74
D. Pembahasan
1. Tidak Terdapat Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dengan Minat Mahasiswa
Untuk bekerja Menjadi Guru Rata-rata minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru 83,92
dengan standar deviasi 30,826. Rata-rata persepsi mahasiswa tentang profesi guru 111,56 dengan standar deviasi 40,381. Analisis hubungan
antara variabel persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,959. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang sangat erat antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan minat mahasiswa untuk
bekerja menjadi guru. Arah hubungan yang positif tidak ada tanda negatif pada angka 0,959 menunjukan semakin besarpositif persepsi mahasiswa
tentang profesi guru akan membuat minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru meningkat. Demikian juga sebaliknya, makin kecil persepsi
mahasiswa tentang profesi guru, makin kecil pula minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru.
Tingkat signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka 0,000. Oleh karena probabilitas jauh dibawah 0,05, maka korelasi antara persepsi
mahasiswa tentang profesi guru dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru sangat nyata.
Selanjutnya untuk menguji ada tidaknya pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan
75
minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru dilakukan analisis regresi dengan variabel dummy jenis kelamin dan diperoleh persamaan sebagai
berikut: Y = 6,851 – 7,119Di + 0,698 X
1
+ 0,52 Di X
1
Hasil pengujian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan antara persepsi mahasiswa tentang profesi
guru dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru. Hal ini didukung hasil analisis yang menunjukan koefisien regresi variabel jenis
kelamin D dan variabel persepsi mahasiswa tentang profesi guru X
1
ternyata tidak signifikan
ρ
=0,139 0,05. Diduga jenis kelamin mahasiswa tidak berpengaruh terhadap
hubungan antara persepsi ma hasiswa tentang profesi guru dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru karena mahasiswa pria maupun
wanita memiliki persepsi yang sama tentang profesi guru. Pergeseran pandangan dimasa kini menyebabkan masyarakat tidak memandang bahwa
profesi guru merupakan profesi yang cocok untuk kaum perempuan saja tetapi juga untuk kaum pria. Banyak pria yang memilih profesi guru bukan
sekedar sebagai pilihan pekerjaan alternatif jika tidak mendapatkan pekerjaan lainnya. Kaum pria lebih memandang bahwa profesi guru
merupakan pekerjaan yang sangat mulia untuk me ncerdaskan kehidupan bangsa. Lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen juga diduga
menyebabkan mahasiswa pria maupun wanita berminat bekerja sebagai guru, sebab Undang-Undang Guru dan Dosen telah mampu mengubah
76
persepsi masyarakat tentang profesi guru yang sekarang ini ada jaminan kesejahteraan dan keprofesiannya. Akhirnya mahasiswa pria maupun
wanita sama-sama memandang bahwa profesi guru merupakan profesi yang sederajat baik untuk pria maupun wanita.
Persepsi positif yang ditunjukan oleh mahasiswa berjenis kelamin wanita maupun pria tentang profesi guru dapat menyebabkan rasa
perhatian dan empati yang tinggi terhadap guru yang pada akhirnya dapat menyebabkan keinginan untuk lebih mengenal profesi guru salah satunya
keinginan untuk bekerja menjadi guru. Persepsi yang dimiliki seseorang dapat ditimbulkan karena melihat
lingkungan sekitar, pengalaman sekitar mahasiswa itu sendiri dan pandangan – pandangan dari orang terdekat.
2. Tidak Terdapat Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Minat Mahasiswa Untuk Bekerja
Menjadi Guru Rata-rata minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru 83,92 dengan
standar deviasi 30,826. Rata-rata status sosial ekonomi keluarga sebesar 55,92 dengan standar deviasi 22,227. Analisis hubungan antara variabel
status sosial ekonomi keluarga dan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,459. Arah hubungan
yang negatif menunjukkan semakin rendah status sosial ekonomi keluarga akan membuat minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru meningkat.
77
Demikian juga sebaliknya, makin tinggi status sosial ekonomi keluarga, makin kecil pula minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru.
Tingkat signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka 0,000. Oleh karena probabilitas jauh dibawah 0,05, maka korelasi antara status
sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi guru sangat nyata.
Selanjutnya untuk menguji ada tidaknya hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa untuk bekerja menjadi
guru dilakukan analisis regresi dengan variabel dummy jenis kelamin dan diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = 118,165 + 2,277Di – 0,643 X
2
+ 0,002 Di X
2
Hasil pengujian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan status sosial ekonomi keluarga dengan minat
mahasiswa untuk bekerja menjadi guru. Hal ini didukung hasil analisis yang menunjukan koefisien regresi variabel jenis kelamin D dan variabel
status sosial ekonomi keluarga X
2
ternyata tidak signifikan
ρ
= 0,993 0,05.
Diduga jenis kelamin mahasiswa tidak berpengaruh terhadap hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dengan minat mahasiswa
karena mahasiswa pria maupun wanita kebanyakan memiliki orang tua yang pekerjaannya mayoritas bekerja sebagai guru, hal ini terlihat dari
hasil penelitian dimana status sosial ekonomi keluarga antara mahasiswa pria dan wanita sama yaitu berada pada tingkat cukup.
78
Status sosial ekonomi keluarga dapat berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam memilih pekerjaan. Peranan pekerjaan, jabatan, atau
karir telah dipelajari oleh anak melalui orang tua, keluarga, atau anggota keluarga lainnya Winkel, 1979:51. Ada kecenderungan bahwa anak dari
keluarga guru akan mengikuti jejak orang tua nya menjadi guru. Orang tua yang memiliki pekerjaan sebagai guru akan menuntut anaknya masuk ke
FKIP dan memiliki harapan nantinya anak tersebut akan mewarisi pekerjaan yang sama dengan orang tuanya. Dari hasil penelitian diperoleh
data bahwa mahasiswa baik pria maupun wanita mayoritas memiliki orang tua yang bekerja menjadi guru sehingga dapat menyebabkan minat
mahasiswa untuk bekerja menjadi guru lebih tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN