B. Perumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan pokok masalahnya yaitu:
1. Apakah produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan
berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas konsumen Tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman ?
2. Apakah produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan
berpengaruh positif secara parsial terhadap loyalitas konsumen Tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman ?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memfokuskan kajian yang akan dilakukan sehingga tujuan penelitian dapat dicapai dengan cepat dan baik.
Beberapa hal yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel-variabel yang diteliti hanya terbatas pada ruang lingkup produk,
harga, promosi, suasana toko, kualitas pelayanan dan loyalitas. 2.
Penelitian ini
hanya dilakukan
pada konsumen
Alfamart di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman yaitu : 1 Alfamart jalan Selokan
Mataram; 2 Alfamart jalan Demangan Baru; 3 Alfamart jalan Afandi Mrican; 4 Alfamart jalan Seturan Raya; 5 Alfamart jalan Ring Road Utara;
6 Alfamart jalan Laksda Adisucipto; dan 7 Alfamart jalan Paingan. 3.
Pengambilan data penelitian hanya dilakukan dengan kuesioner.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap loyalitas
konsumen Tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan secara parsial terhadap loyalitas
konsumen Tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman .
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Bermanfaat dan menambah wawasan dalam pengetahuan mengenai pengaruh produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan
terhadap loyalitas. 2.
Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Marketing Mix
Marketing mix ini merupakan inti daripada sistem pemasaran oleh
karena itu perusahaan harus dapat memperhitungkan secara matang keputusan mengenai perencanaan produk, harga, saluran distribusi dan
promosi. Adapun pengertian dari marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan dari inti sistem pemasaran
perusahaan yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi Hurriyati, 2005:47.
Jadi kombinasi keempat variabel tersebut sangat menguntungkan perusahaan karena akan menarik banyak konsumen, menciptakan
pelanggan yang menjamin kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Kecermatan dan ketetapan di dalam menentukan kebijaksanaan
marketing mix harus diperhatikan oleh perusahaan karena akan membawa
keberhasilan atau mempengaruhi jalannya perusahaan. Hal ini disebabkan antara variabel - variabel marketing mix tersebut sangat berkaitan satu
dengan yang lain dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Dengan marketing mix yang tepat dapat meningkatkan volume
penjualan serta menciptakan pelanggan - pelanggan yang setia terhadap produk yang dijual. Untuk itu perencanaan program harus sesuai
dengan harga, saluran distribusi yang dipakai serta sarana promosi yang tepat. Adapun variabel - variabel marketing mix adalah sebagai berikut:
a. Produk
Produk adalah suatu sifat kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan dan pengecer, pelanggan perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginannya Hurriyati, 2005:50. Dalam
tinjauan yang lebih luas sebenarnya barang itu tidak hanya meliputi atribut fisik saja, tetapi juga mencakup sifat - sifat non fisik seperti
harga, nama penjual, dan sebagainya. Semua unsur tersebut dipandang sebagai alat pemuas kebutuhan pembelinya. Kepuasan yang berbeda
pula karena kombinasi tersebut merupakan produk tersendiri. Untuk merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami
tingkatan produk, yaitu sebagai berikut Hurriyati, 2005:51 : 1
Produk utamainti, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
2 Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi
produk yang paling dasar rancangan produk minimal agar dapat berfungsi.
3 Produk harapan, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan
berbagai atribut dan kondisinya secara normal layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4 Produk pelengkap, yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi
atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan
produk pesaing. 5
Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk sesuatu produk di masa
mendatang. Untuk mempertahankan keberadaannya di pasar dalam jangka
panjang, maka perusahaan yang bergerak di sektor barang maupun jasa harus berorientasi pada kualitas. Mengapa demikian ? karena
kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu produk baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga dengan
demikian perusahaan yang bergerak di sektor barang menghasilkan produk nyata yang berwujud sedangkan di sektor jasa menghasilkan
produk yang merupakan pelayanan. Dengan demikian kegiatan ekonomi yang biasanya menghasilkan sesuatu yang wujudnya tidak
nyata seperti pendidikan, hiburan, transportasi, administrasi, layanan keuangan, kesehatan disebut kegiatan di sektor jasa. Namun sekarang
ini kecenderungan banyak produk yang merupakan kombinasi dari barang maupun jasa yang biasanya dikenal dengan istilah mix service.
Akan tetapi apapun jenis produk yang dihasilkan perusahaan, sekarang ini harus memfokuskan pada kualitas bagi konsumen, karena
produk yang berkualitas akan memberikan kepuasan sehingga
kepercayaan untuk mengkonsumsi produk tersebut akan terus menjadikan loyalitas para konsumen akan produk tersebut.
b. Harga
Semua badan atau instansi berkeinginan untuk mendapatkan laba, akan tetapi selalu menghadapi masalah - masalah yang
berhubungan dengan penetapan harga atau jasa atau barang yang ditawarkan. Dalam suatu pasar wajar akan terjadi tawar - menawar,
bahwa harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual dengan hal ini sampai pada suatu kesepakatan tentang harga.
Harga adalah jumlah uang ditambah beberapa produk kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk pelayanannya Hurriyati, 2005:51. Harga jual juga memberikan efek bagi suatu produk yang ditawarkan sekiranya
produk yang ditawarkan berkualitas baik tetapi pelayanan tidak memuaskan, maka konsumen akan berubah citranya terhadap barang
yang akan dibeli karena tidak memberikan kesan yang memuaskan pada produk tersebut. Dalam proses penetapan harga jual suatu
produk, perusahaan hendaknya mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok:
1 Penetapan tujuan pemasaran, seperti misalnya untuk
mempertahankan hidup, memaksimalkan keuntungan jangka pendek, unggul dalam bagian pasar atau dalam kualitas produk.