Konfigurasi modul Komponen modul Membran Elektrodialisis

48 Jenis Kontaminan Sodium Nickel Khlorida Fluorida Potasium Chromium Sulfat Chromat Calsium Copper Nitrat Acetat Magnesium Zinc Phospat Hydroxil Ammonium Strontium Cyanida TDS Arsenik Besi Perak Alumunium Schoeman, 1996 3.1.3.3 Modul Membran dan seleksi membran Untuk dapat mengaplikasikan membran di dalam skala teknik, umumnya diinginkan membran dengan permukaan yang cukup luas, hal ini dapat diakomodir dengan mengemas membran di dalam suatu unit yang biasanya disebut modul.

1. Konfigurasi modul

Bentuk konfigurasi modul yang umum digunakan pada proses ED adalah bentuk filter press dan unit-sel..

2. Komponen modul

Gambar 3.9 Stack Jejeran membran Elektrodialisis Keterangan gambar : 1. Plate 8. Aliran masuk anode 49 2. Elektrode 9. Aliran masuk Konsentrat 3. Kompartemen elektrode 10. Membran kation 4. Bingkai Spacer 11. Membran anion 5. Spacer 12. Aliran masuk diluat 6. Sekrup 13. Aliran masuk katode 7. Bingkai baja Steel Modul atau stack sel suatu ED terdiri dari pasangan sel membran, membran kation, membran anion, suatu spacer pengatur jarak aliran diluat, suatu spacer aliran konsentrat, dua elektrode dan kompartemen elektrode. Biasanya pipa-pipa dibuat sesuai dengan lubang-lubang pada frame spacer, gasket dan frame akhir. Setiap frame spacer dilengkapi dengan pipa saluran larutan.

3. Membran Elektrodialisis

Membran ED adalah penghantar listrik dan tidak tembus air dan merupakan resin yang dibentuk sebagai lembaran, yang dapat selektif anion atau kation. Semenjak polimer penukar ion dapat larut dalam air, maka diperlukan suatu crosslinking untuk mencegah pelarutan dari membran penukar ion. Biasanya crosslinking yang dipergunakan adalah divinylbenzene, dan gambar diagram membran penukar ion tersebut dapat dilihat pada gambar 18. Membran ED terdiri dari membran penukar anion dan membran penukar kation. Membran penukar anion berisi kation sehingga bertindak sebagai barrier pembatas bagi kation, dan membran penukar kation berisi anion bersifat sebagai barrier pembatas bagi anion. Bentuk keduanya dapat dilihat pada gambar 3.10 dan 3.11. Gambar 3.10 Diagram dari struktur membran penukar kation Porter, 1990 Matrix dengan muatan tetap Counter-ion 50 Co-ion Penukar kation Penukar anion  CH 2  CH CH 2 CH  CH 2  CH  CH 2  CH      R - A + R - A + R + A - R + A - R =  SO 3 - R =  NR 3 +  COO - Gambar 3.11 Skematik membran penukar ion Mulder, 1991 Aliran arus listrik searah hanya oleh gerakan ion dari fase satu ke yang lainnya, sesuai hal tersebut, membran penukar anion melakukan migrasi hanya dari ion negatip dan membran penukar kation melakukan migrasi hanya dari ion positip. Membran-membran tersebut juga dapat kotor karena deposit dari endapan yang harus diambil secara mekanik. Membran-membran yang tersedia saat ini diharapkan mempunyai sifat selektivitas baik dengan tahanan rendah, kekuatan fisik yang tinggi, dan waktu pemakaian cukup lama. Ada dua bentuk umum yang tersedia secara komersil dari membran penukar ion yaitu, heterogen dan homogen, biasanya yang tersedia di pasaran adalah yang homogen. Pada membran homogen, bagian-bagiannya terdistribusi secara merata melalui membran. Sifat membran homogen yang menguntungkan adalah, tahanan listriknya rendah dan kekuatan mekaniknya tinggi. Pada membran heterogen, bagian-bagiannya terdistribusi seperti titik-titik yang berbeda dalam membran, sehingga membran heterogen merupakan membran dengan tahanan listrik tinggi dan kekuatan mekanik rendah. Secara umum, stabilitas kimia dari membran penukar ion adalah sesuai dengan resin penukar ion. Banyak cara untuk memproduksi material membran yang cocok dan banyak tipe yang berbeda di pasaran, range ketebalan sekitar 0,15 - 0,56 mm. Suatu ukuran membran buatan Jepang mempunyai ukuran 100 x 100 cm dan buatan Amerika 46 x 102 cm Shoeman, 1996. Karakteristik membran ED yang disenangi adalah Strathman, 1992 : 51 1. Selektivitas yang tinggi : Suatu membran penukar ion seharusnya mempunyai sifat permeabel yang tinggi terhadap ion yang berlawanan, tetapi harus mempunyai sifat tidak permeabel terhadap ion bermuatan sama. 2. Tahanan listrik rendah : Sifat permeabilitas suatu membran penukar ion untuk ion yang berlawanan muatannya pada keadaan gaya dorongnya untuk suatu gradient potensial listrik setinggi mungkin. 3. Kekuatan mekanik tinggi dan mempunyai bentuk stabil : Suatu membran penukar ion harusnya mempunyai sifat mekanik yang kuat dan mempunyai derajad penggelembungan rendah. 4. Stabilitas kimianya tinggi : Membran penukar ion seharusnya stabil pada kisaran pH 0 - 14 pada kehadiran oksidator.

4. Spacer