demikian kita tidak perlu mengadakan pengulangan berkali- kali terhadap pesan yang kita sampaikan.
b Biaya-biaya dapat ditekan Selain membantu kelancaran tugas-tugas, komunikasi yang
baik akan membentu menekan pembengkakan biaya-biaya yang diakibatkan oleh komunikasi yang kurang baik.
c Dapat meningkatkan pertisipasi Komunikasi timbal balik antara atasan dan bawahan atau
antara karyawan
dengan pihak
perusahaan akan
menimbulkan partisipasi yang baik dari perusahaan. d Pengawasan dapat dilakukan dengan baik
Dengan adanya komunikasi dengan baik berarti hubungan antara atasan dengan bawahan dapat terjalin dengan baik.
Ini berarti pengawasan dari pimpinan terhadap tugas-tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik.
6. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Bernadin dan Russell dalam Sulistyani dkk, 2003:223 kinerja merupakan catatan out come yang dihasilkan dari fungsi
pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Pengertian kinerja disini tidak bermaksud menilai
karakteristik individu tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang
diperoleh selama periode waktu tertentu.
Simamora 2004:339 mengatakan bahwa kinerja karyawan mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk
sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik
karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.
Menurut Prawirosentono 1999:2, kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Sedangkan Simamora 2001:500 mendefinisikan kinerja sebagai tingkat dimana para karyawan mencapai persyaratan-
persyaratan pekerjaan.
Menurut Daft 2006:13, kinerja adalah kemampuan organisasi untuk mempertahankan tujuannya dengan mempergunakan sumber
daya secara efektif dan efisien.
Menurut Mathis dan Jackson 2006:113, ada 3 faktor yang mempengaruhi kinerja individual kayawan antara lain kemampuan
individual untuk melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan dan yang terakhir yaitu dukungan organisasi. Hubungan
ketiga faktor ini diakui secara luas dalam literatur manajemen sebagai:
Kinerja Performance: P = Kemampuan Ability : A x Usaha Effort : E x Dukungan Support : S.
Komponen yang mendukung kinerja individual dapat dilihat dalam gambar di bawah:
Gambar II. 1 Komponen yang Mendukung Kinerja Individual
Usaha yang dicurahkan: 1. Motivasi
2. Etika kerja 3. Kehadiran
4. Rancangan tugas
Kinerja Individual
Kemampuan Individual: 1. Bakat
2. Minat 3. Faktor kepribadian
Dukungan Organisasional: 1. Pelatihan dan
pengembangan 2. Peralatan dan
teknologi 3. Standar kinerja
4. Manajemen dan rekan kerja
Kinerja individual ditingkatkan sampai tingkat dimana ketiga komponen tersebut ada dalam diri karyawan. Akan tetapi, kinerja akan berkurang apabila salah satu
faktor tersebut dikurangi atau tidak ada.
B. Penelitian Sebelumnya