Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik 108
108
Grafik 66. Rencana dan Realisasi Regulasi Harga Energi Terbarukan
4.3. Konservasi Energi
Kebijakan konservasi energi ditujukan untuk mendorong penghematan energi secara nasional. Kegiatan konservasi energi
merupakan tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat dengan tanggung jawab sebagaimana
diatur dalam PP 702009 tentang Konservasi Energi. Dalam PP 702009, Kementerian ESDM ditugaskan untuk menyusun dan
menetapkan Rencana Induk Konservasi Energi Nasional RIKEN yang akan menjadi acuan masing-masing pelaksana kegiatan dalam
melakukan konservasi energi sesuai tanggung jawabnya. RIKEN mengacu kepada RUEN dan RUEN disusun sebagai suatu rencana
untuk mencapai sasaran bauran energi nasional yang ditetapkan dalam PP 792014 tentang KEN. Pada dasarnya, DJEBTKE-KESDM
sudah menyusun Draft RIKEN, namun penetapan RIKEN dalam bentuk Peraturan Menteri menunggu penetapan RUEN. Begitu
pentingnya dokumen RIKEN, maka dokumen RUEN diharapkan dapat diselesaikan tahun ini 2015 dan akan dijadikan sebagai
acuan dalam menentukan besaran konservasi energi masing-masing sektor.
Namun demikian, sambil menunggu regulasi RIKEN, Kementerian ESDM juga telah menetapkan Permen ESDM 182014 tentang
4 2
1 2
1 1
2 2
5
1 2
3 4
5 6
2010 2011
2012 2013
2014
Ju m
la h
Re gu
la si
E BT
Rencana Realisasi
109 Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik
109
Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi untuk Lampu Swabalast sebagai pengganti Permen ESDM 062011. Lampu swabalast
adalah suatu unit yang tidak dapat dipisahkan tanpa merusak secara permanen, dilengkapi kaki lampu yang digabungkan dengan sumber
cahaya dan elemen tambahan yang diperlukan untuk penyalaan dan kestabilan sumber cahaya dengan nomor HS 8539.31.90.20 dan
telah memperoleh Sertifikat Penggunaan Produk Tanda Standar Nasional Indonesia 040550402001 atau perubahannya.
Permen ESDM 182014 mewajibkan seluruh produsen dan importir lampu swabalast untuk membubuhkan label tanda hemat energi
setelah memperoleh izin dari Direktur Jenderal EBTKE. Setiap lampu yang diberi label tanda hemat energi harus memperoleh
sertifikasi berdasarkan hasil pengujian lampu swabalast dari Lembaga Penilaian Kesesuaian. Pengujian lampu swabalast untuk
membuktikan kesesuaian mutu antara contoh produk dengan syarat mutu Standar Nasional Indonesia IRC 6096:2009. Permohonan izin
pembubuhan label tanda hemat energi bagi importir dilakukan atas setiap kali impor lampu swabalast dengan mengirimkan maksimal 30
lampu swabalast untuk setiap tipe untuk dilakukan pengujian pada Lembaga Penilaian Kesesuaian. Semakin banyak tanda bintang
pada label tanda hemat energi semakin hemat penggunaan lampu swabalast yang berdampak terhadap semakin besar penurunan
konsumsi listrik dari lampu swabalast tersebut.
Gambar 17. Tampilan Label Tanda Hemat Energi
Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik 110
110
Tabel 9. Kriteria Tanda Hemat Energi Lampu Swabalast
Pembubuhan label tanda hemat energi juga sudah dilakukan untuk piranti pendingin ruangan sebagaimana diatur dalam Permen ESDM
72015. Standar Kenierja Energi Minimum SKEM adalah spesifikasi yang memuat sejumlah persyaratan kinerja energi minimum pada
kondisi tertentu yang secara efektif dimaksudkan untuk membatasi jumlah konsumsi energi maksimum dari produk pemanfaatan energi
yang diizinkan. Piranti Pengkondisi Udara adalah rakitan atau rakitan-rakitan yang dirancang sebagai peralatan untuk
menyediakan udara nyaman ke dalam ruang, kamar atau zona tertutup sesuai kode HS ex 8415.10.10.00 dengan jenis single split
wall mounted kapasitas pendinginan maksimal 27.000 BTUjam untuk tipe inverter dan non-inverter.
Batas minimum efisiensi yang diizinkan untuk Piranti Pengkondisi Udara sebagai syarat SKEM adalah EER 8,53. EER atau Energy
Efficiency Ratio merupakan perbandingan antara kapasitas pendinginan udara BTUjam dengan daya listrik yang dikonsumsi
Watt. Produsen dalam negeri dan importir wajib menerapkan SKEM dan label tanda hemat energi dengan mencantumkan tanda
SKEM dan Label Tanda Hemat Energi pada Piranti Pengkondisi Udara yang akan diperdagangkan di dalam negeri setelah mendapat
izin dari Ditjen EBTKE. Pembubuhan label tanda hemat energi membuat konsumen semakin cerdas dalam memilih peralatan listrik
111 Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik
111
rumah tangga sekaligus mendukung program pemerintah dalam kegiatan penghematan konsumsi listrik.
Gambar 18. Spesifikasi Tanda SKEM
Selain Label Tanda Hemat Energi, pemerintah juga menetapkan kebijakan efisiensi penggunaan energi di berbagai sektor melalui
Instruksi Presiden yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri ESDM. Penetapan kebijakan efisiensi penggunaan energi karena
subsidi BBM dan listrik sudah sangat mengganggu APBN, sehingga pemerintah mewajibkan lembaga negara dari pusat sampai daerah
untuk berhemat menggunakan listrik dan BBM. Regulasi efisiensi energi yang ditetapkan pemerintah hanya 1 pada tahun 2013,
sedangkan rencana regulasi efisiensi energi dalam Renstra KESDM 2010-2014 masing-masing 2 regulasi pada tahun 2013 dan 2014.
Grafik 67. Realisasi dan Rencana Regulasi Efisiensi Energi 2010 - 2014
3 1
3 2
2 1
2 3
1 2
2 2
2 2
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
Re a
isas i
Re nc
an a
Re al
isas i
Re nc
an a
Re al
isas i
Re nc
an a
Re al
isas i
Re nc
an a
Re al
isas i
Re nc
an a
2010 2011
2012 2013
2014
Ju m
la h R
eg ul
asi
Label Hemat Energi Efisiensi Energi
Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik 112
112
4.4. Mandatori Biofuel