Profitabilitas Perusahaan Leverage LANDASAN TEORI

11 3. Return On Investment, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi total aktiva. Rasio ini memberikan indikasi tentang baik buruknya manajemen dalam melaksanakan kontrol dan pengelolaan aktivanya. 4. Return On Equity, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi modal sendiri. Rasio ini berguna bagi penanam modal dan pemilik perusahaan yang dapat memfokuskan melihat laba bersih yang dihasilkan dari jumlah ekuitas yang ditanam oleh para pemegang saham.

C. Leverage

Arti harafiah leverage adalah kekuatan pengungkit, yaitu dari kata dasar lever yang berarti pengungkit. Akan tetapi, menurut Tolkien, yang dikutip dari Horne 2007:182, dalam konteks bisnis, leverage artinya penggunaan biaya tetap dalam usaha untuk meningkatkan lever up profitabilitas. Dalam leverage dikenal ada operating leverage leverage operasional dan financial leverage leverage keuangan, dan leverage gabungan. 1. Operating Leverage Menurut Wasis 1991:96, operating leverage menyatakan bagaimana sesuatu perubahan di dalam volume penjualan itu mempengaruhi laba usaha, artinya seberapa besar tingkat perubahan laba bila volume penjualan berubah dengan suatu besaran tertentu. Lebih diperjelas oleh Atmaja 1994:290, operating leverage adalah kepekaan laba operasi terhadap perubahan penjualan perusahaan. 12 Operating leverage timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasi tetap. Dengan adanya biaya operasi tetap, perubahan pada penjualan akan mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada laba operasi perusahaan. Ukuran kuantitatif dari kepekaan laba operasional perusahaan disebut sebagai tingkat operating leverage. Tingkat operating leverage Degree of Operating Leverage=DOL dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: Keterangan: DOL : degree of operating leverage EBIT : earnings before interest and taxes DOL akan membantu untuk menentukan apa dan berapa besar akibatnya terhadap laba usaha, bila melakukan perubahan di dalam volume penjualan. 2. Financial Leverage Astuti 2004: 34 mengatakan bahwa untuk mendanai operasional perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan financial leverage. Jadi, financial leverage adalah penggunaan pembiayaan dengan utang. Penggunaan utang tidak selalu berdampak buruk bagi perusahaan. Menurut Prastowo 2002: 85, sampai batas-batas tertentu perusahaan yang berutang justru dapat menguntungkan pemegang saham. Hal ini 13 dilihat dari selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE Return On Equity, yang tentu saja menguntungkan pemegang saham. Riyanto 1999: 375 menambahkan, kalau pada operating leverage, penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan revenue yang dihasilkan dari penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variable. Maka pada financial leverage penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa EPS= Earnings Per Share. Menurut Husnan 1998: 619, financial leverage terjadi pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang menimbulkan beban tetap. Maksudnya, penggunaan utang akan menimbulkan biaya bunga, yang harus dibayarkan kepada kreditor. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban yang tetap dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan favorable financial leverage kalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap dari penggunaan dana tersebut. Dari pendapat tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan utang untuk operasional perusahaan akan berdampak pada naiknya ROE ataupun EPS. Kedua hal ini akan menguntungkan para pemegang saham. Jika penggunaan dana utang tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar maka penggunaan utang tentu akan meningkatkan profitabilitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 perusahaan dan menambah ketertarikan para pemegang saham untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Penggunaan pembiayaan dengan utang ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: a. Penggunaan utang akan menurunkan sumber pendanaan dari ekuitas sehingga akan menurunkan konflik antar manajer dan pemegang saham. b. Adanya biaya bunga yang diperbolehkan sebagai pengurang pajak sehingga pajak yang ditanggung perusahaan menjadi lebih rendah. Ukuran kua ntitatif untuk sensitivitas EPS perusahaan terhadap perubahan dalam laba operasional perusahaan disebut tingkat financial leverage Degree of Financial Leverage = DF L. DFL adalah tingkat pengaruh laba operasi terhadap perubahan laba per lembar saham EPS= Earnings Per Share . Menurut Weston 1994:168, persamaan diatas berguna untuk mengartikan DFL. Sebuah rumus alternatif sederhana untuk menghitung DFL diturunkan dari persamaan diatas: atau dimana, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Perubahan EPS dalam hubungannya dengan perubahan EBIT adalah: Karena t, I, dan n adalah tetap, maka persentase perubahan EPS adalah : Dengan demikian rumus DFL adalah: Keterangan: EBIT : Earnings Before Interst and Taxes I : Beban Bunga t : Pajak Pendapatan n : Jumlah Lembar Saham 16 Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan laba operasi yang dihasilkan dari pendanaan dengan utang, yang mengakibatkan semakin besar EPS sehingga menguntungkan pemegang saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin besarnya laba setelah pajak yang berdampak pada naiknya angka ROE. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. 3. Combined Leverage Yang dimaksud dengan combined leverage leverage gabungan adalah perhitungan bersama antara operating dan financial leverage. Apabila kedua tipe leverage tersebut dikombinasikan maka kita akan melakukan analisis seberapa jauh dampak perubahan penjualan terhadap perubahan Earning per Share EPS. Tingkat leverage gabungan Degree of Combined Leverage=DCL adalah DOL dikalikan dengan DFL. DCL = DOL x DFL Keterangan: DCL : degree of combined leverage DOL : degree of operating leverage DFL : degree of financial leverage 17

