir Penilaian SS S KS TS STS Total f f f f f f P1 9 12,7 51 71,8 11 15,5 0,0 0,0 71 100 P2 6 8,5 40 56,3 12 16,9 13 18,3 0,0 71 100 P3 7 9,9 51 71,8 13 18,3 0,0 0,0 71 100 P4 15 21,1 55 77,5 1 1,4 0,0 0,0 71 100 P5 20 28,2 50 70,4 1 1,4 0,0 0,0 71 100 P6 10 14,1 45 63,4 11 15,5 5 7,0 0,0 71 100 P7 15 21,1 46 64,8 8 11,3 2 2,8 0,0 71 100 P8 23 32,4 46 64,8 2 2,8 0,0 0,0 71 100 P9 12 16,9 52 73,2 7 9,9 0,0 0,0 71 100 Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian 2015 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa: 1. Untuk P 1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan terdapat 9 responden 12,7 menjawab Sangat Setuju SS, 51 responden 71,8 Setuju S, 11 responden 15,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 81 2. Untuk P 2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi dari target yang ditentukan terdapat 6 responden 56,3 menjawab Sangat Setuju SS, 40 responden 56,3 Setuju S, 12 responden 16,9 Kurang Setuju KS dan 13 responden 18,3 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS Ini menunjukkan bahwa sebagian responden mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi target yang ditentukan namun dengan mengambil jam kerja lembur sedangkan sebagian responden lainnya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi target yang ditentukan. 3. Untuk P 3 Saya selalu melakukan pekerjaan dengan teliti agar memberikan hasil kerja yang maksimal terdapat 7 responden 9,9 menjawab Sangat Setuju SS, 51 responden 71,8 Setuju S, dan 13 responden 18,3 Kurang Setuju KS serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan pekerjaan dengan teliti agar memberikan hasil kerja yang maksimal. 4. Untuk P 4 Saya selalu melakukan pekerjaan dengan teliti untuk menghindari permasalahan – permasalah pekerjaan yang muncul terdapat 15 responden 21,1 menjawab Sangat Setuju SS, 55 responden 77,5 Setuju S, dan 1 responden 1,4 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden bekerja dengan teliti agar meminimalisir kesalahan dalam bekerja. Universitas Sumatera Utara 82 5. Untuk P 5 Saya berusaha menggunakan waktu seefisien mungkin dalam bekerja agar dapat mencapai target pekerjaan yang telah ditentukan terdapat 20 responden 28,2 menjawab Sangat Setuju SS, 50 responden 70,4 Setuju S, dan 1 responden 1,4 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden menggunakan waktu seefesien mungkin dalam bekerja agar dapat mencapai target yang ditentukan. 6. Untuk P 6 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu terdapat 10 responden 14,1 menjawab Sangat Setuju SS, 45 responden 63,4 Setuju S, 11 responden 15,5 Kurang Setuju KS, dan 5 responden 7,0 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, namun masih ditemukan responden yang kurang atau tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 7. Untuk P 7 Saya selalu hadir bekerja tepat waktu terdapat 15 responden 21,1 menjawab Sangat Setuju SS, 46 responden 64,8 Setuju S, 8 responden 11,3 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,8 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden selalu hadir bekerja tepat waktu. Universitas Sumatera Utara 83 8. Untuk P 8 Saya selalu menggunakan jam istirahat kerja saya sesuai peraturan terdapat 23 responden 32,4 menjawab Sangat Setuju SS, 46 responden 64,8 Setuju S, dan 2 responden 2,8 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan waktu istirahat sesuai aturan perusahaan. 9. Untuk P 9 Saya selalu pulang kerja tepat waktu setelah menyelesaikan pekerjaan saya terdapat 12 responden 16,9 menjawab Sangat Setuju SS, 52 responden 73,2 Setuju S, dan 7 responden 9,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden pulang kerja tepat waktu.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji

Heterokedastisitas, dan Uji Multikolonearitas. Hasil uji asumsi klasik dapat dilihat sebagari berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalias dilakukan untuk mengetahui distribusi penyebaran data berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data dengan distribusi yang normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 84

a. Pendekatan Histogram

Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak terlalu menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

b. Pendekatan Grafik

Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality Probability Plot. Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan Grafik Normality Probability Plot. Universitas Sumatera Utara 85 Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Gambar 4.3 Grafik Normality Probability Plot Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.

c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Tabel 4.10 Uji Kolmogorov-Sminnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 71 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.11120522 Most Extreme Differences Absolute .088 Positive .088 Negative -.065 Kolmogorov-Smirnov Z .740 Asymp. Sig. 2-tailed .644 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Universitas Sumatera Utara 86 Berdasarkan pendekatan Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,644 0,05 dengan nilai Kolmogorv- Smirnov Z sebesar 0,740 1,97. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data telah berdistribusi normal. 2 . Uji Heteroskedastisitas

a. Pendekatan Grafik Scatter Plot

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

7 117 95

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Serta Impliksinya pada Prestasi Kerja Karyawan pada PT. XL Axiata Medan

12 129 127

Analisis Pengaruh Stres Kerja dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan di PT. Infomedia Call Center Telkomsel Medan

0 64 172

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KUALITAS JASA KARYAWAN CALL CENTER

0 3 20

Pengaruh Kepuasan Kerja, Keadilan Organisasi, dan Pemberdayaan Karyawan terhadap Komitmen Organisasi Pengaruh Kepuasan Kerja, Keadilan Organisasi, dan Pemberdayaan Karyawan terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Asuransi Sinarmas.

0 2 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. INFOMEDIA CALL CENTER TELKOMSEL MEDAN.

0 3 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Agen Call Center PT. Telkomsel Medan

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Agen Call Center PT. Telkomsel Medan

0 15 11

Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Agen Call Center PT. Telkomsel Medan

0 5 15

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

0 0 9