Penggunaan Sistem Aboge dalam membeli hewan ternak.
                                                                                untuk  menentukan  awal  bulan  Kamariah,  karena  sejalan  dengan  hitungan  yang digunakan oleh beberapa Sunan yang tergabung dalam Wali Sanga.
2
Berbeda  dengan  Pemerintah,  penentuan  awal  bulan  Kamariah  sangat  penting karena  banyak  macam  ibadah  dalam  Islam  yang  pelaksanaannya  dikaitkan  dengan
perhitungan  bulan  kamariah. Untuk  itu,  Syara’  telah  memberikan  pedoman  dalam
menentukan  perhitungan  waktu,  seperti  dalam  al- Qur’an dan Hadis Nabi. Pedoman
tersebut dalam garis besarnya terbagi kepada 2 bagian, yaitu: 1.
Cara Ru‟yah bil fi‟li dan istikmal, seperti diterangkan antara lain oleh hadist Nabi Saw,  yang  diriwayatkan  oleh  Bukhori  dan  Muslim  dari  Abi  Hurairah:
“Berpuasalah kamu sekalian jika melihat hilal dan berbukalah jika melihat hilal, jika keadaan mendung maka sempurnakanlah bilangan bulan Syak
ban 30 hari”. 2.
Cara  Hisab,  seperti  diterangkan  dalam  al-Qur’an  surat  Yunus  ayat  5:  “  Dialah yang  menjadikan  Matahari  bersinar  dan  bulan  bercahaya  dan  ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah  tampat-tempat  bagi  perjalanan  bulan  itu,  supaya  kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu
”. Perhitungan awal bulan Kamariah dengan cara hisab pada garis besarnya ada dua
macam: a.
Hisab  „Urfi,  yaitu  cara  penentuan  awal  bulan  dengan  perhitungan  yang didasarkan  kepada  peredaran  Bulan  dan  Bumi  rata-rata  dalam  mengelilingi
Matahari.
2
Alfina  Rahil  Ashidiqi,  “Penentuan  Awal  Bulan  Dalam  Perspektif  Aboge  Studi  Terhadap Komunitas  Aboge  Di  Purbalingga”,  Skripsi  S1  Fakultas  Syariah  dan  Hukum,  Universitas  Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, h. 67.
Para Ulama sepakat bahwa sistem hisab „Urfi tidak bisa dipergunakan dalam
waktu  yang  ada  hubungannya  dengan  ibadah  kecuali  perhitungan  waktu haul  dalam  zakat.  Untuk  yang  terakhir  ini,  hisab
„Urfi  bisa  digunakan, sebab  jumlah  hari  dalam  setahun  sama  dengan  jumlah  hari  yang
diperhitungkan  oleh  Hisab  Hakiki,  yaitu  354  hari  dalam  tahun  biasa basithoh dan 355 hari dalam tahun panjang kabisat.
b. Hisab  Hakiki  yaitu  penentuan  awal  bulan  Kamariah  dengan  perhitungan
yang didasarkan kepada peredaran Bulan dan Bumi yang sebenarnya.
3
Namun,  tidak  semua  ormas  sepakat  dengan  cara  di  atas,  sehingga  penentuan awal  bulan  ini  menjadi  masalah  yang  diperselisihkan.  Salah  satu  pihak  ada  yang
mengharuskan  hanya  dengan  rukyat  saja  dan  pihak  lainnya  ada  yang  membolehkan dengan hisab. Di antara golongan rukyat pun masih ada hal-hal yang diperselisihkan
seperti halnya yang terdapat pada golongan hisab. oleh karena itu masalah penentuan awal  bulan  ini,  terutama  bulan-bulan  yang  ada  hubungannya  dengan  puasa  dan  haji
selalu  menjadi  masalah  yang  sensitif  dan  sangat  dikhawatirkan  oleh  pemerintah, sebab  sering  kali  terjadi  perselisihan  di  kalangan  sementara  masyarakat  hanya
dikarenakan berlainan hari dalam memulai dan mengakhiri puasa Ramadan.
4
3
Badan  Hisab  dan  Rukyat  Dep.  Agama,  Almanak  Hisab  Rukyat  T.tp.,  Proyek  Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, 1981, h. 98-99.
4
Badan Hisab dan Rukyat Dep. Agama, Almanak Hisab Rukyat, h.18.