Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

K. Teknik Analisis Data

Supaya mendapatkan hasil penelitian yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tipe Gaya Kepemimpinan Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang dipakai Kepala Perum Bulog Divisi Regional Yogyakarta digunakan skala likert untuk pembobotan setiap nomor pertanyaan dalam kuesioner tentang gaya kepemimpinan. Pembobotan skor sebagai berikut: Sangat setuju skor 5 Setuju skor 4 Ragu-ragu skor 3 Tidak setuju skor 2 Sangat tidak setuju skor 1 Karena terdapat tiga gaya kepemimpinan, maka dicari interval kelas dari ketiga gaya kepemimpian tersebut dengan menggunakan rumus struges : Keterangan: Ci : Interval kelas. Range : Selisih batas atas dan batas bawah. K : Banyaknya kelas. 2. Korelasi Parsial Korelasi Parsial adalah mengukur hubungan atau asosiasi antara salah satu variabel bebas X1, X2, X3,….., Xn dengan variabel terikat Y Sunyoto, 2007:65. Korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kekuatannya hubungan antara dua variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut tatapdikendalikan Sugiyono, 2008:235. Untuk menguji apakah gaya kepemimpinan dan komunikasi pemimpin secara parsial berhubungan dengan kinerja karyawan maka digunakan analisis korelasi parsial Sunyoto, 2007:65: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: r xy = koefisien kolerasi antara X dan Y. x = nilai dari suatu variabel independen. y = nilai dari suatu variabel dependen. n = banyaknya obyek yang diuji coba. Taraf nyata α: 5 Uji signifikansi analisis kolerasi parsial. Langkah-langkah uji t adalah sebagai berikut Atmaja, 1997:339: b. Gaya Kepemimpinan 1 Menentukan Ho dan Ha Ho : ρ 1 = 0, artinya tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Ha : ρ 1 ≠ 0, artinya ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan. 2 Menentukan nilai t dengan menggunakan rumus: √ √ Keterangan: r : koefisien relasi n : jumlah anggota sampel 3 Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel Ho diterima bila: -t α 2tabel t hitung α 2tabel ; p 0,05 Ho diterima, keadaan ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Ho ditolak bila: t hitung ≤ -tα 2tabel atau t hitung ≥ tα 2tabel ; p ≤ 0,05. Ho ditolak, keadaan ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan. c. Komunikasi pemimpin 1 Menentukan Ho dan Ha Ho: ρ 2 = 0, artinya tidak ada hubungan antara komunikasi pemimpin dengan kinerja karyawan. Ha: ρ 2 ≠ 0, artinya ada hubungan antara komunikasi pemimpin dengan kinerja karyawan. 2 Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus : √ √ Keterangan: r : koefisien relasi. n : jumlah anggota sampel. 3 Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel Ho diterima bila: -t α 2tabel t hitung α 2tabel ; ρ 0,05 Ho diterima, keadaan ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara komunikasi pemimpin dengan kinerja karyawan. Ho ditolak bila: t hitung ≤ -tα 2tabel atau t hitung ≥ tα 2tabel ; p ≤ 0,05 Ho ditolak, keadaan ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara komunikasi pemimpin dengan kinerja karyawan. 3. Korelasi Berganda Korelasi berganda merupakan alat untuk mengukur hubungan atau tingkat asosiasi antara variabel-varia bel bebas X1, X2, X3,…, Xn terhadap variabel terikat Y secara simultan Sunyoto, 2007:69. Untuk menguji apakah gaya kepemimpinan, kondisi kerja dan kompensasi secara simultan berhubungan dengan motivasi kerja karyawan maka digunakan analisis kolerasi berganda. Rumus analisis kolerasi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut Sunyoto, 2007:69: ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: R = Korelasi ganda. X 1 Y = Koefisien korelasi antara X 1 dengan Y. X 2 Y = Koefisien korelasi antara X 2 dengan Y. X n Y = Koefisien antara X n dengan Y. Y = Nilai dari suatu variabel dependen. Taraf nyata α: 5. Uji signifikan analisis kolerasi berganda Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut Atmaja, 1997:347: a Menentukan Ho dan Ha Ho : ρy, x 1 x 2 ...x N = 0, artinya tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan, dan komunikasi pemimpin secara simultan dengan kinerja karyawan. Ha : ρ y, x 1 , x 2 ,...x N ≠ 0 , artinya ada hubungan antara gaya kepemimpinan, dan Komunikasi pemimpin secara simultan dengan kinerja karyawan karyawan. b Menghitung nilai F hitung dengan menggunakan rumus : Keterangan: r 2 = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah sampel c Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel Ho diterima bila Fhitung F tabel ; probabilitas p 0,05. Ho ditolak bila Fhitung ≥F tabel ; probabilitas p ≤ 0,05. d Kesimpulan Ho diterima, keadaan ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan secara simultan antara gaya kepemimpinan, dan komunikasi pemimpin dengan kinerja karyawan. Ho ditolak, keadaan ini menunjukkan bahwa ada hubungan secara simultan antara gaya kepemimpinan, dan komunikasi pemimpin dengan kinerja karyawan. 47

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN