149 Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik
149
5.5. Konsumsi Energi Final
Konsumsi energi final tidak diatur dalam Renstra KESDM 2010-2014 karena sifatnya multi sektor meskipun setiap tahun Pusdatin KESDM
menyusun Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia HEESI. Realisasi konsumsi energi final dan non energy
use NEU sangat dipengaruhi oleh harga energi, kondisi ekonomi nasional dan global, pendapatan masyarakat, dan pertumbuhan
ekonomi nasional. Proyeksi kebutuhan energi per sektor dan jenis diambil dari Outlook Pusdatin 2014 yang disusun dengan tahun
dasar 2012 dengan mempertimbangkan Skenario KEN, sedangkan realisasi konsumsi energi final per sektor dan jenis merupakan hasil
HEESI Pusdatin. Dari kedua sumber tersebut menghasilkan realisasi konsumsi energi final sektor industritransportasirumah tangga serta
NEU tahun 2013 lebih tinggi dari proyeksi yang disusun dalam Outlook Pusdatin, sedangkan pada tahun 2014 hanya konsumsi
energi final sektor transportasi yang melampaui proyeksi Outlook Pusdatin.
Jenis energi final yang dikonsumsi melebihi proyeksi Outlook Pusdatin 2014 mencakup bensin, minyak tanah, minyak solar,
batubara, biomasa, dan LPGgas bumi khusus tahun 2013. Perbedaan konsumsi energi final tersebut sektor dan jenis sangat
tergantung atas asumsi pertumbuhan ekonomi nasional dan sektoral serta perkiraan jumlah penduduk. Total perbedaan antara realisasi
HEESI dan proyeksi kebutuhan energi Outlook Pusdatin bervariasi antara +6 pada tahun 2013 dan -1 pada tahun 2014.
Berdasarkan pengalaman dalam membuat proyeksi kebutuhan energi yang menghasilkan perbedaan antara realisasi dan proyeksi
dibawah 7 menggambarkan hasil proyeksi yang baik.
Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik 150
150
Tabel 15. Pencapaian Target Konsumsi Energi dalam Renstra KESDM 2010-2014
Grafik 72. Realisasi Konsumsi Energi Final dan Non Energy Use terhadap Outlook Energi Pusdatin 2014
5.6. Pencapaian Target Renstra 2010-2014
Perbedaan antara realisasi yang termuat dalam HEESI dengan target yang termuat dalam Renstra KESDM 2010-2014 cukup variatif
antara sesama kelompok ekonomi, suplai, transformasi, dan kebijakan dan perlu dilakukan perhitungan untuk memperoleh satu
106 99
94 96
98 100
102 104
106 108
2013 2014
Re al
is as
i K on
su m
si E ne
rg i Fi
na l d
an
N on
E ne
rg y
U se
151 Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik
151
nilai dari masing-masing kelompok yang dianalisis. Perhitungan pencapaian target Renstra KESDM 2010-2014 dilakukan secara
weighted average dengan mengalikan antara pangsa pencapaian dengan target Renstra dari masing-masing aktivitas dibagi dengan
total target. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pencapaian target
Renstra KESDM berbeda antara tahun dan sektor. Target Renstra yang tercapai adalah sektor ekonomi penerimaan negara, subsidi,
investasi tahun 2013 dan sektor transformasi tahun 2014, selebihnya tidak mencapai target Renstra KESDM. Realisasi
pencapaian target Renstra tertinggi adalah sektor transformasi dan terendah adalah pembuatan kebijakan regulasi. Secara total,
realisasi pelaksanaan kegiatan KESDM pada tahun 2013 mencapai 93 dan meningkat menjadi 103 pada tahun 2014.
Grafik 73. Pencapaian Taget Renstra KESDM 2013 dan 2014
10 4
84 97
12 91
81 91
11 5
87 10
3
20 40
60
34
100 120
140
Ekonomi Suplai
Transformasi Kebijakan Total
Re al
isa si
Ke gi
at an
Re nst
ra K
ES DM
2 01
0‐ 20
14
2013 2014
Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik 152
152
BAB VI POTENSI PEMANFAATAN ENERGI