D. Tingkat likuiditas

Menurut Syamsuddin 1985:38, “Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia”. Likuiditas mempunyai dua dimensi: 1 waktu yang diperlukan untuk mengubah harta tersebut menjadi uang dan 2 kepastian mengenai realisasi harga. Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi, terlebih jika perusahaan dilikuidasi. Untuk melunasi kewajiban- kewajiban tersebut maka aktiva yang digunakan haruslah aktiva yang likuid. Brigham 2006:95 mengatakan bahwa aktiva likuid liquid asset adalah aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya dapat dengan cepat diubah menjadi kas dengan menggunakan harga pasar yang berlaku. Analisis rasio dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas dengan cepat dan mudah. Perusahaan-perusahaan yang go public biasanya menyajikan rasio likuiditas yang ditujukan bagi pihak berkepentingan di luar perusahaan seperti investor atau kreditor. Ada tiga macam rasio likuiditas, yaitu current ratio, quick ratio dan cash ratio yang masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasan masing- masing rasio tersebut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 1. Current Ratio Secara umum current ratio sering dipakai untuk menggambarkan sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Namun rasio ini dianggap memberikan perhitungan yang masih “mentah” karena tidak memperhitungkan likuiditas dari masing- masing komponen current asset. Persediaan yang dianggap kurang likuid dibandingkan dengan kas dan piutang dimasukkan dalam komponen aktiva lancar. Karena itulah muncul suatu alat analisa yang lebih teliti lagi yaitu quick ratio. 2. Quick Ratio Rasio ini tidak mengikutsertakan persediaan dalam aktiva lancar sebagai penjamin kewajinan lancar. Persediaan dikatakan kurang likuid karena sulit direalisasikan dengan harga yang wajar atau dengan kata lain persediaan sering mengalami fluktuasi harga. Riyanto 1999: 27 mengatakan bahwa persediaan adalah aktiva perusahaan yang pada saat likuidasi biasanya menimbulkan kerugian. 3. Cash Ratio Cash ratio memberikan perhitungan yang paling teliti mengenai likuiditas. Aktiva lancar yang dipakai untuk perbandingan hanya uang kas atau ua ng tunai dan efek saja yang setiap waktu dapat segera dipakai untuk melunasi utang lancar perusahaan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia

1 35 110

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance terhadap publikasi Sustainability Report (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011)

3 14 141

Analisis pengaruh reputasi audit, profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap internet financial reporting: pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013

0 26 153

Pengaruh karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga terhadap penghindaran pajak : Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

5 32 116

Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Tingkat Likuiditas (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEJ).

0 0 31

PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 100

PENGARUH LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 78

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN PADA NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

0 0 99